Selular.id – Sejumlah pengguna aplikasi jual beli saham bingung ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) trading halt atau dihentikan sementara karena turun 5,02%, Selasa (18/3/2025).
Dengan jatuhnya IHSG ke angka 5%, membuat Bursa Efek Indonesia memutuskan untuk melakukan trading halt.
Dari pantauan Selular, kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga siang hari ini semakin dalam.
Pukul 11.15 WIB, IHSG ambles 313,46 poin atau setara dengan pelemahan 4,84% ke level 6.158.
Tak lama berselang, IHSG anjlok 325,04 poin atau setara 5,02% ke level 6.146,91 jelang penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (18/3/2025), sehingga perdagangan di bursa saham harus dihentikan sementara (trading halt).
Baca juga: Telkom Bantu Pertumbuhan Danantara Menggunakan AI
Kebijakan trading halt diatur dalam Surat Perintah Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Nomor S-274/PM.21/2020 tanggal 10 Maret 2020 yang menyatakan apabila terjadi penurunan IHSG yang sangat tajam dalam satu hari, maka BEI harus melakukan tindakan berikut:
- Menghentikan perdagangan saham selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan lebih dari 5 persen.
- Menghentikan perdagangan saham selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan lebih dari 10 menit.
- Trading suspend jika IHSG mengalami penurunan lanjutan sampai lebih dari 15 persen. Proses trading suspend bisa berlangsung hingga akhir sesi perdagangan atau lebih dari satu sesi setelah mendapatkan persetujuan OJK.
Pada hari Selasa ini, transaksi perdagangan saham didominasi aksi jual dengan volume mencapai 12,65 miliar saham dan nilai transaksi Rp7,89 triliun.
Frekuensi yang terjadi sebanyak 707 ribu kali diperjualbelikan.
Hanya ada 107 saham yang menguat. Sedangkan sebanyak 515 saham melemah dan 171 saham lainnya tidak bergerak.
IHSG sudah terkoreksi sejak awal perdagangan pagi tadi dan langsung melemah sesaat setelah pembukaan hingga posisi terendahnya mencapai 6.170 pada perdagangan Selasa (18/3/2025).
Berdasarkan data Selular, IHSG mencatat penurunan terdalam nomor satu di Asia dan juga ASEAN.
Baca juga: Telkom Kembangkan Desa Wisata Berbasis Konservasi di Desa Kramat Purbalingga
Koreksi tajam IHSG terjadi di tengah sentimen net sell investor asing yang sangat masif di pasar saham mencapai Rp24 triliun di sepanjang tahun dan belum ada tanda pembalikan ke arah positif.
Analis Mirae Asset Sekuritas memaparkan, dalam 2 hari ke depan akan ada BI Rate dan Fed Rate, sehingga pelaku pasar memilih untuk keluar sementara dari pasar.
“Sementara pekan depan, perdagangan akan lebih sepi, karena menjelang libur Hari Raya Idul Fitri. Bursa akan libur selama 7 hari (28 Maret – 7 April),” mengutip riset Mirae Asset, Selasa.
IHSG juga didorong oleh kejatuhan harga saham kapitalisasi besar seperti saham DCII mencapai 20% dan jadi pemberat 38,46 poin bagi IHSG.
Tercatat saham-saham unggulan Big Caps mengalami penurunan dengan nilai cukup besar pada perdagangan hari ini:
- Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) ambles 20% ke Rp115.800/saham. Total transaksi Rp2,38 miliar
- Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ambles 19,55% ke Rp5.350/saham. Total transaksi Rp153 miliar
- Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) ambles 13,54% ke Rp4.950/saham. Total transaksi Rp125 miliar
- Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ambles 5,98 ke Rp4.400/saham. Total transaksi Rp812 miliar.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News