Merah Putih Berkibar di Ajang Kontes Internasional Super Grand Prix Spanyol 2025

4 hours ago 1
Merah Putih Berkibar di Ajang  Kontes Internasional Super Grand Prix Spanyol 2025 Suasana latihan Tim Misi Budaya SMA Al Bayan.(Dok. Istimewa)

Ada suasana yang berbeda dan perasaan yang bercampur aduk di dini hari Minggu, 26 Oktober 2025 pukul 02.00 WIB. Di hadapan ratusan pasang mata berbagai bangsa yang memenuhi area di seputaran panggung, panitia Kontes Internasional Super Grand Prix yang diadakan di kota Lloret de Mar, Spanyol, mengumumkan Tim Misi Budaya SMA Al Bayan keluar sebagai juara umum yang berhak meraih Medali Emas dan Piala Super Grand Prix.

Panggung pun pecah dengan sorak sorai dan teriak kemenangan delegasi Al Bayan yang mewakili Indonesia. Atmosfer malam hari di kota berhawa sejuk yang berdekatan dengan Barcelona itu pun menjadi hangat dihiasi wajah-wajah bahagia. Beberapa siswa tampak berurai air mata, dan sebagian lagi terlihat melakukan sujud syukur sebagai seorang Muslim. Sajian Tari Saman Aceh yang bertenaga, kompak serempak, dan musik Angklung yang mengalun indah penuh harmoni telah memikat hati para juri kontes dan penonton mancanegara, membawa Tim Misi Budaya Al Bayan meraih kemenangan tertinggi.

“Super Grand Prix" adalah sebuah ajang kompetisi budaya tingkat internasional yang secara tradisional diselenggarakan oleh Pemerintah Kerajaan Spanyol di kota Lloret de Mar, di wilayah Costa Brava, Catalonia, Spanyol. Pada tahun ini, kontes diselenggarakan dari 22–27 Oktober 2025. Kontes ini menitikberatkan pada pembelajaran dan pertukaran pengalaman. Acara ini mencakup kelas master, lokakarya, dan latihan bersama dibimbing para ahli internasional terkenal di dunia yang secara khusus diundang untuk meningkatkan keterampilan para kontestan dan meningkatkan kualifikasi para guru. Guru yang telah lulus kelas master akan mendapat sertifikat bermaterai Kerajaan Spanyol.

Kontes Internasional Super Grand Prix adalah ajang unjuk kabisa bagi kelompok instrumental, vokal, koreografi, pemain solo dari berbagai genre, studio teater, seniman, dan desainer dari berbagai negara yang khusus diundang. Tidak lupa dihadirkan juri internasional yang terdiri atas para profesional berpengalaman dan diakui di bidangnya masing-masing, yang bertugas mengevaluasi penampilan peserta dan memilih pemenang. Ini adalah momen yang sangat prestisius dan sangat ditunggu oleh setiap peserta. Para kontestan, khususnya para siswa dari SMA Al Bayan, telah mempersiapkan diri dengan latihan keras berjam-jam, memotivasi diri sebaik mungkin, dan berusaha sekuat tenaga memberikan yang terbaik bagi almamater, keluarga, bangsa, dan negara Indonesia.

Kontes Internasional Super Grand Prix tahun ini diikuti lebih dari 30 grup dari berbagai negara, terdiri atas kategori partisipasi dalam kompetisi dan festival, serta kategori partisipasi dalam festival tanpa bersaing dalam kompetisi, yakni bagi peserta yang tidak ingin berpartisipasi dalam program kompetisi tetapi ingin berpartisipasi dalam festival. SMA Al Bayan sendiri masuk dalam kategori pertama, yakni berpartisipasi dalam kompetisi. Adapun materi yang ditampilkan adalah Tari Saman dari Aceh dan Ensemble Musik Angklung khas Jawa Barat.

Sebagai persiapan sebelum terbang ke Spanyol, Misi Budaya SMA Al Bayan merangkul Tim Kinanthi Budaya yang terdiri atas para dosen dan praktisi dari jurusan Seni Musik dan jurusan Seni Tari Universitas Negeri Jakarta. Di tangan para profesional di bidangnya, dalam waktu relatif singkat para siswa yang awalnya sama sekali tidak menguasai tarian dan musik angklung menjadi sangat mahir, bahkan penampilannya mampu memukau para juri internasional yang mengganjar Tim Misi Budaya Al Bayan dengan penghargaan tertinggi.

Dalam kesempatan mengantar keberangkatan tim, Heriyanto, selaku Direktur Pendidikan Yayasan SMA Al Bayan, memberikan pesan agar para peserta Misi Budaya senantiasa menjaga akhlak dan perilaku selama berada di luar negeri, juga saat berinteraksi dengan anggota delegasi dari negara lain. Harus menampakkan wajah Indonesia yang ramah dan wajah seorang Muslim yang sejuk dan bersahabat.

Sementara Deden Ramdani, selaku Kepala Sekolah Al Bayan, menyampaikan pentingnya totalitas tekad memberikan yang terbaik serta pentingnya kekuatan doa untuk setiap langkah yang dilakukan. Tidak pernah menyerah dan berhenti sebelum meraih kemenangan.

Kemenangan telah diraih, prestasi terbaik telah diukir, dan gelar Juara Umum telah disematkan di dada Tim Misi Budaya SMA Al Bayan Kinanthi Budaya, yang terdiri atas 27 siswa kelas XI, dua orang guru pendamping, satu orang pelatih angklung, satu orang pelatih tari Saman, serta dua orang official.

Adapun 27 siswa tersebut adalah: Adinata Rifqy Setiawan, Ahmad Zaini Atthar, Almer Sheherezad Purwanto, Althaf Alghifary Juniari, Arazi Daffa Syarif Vidiaksana, Arsya Obama Zenar, Azka Dzaki, Azka Kaysan Kamil, Azka Putra Athalla, Fathan Dzaki Nugraha, Firas Izzata Dhiyaurrahman, Fransyah Hisam Husennio Fajar, Hanif Fillah Izzaty, Hanif Munir Prasetyo, Hibban Ahmad Arfarazi, Mohamad Arya Dewanta, Muhammad Azka Ghifari, Muhammad Behroz Ramadhan Alawi, Muhammad Faiz, Muhammad Fathan Rizqiullah, Muhammad Satrio Tisti, Nabiel Mohammad Rafif, Obiwan Saladeen Fathurahman, Omar Raditya Rukman, Ibrahim Fadhil Rasyid, Raden Kholid Raja Daud, dan Zawata Afnan Tahsin.

Yang tertinggal hanyalah rasa bahagia dan syukur tak terhingga kepada Allah SWT atas anugerah yang luar biasa ini. Sungguh bukan hal yang mudah untuk mengharumkan nama bangsa dan negara di forum dunia, berhadapan dengan peserta dari berbagai negara yang sangat profesional dan juri yang sangat tegas. Namun kerja keras dan doa telah menemukan jalannya, jalan kemenangan yang membuat mimpi menjadi kenyataan.

Read Entire Article
Global Food