Kiwi Bisa Jadi Kunci untuk Mengatasi Sembelit Kronis

5 hours ago 1
Kiwi Bisa Jadi Kunci untuk Mengatasi Sembelit Kronis Kiwi(freepik)

BUAH kiwi, roti gandum, dan air mineral dengan kandungan mineral tinggi disebut dapat membantu mengatasi sembelit kronis. Hal ini tercantum dalam pedoman diet terbaru yang diterbitkan bersama Journal of Human Nutrition and Dietetics serta Neurogastroenterology & Motility pada 13 Oktober lalu.

Menurut laporan tersebut, sekitar 1 dari 6-7 orang di dunia mengalami sembelit kronis. Di Amerika Serikat saja, 9% hingga 20% orang dewasa tercatat menderita sembelit idiopatik kronis, kondisi di mana penyebabnya tidak diketahui secara pasti.

Beberapa gejalanya antara lain buang air besar kurang dari tiga kali seminggu, feses yang keras atau menggumpal, serta rasa sakit atau harus mengejan saat buang air besar.

Pedoman Baru Berdasarkan Bukti Ilmiah

“Pedoman ini memperkenalkan makanan dan minuman seperti kiwi, prune (buah plum kering), roti rye, serta air dengan kandungan mineral tinggi sebagai bagian dari panduan klinis,” ujar Dr. Eirini Dimidi, penulis utama studi sekaligus dosen di bidang ilmu gizi di King’s College London.

“Dengan adanya pedoman ini, tenaga medis dapat memberikan saran diet yang lebih jelas, terarah, dan berbasis bukti, sekaligus membantu masyarakat mengelola gejala mereka secara mandiri dengan lebih efektif,” tambahnya melalui email.

Pedoman ini diperuntukkan bagi orang dewasa sehat yang mengalami sembelit idiopatik kronis, bukan sembelit yang disebabkan kondisi lain seperti penyakit saraf atau kehamilan. Oleh karena itu, Dimidi mengingatkan agar panduan ini digunakan dengan hati-hati pada kelompok tersebut maupun pada anak-anak.

Menariknya, pedoman ini tidak memberikan anjuran umum untuk menambah serat secara signifikan, melainkan fokus pada jenis makanan tertentu yang telah terbukti efektif.

Mengapa Kiwi Bisa Bantu Atasi Sembelit

Gaya hidup seperti kurang minum air, asupan serat rendah, kurang bergerak, hingga stres bisa memicu sembelit. Karena itu, perubahan pola makan sering menjadi langkah pertama yang direkomendasikan oleh dokter.

Jika dulu saran diet masih bersifat umum, seperti “perbanyak makan serat”, kini pedoman baru menyarankan konsumsi makanan yang sudah terbukti secara ilmiah. “Cobalah mengonsumsi dua hingga tiga buah kiwi per hari,” kata Dimidi.

Menurut Dr. William Chey, profesor dan kepala gastroenterologi di University of Michigan, kiwi lebih mudah dikonsumsi dibandingkan buah prune. “Kiwi umumnya lebih mudah ditoleransi, jadi kamu bisa langsung mengonsumsi dosis yang disarankan, tidak perlu bertahap seperti saat makan prune,” ujarnya.

Kiwi membantu meningkatkan volume dan kadar air pada feses, memperlancar pencernaan protein, serta mempercepat pergerakan makanan di saluran pencernaan. Buah ini juga memiliki efek prebiotik alami yang membantu mengurangi peradangan usus dan meningkatkan kesehatan pencernaan.

Selain rasanya yang segar dan teksturnya lembut, kiwi juga mudah dikonsumsi. “Kulitnya bahkan bisa dimakan karena mengandung lebih banyak serat,” kata Dr. Cuckoo Choudhary, profesor kedokteran di Thomas Jefferson University Hospital di Philadelphia.

Namun, ia mengingatkan untuk tidak memanaskan buah kiwi. Pasalnya panas dapat merusak enzim alami yang membantu memperlancar gerakan usus.

Alternatif Selain Kiwi

Jika kamu tidak menyukai kiwi, ada banyak pilihan lain yang juga dapat membantu, seperti prune, roti rye, biji rami (flaxseed), jeruk, yogurt, kacang-kacangan, dan oatmeal.

“Bagi yang suka produk susu, bisa campurkan satu cangkir yogurt (sekitar 240 ml) dengan satu sendok makan flaxseed yang sudah dihancurkan,” saran Choudhary, yang juga anggota American Gastroenterological Association.

Selain makanan, suplemen serat seperti psyllium juga bisa membantu. Serat ini bekerja dengan memperlancar gerakan usus dan sekaligus menurunkan penyerapan kolesterol dari makanan.

“Mulailah dari dosis rendah, sekitar 3 gram per hari, lalu naikkan secara bertahap hingga lebih dari 10 gram per hari untuk mendapatkan manfaat maksimal,” ujar Chey, yang juga merupakan presiden terpilih American College of Gastroenterology.

Jangan Lupakan Aktivitas Fisik

Selain diet, aktivitas fisik juga menjadi bagian penting dalam mengatasi sembelit kronis. “Bahkan berjalan kaki saja sudah cukup membantu memperbaiki kerja sistem pencernaan,” kata Choudhary.

Pedoman baru ini disusun berdasarkan empat tinjauan sistematis dan meta-analisis yang melibatkan lebih dari 75 uji klinis acak mengenai intervensi diet untuk sembelit kronis. (CNN/Z-2)

Read Entire Article
Global Food