Pengamat Dorong Selamatkan BUMN Atasi Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung

5 hours ago 1
Pengamat Dorong Selamatkan BUMN Atasi Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kereta Cepat Jakarta-Bandung(Antara Foto)

PENGAMAT Transportasi sekaligus Wakil Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian (TransJAKA) Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Deddy Herlambang mengatakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlu diselamatkan setelah bergulir masalah soal pembiayaan Kereta Api Cepat Jakarta Cina (KCIC). Ia mengatakan pembiayaan KCIC atau Woosh telah diputuskan sejak 2015 bahwa proyek Kereta Api Cepat ini adalah kerja sama business to business (B to B) bukan government to government (G to G) yang artinya tidak ada uang negara yang dilibatkan.

"Namun kita harus selamatkan BUMN-BUMN kita dari kebangkrutkan karena Kereta Api cepat dibentuk dari 2 entitas yakni BUMN Indonesia dan korporasi Tiongkok," ucap, Senin (27/10).

Saat ini, BUMN telah membentuk konsorsium sendiri dengan wadah PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebagai perusahaan patungan dari BUMN Indonesia yang memegang saham mayoritas (60%) dalam konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Adapun anggota PT PSBI adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Wijaya Karya (WIKA), PT Jasa Marga, dan PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII). Komposisi sahamnya diubah pada November 2023 menjadi PT KAI (58,53%), PT WIKA (33,36%), Jasa Marga (7,08%) dan PTPN I (1,03%).

"Memang saat ini paling mudah menyalahkan untuk kondisi proyek yang dinilai tidak tepat namun saat ini proyek Kereta Api cepat ini sudah jadi barang dan beroperasi yang tidak mungkin dihentikan. Lebih baik berpikir kritis dan strategis untuk menyelamatkan BUMN-BUMN kita agar tidak bubar," ujar Deddy.

Deddy pun menyampaikan ada sejumlah opsi menyelesaikan utang kereta cepat. Pertama, meski sejak awal KCJB ditegaskan tanpa dukungan APBN melalui Perpres 172/2015, tapi evaluasi pada 2021 membuka ruang bagi dukungan fiskal dari pemerintah. 

"Tapi kita tetap semangat B to B  (business to business) yang tetap menantikan Danantara sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kesehatan keuangan di BUMN yang bergabung di PT PSBI," paparnya.

Kedua, sambung dia, KCJB berpotensi menjadi transportasi yang akan dibutuhkan dalam 5-10 tahun mendatang.

Ketiga, melakukan negosiasi ulang utang dengan pergantian kurs hutang dari dollar Amerika Serikat agar diganti ke Yuan. "Semakin rupiah tertekan USD maka nilai hutang kita akan membengkak. Sementara nilai kurs Yuan ke Rupiah relatif stabil," bebernya.

Keempat, mendukung restrukturisasi utang dari 40 tahun ke 60 tahun sampai grass period sehingga nilai angsuran lebih murah tiap tahunnya. Pasalnya, jika masa tenor utang lebih panjang, otomatis nilai bunga itu sendiri dapat turun atau paling tidak bunga menurun merujuk pada bunga efektif atau suku bunga mengambang (floating).

Kelima, ia menyarankan agar Kereta Api cepat harus dilanjutkan hingga ke Surabaya untuk mempercepat balik modal. Hal ini sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, di tahun 2030 telah didesain kebutuhan Kereta Api cepat Jakarta – Surabaya. Bila sampai Surabaya, tarif Kereta Api cepat equal dengan tarif penerbangan yang bisa kencapai Rp1 juta-Rp2 juta, sangat disayangkan sarana KCJB yang mahal hanya berjarak hingga Bandung (142 km) yang sejatinya sarana Kereta Api ini didesain dapat menempuh sampai ribuan kilometer. (H-4)

Read Entire Article
Global Food