Negara-Negara Eropa Keluarkan Peringatan Perjalanan ke AS bagi Wisatawan LGBTQ+

4 days ago 12
Situs Informasi Hot Malam Akurat Terbaru
Negara-Negara Eropa Keluarkan Peringatan Perjalanan ke AS bagi Wisatawan LGBTQ+ Sejumlah negara Eropa mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya yang transgender, non-biner sebelum bepergian ke Amerika Serikat.(freepik)

BAGI banyak pelancong, internet menjadi sumber utama dalam merencanakan perjalanan—mulai dari mencari tiket pesawat terbaik, rekomendasi hotel, hingga mengetahui persyaratan visa suatu negara. Namun, bagi komunitas LGBTQ+, merencanakan perjalanan tidak hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal keselamatan.

Biasanya, warga Amerika Serikat dapat mengakses situs web Departemen Luar Negeri AS untuk melihat status keamanan negara tujuan mereka, dengan kategori mulai dari "Level 1: Lakukan Tindakan Pencegahan Normal" hingga "Level 4: Jangan Bepergian." Namun, sistem peringatan ini juga berlaku sebaliknya. 

Kini, sejumlah negara telah mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya yang ingin mengunjungi Amerika Serikat, khususnya bagi mereka yang berasal dari komunitas LGBTQ+.

Negara-Negara yang Mengeluarkan Peringatan Perjalanan

Pada 2023, setelah berbagai insiden kekerasan senjata api di AS, negara-negara seperti Jepang, Australia, dan Kanada memberikan peringatan kepada warganya terkait risiko keamanan. 

Kini, sejumlah negara Eropa mulai memperingatkan warganya—terutama mereka yang transgender, non-biner, atau memiliki paspor dengan kategori gender ketiga—tentang potensi diskriminasi dan hambatan hukum yang bisa mereka hadapi saat bepergian ke Amerika Serikat.

Kebijakan Trump dan Dampaknya bagi Wisatawan LGBTQ+

Di bawah pemerintahan Donald Trump, beberapa kebijakan baru telah diterapkan yang berdampak langsung pada komunitas LGBTQ+, antara lain:

  • Melarang individu transgender untuk bertugas di militer.
  • Menghentikan dukungan bagi layanan kesehatan yang mengafirmasi gender bagi anak di bawah umur.
  • Menandatangani perintah eksekutif pada Januari 2025 yang menetapkan hanya ada dua jenis kelamin biologis (laki-laki dan perempuan).
  • Mensyaratkan bahwa paspor AS harus mencerminkan jenis kelamin yang diberikan saat lahir.

Apa yang Harus Diperhatikan oleh Pelancong LGBTQ+?

Dengan perubahan kebijakan ini, wisatawan LGBTQ+ perlu mempertimbangkan beberapa faktor sebelum mengunjungi Amerika Serikat:

  • Dokumen Perjalanan: Pastikan dokumen perjalanan Anda sesuai dengan persyaratan baru yang diberlakukan pemerintah AS.
  • Keamanan Pribadi: Berhati-hatilah di daerah yang memiliki undang-undang diskriminatif terhadap komunitas LGBTQ+.
  • Jaringan Dukungan: Cari tahu tentang organisasi lokal atau komunitas yang bisa memberikan bantuan jika diperlukan selama berada di AS.

Daftar Negara yang Memberikan Peringatan

Denmark

Denmark tengah berselisih dengan Amerika Serikat setelah Presiden Trump menyatakan keinginannya untuk mengambil alih Greenland, wilayah yang berada di bawah kendali Denmark. Pemerintah Denmark memperingatkan warganya bahwa perjalanan ke AS bisa menjadi tantangan.

"Jika Anda memiliki penanda gender X di paspor atau telah mengubah gender, disarankan untuk menghubungi Kedutaan Besar AS sebelum bepergian untuk mendapatkan panduan lebih lanjut."

Finlandia

Bulan lalu, pemerintah Finlandia mengeluarkan peringatan perjalanan ke AS, menyatakan bahwa: “Jika gender yang tertera di paspor pemohon tidak sesuai dengan gender saat lahir, otoritas AS mungkin akan menolak permohonan izin perjalanan atau visa.”

Selain itu, warga Finlandia diperingatkan memiliki visa atau ESTA yang valid tidak menjamin akses masuk ke AS, karena keputusan akhir berada di tangan petugas perbatasan.

Jerman

Pada Januari lalu, Jessica Brösche, seorang seniman tato asal Jerman, ditahan di perbatasan AS saat masuk dari Meksiko dan akhirnya dideportasi setelah beberapa minggu. Kasus ini menjadi berita besar di Jerman, terutama karena Friedrich Merz, kandidat kuat Kanselir Jerman berikutnya, telah menyatakan Eropa perlu “memerdekakan diri” dari pengaruh AS.

Namun, dalam peringatan perjalanan terbarunya, Jerman lebih menyoroti isu identitas gender daripada masalah terkait perjalanan melalui Meksiko. “Wisatawan yang memiliki tanda gender ‘X’ atau yang gendernya saat ini berbeda dari gender saat lahir harus menghubungi kedutaan AS di Jerman sebelum berangkat untuk mengetahui persyaratan masuk yang berlaku.”

Irlandia

Pemerintah Irlandia mengeluarkan peringatan bagi warganya yang ingin mengajukan visa waiver ESTA ke AS. “Otoritas AS telah menyatakan gender yang dicantumkan dalam formulir harus sesuai dengan jenis kelamin biologis saat lahir.”

Pemerintah juga menyarankan warga Irlandia yang gendernya di paspor berbeda dari gender lahir mereka untuk menghubungi Kedutaan Besar AS di Dublin guna mendapatkan informasi lebih lanjut.

Belanda

Meski belum ada laporan warga Belanda yang ditolak masuk AS, pemerintah telah mengeluarkan peringatan bahwa: “Saat mengajukan ESTA atau visa, Anda harus mencantumkan gender yang sesuai dengan jenis kelamin saat lahir.”

Selain itu, catatan di laman perjalanan Belanda untuk AS menyebutkan sejumlah negara bagian telah mengesahkan undang-undang yang berdampak negatif bagi komunitas LGBTQ+, termasuk pembatasan akses layanan kesehatan.

Portugal

Bagi warga Portugal yang ingin bepergian ke AS, pemerintah mereka mengingatkan: “Memiliki ESTA atau visa tidak menjamin hak masuk otomatis ke AS. Keputusan akhir selalu berada di tangan petugas perbatasan saat tiba di wilayah Amerika Utara.”

Untuk menghindari masalah komunikasi, wisatawan disarankan untuk menyiapkan bukti tiket pulang dan menghindari pernyataan yang tidak benar tentang tujuan perjalanan mereka.

Selain itu, pemerintah Portugal juga menekankan warga non-biner hanya dapat memilih ‘laki-laki’ atau ‘perempuan’ dalam formulir imigrasi, sehingga mereka harus mencantumkan jenis kelamin yang diberikan saat lahir.

Bagi wisatawan dari negara-negara tersebut, menghubungi kedutaan AS sebelum perjalanan kini menjadi langkah penting untuk memastikan kelancaran masuk ke Amerika Serikat. (CNN/Z-2)

Read Entire Article
Global Food