
MENULIS adalah cara yang hebat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Menuliskan sesuatu di atas kertas juga dapat sangat membantu memahami masalah.
Hal ini sangat penting saat ini di tengah maraknya isu mental health yang terjadi, terutama di kehidupan anak-anak dan remaja yang makin rumit. Fase pengenalan emosi dan transisi dalam usia mereka membuat mereka rentan mengalami ketidakstabilan emosi.
Tekanan di rumah, di sekolah, dan daring dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional mereka. Penelitian yang ditugaskan oleh Royal Mail menunjukkan bahwa menulis bisa membantu terciptanya perasaan positif. Hampir separuh (46%) anak muda yang diwawancarai Royal Mail mengatakan bahwa menuliskan sesuatu membuat mereka merasa lebih baik tentang sesuatu yang membuat mereka sedih.
Inaara Keswani, founder dari Taara by Naara, mengungkapkan bahwa ketika kita menulis, entah itu jurnal pribadi, catatan harian, puisi, atau refleksi, kita sebenarnya sedang berdialog dengan diri sendiri. Proses menulis membuat pikiran yang tadinya berantakan jadi lebih terstruktur dan bisa kita lihat dengan lebih jernih.
Dalam sebuah inisiatif anak muda tentang mental health, pihaknya menjalankan kegiatan mengajak anak-anak dari Panti Asuhan Vincentius Putera dan Yayasan Panti Asuhan Griya Asih melakukan pengenalan diri sendiri melalui menulis.
Menurutnya, menjadi remaja tidak datang dengan buku petunjuk. “Tetapi dengan menulis, meski sedikit saja, beban yang kita rasakan jadi terasa lebih ringan,” kata Inaara.
Kegiatan menulis sebagai cara mengenali diri merupakan gerakan sosial yang berfokus pada pendampingan dan pemberdayaan remaja melalui kegiatan edukatif dan reflektif. Ia berharap semakin banyak anak muda yang menemukan kekuatan melalui tulisan, menyadari pentingnya mengenal diri sendiri, dan berani berbagi cerita.
Berikut ini 4 manfaat menulis sebagai cara mengenali diri, yaitu:
1. Menulis Membantu Mengenali Pikiran dan Perasaan
Kadang kita merasa “tidak tahu apa yang sebenarnya kita rasakan.” Tapi begitu mulai menulis, emosi dan pemikiran itu keluar perlahan, dan kita jadi lebih paham kenapa kita marah, sedih, atau bahagia. Menulis adalah cermin untuk melihat isi hati yang sering tersembunyi.
2. Menulis Membuka Kesadaran Diri
Saat menuliskan pengalaman hidup, kita bisa melihat pola, bagaimana kita bereaksi, apa yang memotivasi, dan apa yang sering jadi hambatan. Itu membuat kita lebih sadar akan siapa diri kita sebenarnya.
3. Menulis Melatih Kejujuran Diri
Kita mungkin bisa berpura-pura di depan orang lain, tapi saat menulis, sulit untuk berbohong pada diri sendiri. Tulisan pribadi memaksa kita jujur, dan dari kejujuran itu tumbuh pemahaman diri.
4. Menulis Mengubah Luka Jadi Makna
Banyak orang menemukan kekuatan setelah menulis tentang pengalaman sulit. Dengan menuliskannya, rasa sakit jadi sesuatu yang bisa dipahami bahkan disembuhkan. (Action for Children/B-3)