Penilaian Fitch tak Mencerminkan Kondisi Ekonomi Makro

5 hours ago 1
Penilaian Fitch tak Mencerminkan Kondisi Ekonomi Makro Ilustrasi gedung bertingkat di Jakarta(MI/AGUNG WIBOWO)

PENILAIAN lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengenai kemampuan kredit Indonesia tak dapat diartikan pada kondisi ekonomi makro di Tanah Air. Sebab dasar yang menjadi penilaian lembaga pemeringkat itu ialah terkait kesanggupan fiskal negara untuk membayar utang. 

"Ini indikatornya sangat sederhana, kemampuan untuk membayar kembali utang-utang Indonesia dan tidak terlalu terkait kepada kehidupan ekonomi riil di masyarakat," kata Analis Senior Indonesia Strategic and Economics Action Institution Ronny P. Sasmita saat dihubungi, Rabu (12/3). 

Karenanya, jika kemampuan fiskal untuk membayar utang dikatakan baik-baik saja oleh pemerintah, lanjut Ronny, maka berdasarkan penilaian Fitch, tak ada yang salah dengan klaim pemerintah. Sebab jika merujuk standar internasional, batas aman rasio utang terhadap PDB suatu negara ialah 60%.

Sementara sejauh ini rasio utang Indonesia terhadap PDB berada di kisaran 40%. Dalam konteks itu, Ronny menilai tak ada yang salah jika dikatakan baik-baik saja. Itu meski saat ini tak ada kejelasan dari pemerintah mengenai pengelolaan fiskal di tengah banyaknya program-program baru yang sedang dan yang akan diluncurkan.

Namun pernyataan baik-baik saja tak tepat jika ditujukan untuk menggambarkan kondisi perekonomian secara menyeluruh. Pasalnya, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), pelemahan daya beli masyarakat, hingga tren depresiasi nilai tukar rupiah masih terus membayangi.

"Jadi kalau Sri Mulyani mengatakan ekonomi baik-baik saja dengan menggunakan parameter yang dipakai oleh Fitch Ratings saya pikir tidak salah. Karena Fitch Ratings tidak menurunkan rating surat utang kita," kata Ronny. 

"Tapi kalau Sri Mulyani mengatakan bahwa kelas menengah dan kelas menengah ke bawah baik-baik saja, saya pikir salah juga dia. Karena kita lagi ada masalah di situ, dan itu dirasakan oleh hampir semua masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku usaha yang segmen pasarnya kelas menengah ke bawah merasakan penurunan permintaan itu," tambahnya.

Senada, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, ekonomi Indonesia sedang berada dalam tekanan dan bukan di posisi yang tepat untuk dikatakan baik-baik saja. Data-data yang digunakan pemerintah untuk menilai ekonomi dalam kondisi sehat sejatinya bersifat data agregat, alias yang hanya muncul di permukaan. 

"Tapi kalau kita lihat detailnya atau breakdownnya, ini banyak sektor yang masih justru mengalami penurunan jumlah tenaga kerja, itu yang direfleksikan dengan PHK. Di antaranya sektor-sektor pada karya seperti industri sepatu dan industri pakaian," terangnya. 

"Orang bekerja full time itu cenderung mengalami penurunan, yang bekerja part time dan setengah menganggur itu justru relatif meningkat. Walaupun ini semuanya dalam kategori bekerja kalau dalam penggolongan, tapi tingkat kualitas pekerjaannya menjadi masalah," lanjut Faisal. 

Sebelumnya diberitakan, Indonesia berhasil mempertahankan peringkat kredit ‘BBB’ dengan outlook stabil berdasarkan hasil asesmen Fitch Ratings yang telah dilaksanakan pada awal Februari lalu. Stabilitas ekonomi dan terjaganya rasio utang pemerintah menjadi poin kekuatan Indonesia pada asesmen tersebut.

Pemerintah menyambut baik hasil afirmasi peringkat kredit dimaksud dan terus menjaga disiplin fiskal. Meskipun defisit fiskal diproyeksikan sedikit meningkat ke 2,5% dari PDB pada tahun ini, Fitch menganggap bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk meningkatkan mobilisasi pendapatan sekaligus melaksanakan efisiensi pengeluaran. 

Kebijakan ini berkontribusi pada stabilitas rasio utang pemerintah, yang diperkirakan akan menurun secara moderat menjadi 39,1% dari PDB pada tahun 2028, yang menunjukkan konsistensi pengelolaan utang secara hati-hati.

"Keputusan untuk mempertahankan outlook stabil mencerminkan keyakinan Fitch bahwa Indonesia diprediksi tetap mampu menjaga stabilitas makroekonomi dengan memelihara prospek pertumbuhan ekonominya. Selain itu, afirmasi peringkat oleh Fitch ini juga menjadi bukti konkret bahwa kebijakan di Indonesia terus terjaga dengan baik," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dikutip dari siaran pers, Rabu (12/3). (Mir/M-3)

Read Entire Article
Global Food