Pengobatan HIV/AIDS: Jenis Obat, Manfaat, dan Cara Mendapatkannya

3 months ago 59
Portal Warta Viral Online
Pengobatan HIV/AIDS: Jenis Obat, Manfaat, dan Cara Mendapatkannya Meskipun belum ada obat yang menyembuhkan HIV, obat antiretroviral (ARV) dapat membantu mengendalikan virus dan meningkatkan kualitas hidup pasien. (freepik)

HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan Human Immunodeficiency Virus (HIV) , yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4 atau sel T. HIV yang tidak diobati dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yaitu tahap akhir dari infeksi HIV, di mana sistem kekebalan tubuh melemah secara signifikan, membuat tubuh rentan terhadap infeksi oportunistik dan kanker tertentu. 

Kondisi ini bisa mengancam nyawa, karena tubuh tidak mampu melawan penyakit-penyakit yang seharusnya bisa dilawan oleh sistem kekebalan yang sehat.

Seperti yang kita ketahui, bahwa hingga saat ini, belum ada obat yang mampu menyembuhkan penyakit HIV. Langkah pengobatan untuk HIV/AIDS hanya digunakan untuk mengendalikan dan memperlambat perkembangan virus HIV dalam tubuh. 

Antiretroviral (ARV) jadi salah satu obat yang banyak direkomendasikan bagi pengidap HIV. Obat ini bekerja untuk mengobati infeksi HIV dan virus penyebab AIDS.

Kegunaan utama obat HIV/AIDS

Menekan Replikasi Virus 

Obat HIV/AIDS, terutama yang termasuk dalam terapi antiretroviral (ARV), bekerja dengan cara menghambat replikasi virus HIV di dalam tubuh, sehingga virus tidak berkembang biak dan jumlahnya berkurang.

Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh 

Dengan menekan jumlah virus HIV, obat ini membantu memulihkan dan memperkuat sistem kekebalan, khususnya sel CD4, yang berfungsi untuk melawan infeksi.

Cegah Penularan 

Obat ARV dapat mengurangi viral load hingga tingkat yang sangat rendah, yang membuat penularan virus HIV dari orang yang menular ke orang yang sehat menjadi lebih kecil kemungkinannya.

Meningkatkan Kualitas Hidup

Dengan mengendalikan virus dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem kekebalan tubuh, pasien HIV dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan memperpanjang harapan hidup mereka.

Secara keseluruhan, obat HIV/AIDS tidak menyembuhkan infeksi HIV, tetapi sangat efektif dalam mengendalikan dan mengelola penyakit tersebut jika dikonsumsi secara teratur dan sesuai arahan medis.

Lantas, apa saja obat untuk HIV/AIDS, dan bagaimana cara mendapatkannya? Simak penjelasannya berikut ini.

Jenis Obat untuk HIV/AIDS 

Pengobatan HIV/AIDS umumnya dianjurkan dokter dengan menggunakan ARV. Untuk mengetahuinya, berikut jenis obat-obatan yang termasuk dalam ARV.

1. Integrase strand transfer inhibitors (INSTIs)

Obat INSTIs adalah obat yang menghentikan aksi integrase. Integrase adalah enzim virus HIV yang digunakan untuk menginfeksi sel T dengan memasukkan DNA HIV ke dalam DNA manusia. Obat integrase inhibitor biasanya diberikan pertama kali sejak seseorang didiagnosis tertular HIV.

Obat ini diberikan karena diyakini cukup ampuh untuk mencegah jumlah virus bertambah banyak dengan risiko efek samping yang sedikit. Yang termasuk dalam jenis-jenis integrase inhibitor, yaitu Bictegravir, Dolutegravir, Elvitegravir, dan Raltegravir.

2. Nucleoside/Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI)

NRTI adalah salah satu golongan obat antiretroviral yang digunakan dalam pengobatan HIV dan AIDS. Obat antiretroviral ini bertugas mengganggu kemampuan virus untuk memperbanyak diri di dalam tubuh. 

Lebih spesifiknya, NRTI bekerja dengan cara menghalangi enzim HIV untuk bereplikasi. Biasanya, virus HIV akan memasuki sel-sel sistem kekebalan tubuh. Sel-sel ini disebut sel CD4 atau sel T. Setelah virus HIV memasuki sel CD4, virus mulai menggandakan atau memperbanyak diri. Normalnya, sel sehat akan mengubah materi genetik dari DNA ke RNA.

Cara kerja obat NRTI, yaitu dengan mencegah enzim reverse transcriptase virus menyalin RNA menjadi DNA. Tanpa adanya DNA, HIV dan AIDS tidak dapat memperbanyak diri. Beberapa nama obat HIV golongan NRTI, yaitu Abacavir, Emtricitabine, Lamivudine, Stavudine, Tenofovir alafenamide, Tenofovir disoproxil fumarate, dan Zidovudine.

3. PI (protease inhibitors)

Obat HIV golongan ini bekerja dengan cara menghambat enzim protease. Protease sendiri merupakan enzim yang dibutuhkan untuk membantu proses pencernaan atau penyembuhan luka.

Namun, protease juga senyawa yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri. Dengan mengonsumsi obat HIV golongan penghambat protease, perkembangbiakan virus dapat dicegah.

Dengan begitu jumlah virus dalam tubuh akan menurun dan mengurangi gejala yang muncul. Beberapa nama obat HIV golongan penghambat protease adalah Atazanavir, Darunavir, Fosamprenavir, Lopinavir, Ritonavir, dan Tipranavir.

4. Cytochrome P4503A (CYP3A) inhibitors

Cytochrome P4503A adalah enzim dalam organ hati yang membantu beberapa fungsi tubuh. Enzim ini dapat memecah atau obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh. 

Cara pengobatan dengan CYP3A yakni meningkatkan fungsi kadar obat HIV serta obat non-HIV lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Alhasil, efek pengobatan pun lebih manjur untuk mengoptimalkan kondisi kesehatan pasien. Contoh obat ARV dari jenis CYP3A adalah Cobicistat (Tybost)dan Ritonavir (Norvir)

Obat cobicistat yang diminum tunggal atau tanpa campuran obat lain tidak mampu bekerja sebagai anti-HIV yang maksimal. Maka dari itu, ia selalu dipasangkan dengan obat ARV lain, misalnya dengan obat ritonavir. Sedangkan, obat ritonavir pada dasarnya dapat bekerja sebagai antiretroviral bila digunakan sendiri.

Cara Mendapatkan 

Obat untuk HIV/AIDS tersedia melalui beberapa cara, tergantung pada lokasi dan sistem kesehatan di negara masing-masing. Berikut adalah beberapa langkah umum untuk mendapatkan obat HIV/AIDS:

1. Diagnosis oleh Dokter 

Langkah pertama adalah menjalani tes HIV untuk memastikan Anda terinfeksi HIV. Tes ini biasanya dilakukan di rumah sakit, klinik, atau lembaga kesehatan lainnya.

2. Pengobatan Antiretroviral (ART)

Setelah diagnosis HIV, dokter akan meresepkan obat antiretroviral (ART) untuk membantu mengendalikan virus HIV. ART adalah jenis obat yang harus dikonsumsi seumur hidup untuk menurunkan jumlah virus dalam tubuh dan meningkatkan kualitas hidup.

3. Penyedia Layanan Kesehatan 

Di banyak negara, terutama di negara berkembang, ART dapat diperoleh melalui rumah sakit atau klinik yang menyediakan pengobatan HIV secara gratis atau dengan biaya terjangkau, sering kali melalui program pemerintah atau organisasi non-pemerintah (NGO).

4. Program Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) 

Beberapa negara memiliki program pengobatan HIV yang menyediakan ART secara gratis atau dengan biaya rendah. Di Indonesia, misalnya, pengobatan HIV/AIDS dapat diperoleh melalui program yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan dan lembaga lainnya.

5. Klinik atau Rumah Sakit Swasta 

Jika Anda ingin mendapatkan pengobatan di klinik atau rumah sakit swasta, Anda mungkin perlu membeli obat ART di apotek atau mendapatkan resep dari dokter di tempat tersebut.

6. Konsultasi dengan Dokter 

Konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis untuk mendapatkan panduan mengenai pengobatan dan pengelolaan HIV/AIDS yang tepat.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal membutuhkan bantuan terkait pengobatan HIV, sangat disarankan untuk mencari dukungan dari medis profesional yang berpengalaman atau menghubungi lembaga yang memberikan bantuan untuk pasien HIV/AIDS. (Halodoc/Hello Sehat/Alodokter/Alomedika/Z-3)

Read Entire Article
Global Food