ISCOMICE 2025: Dorong Inovasi Berkelanjutan dalam Industri MICE dan Pariwisata

13 hours ago 3
 Dorong Inovasi Berkelanjutan dalam Industri MICE dan Pariwisata Program Studi MICE PNJ gelar konferensi ilmiah tahunan(Doc ISCOMICE 2025)

PROGRAM Studi MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) Politeknik Negeri Jakarta kembali menyelenggarakan konferensi ilmiah tahunan berskala internasional bertajuk International Scientific Conference of MICE (ISCOMICE) ke-3 yang berlangsung pada Selasa, 1 Juli 2025 di Aminta Hall, Jakarta.

Penyelenggaraan ISCOMICE tahun ini sekaligus sebagai rangkaian perayaan 20 tahun eksistensi Program Studi MICE Politeknik Negeri Jakarta dalam menghasilkan sumber daya manusia unggul di industri ini.

Dengan tema “Innovating for Sustainability: Transforming MICE and Tourism for Global Impact” ISCOMICE 2025 merupakan platform ilmiah yang mempertemukan akademisi, profesional, serta pemangku kepentingan industri untuk membahas inovasi serta praktik keberlanjutan dalam sektor MICE dan pariwisata.

Sesi Pleno "Bridging Practice and Academia: Innovating For Sustainability and Tourism For Global Impact" menghadirkan tiga pembicara internasional.

Pembicara pertama, April Layla Joseph, menekankan pentingnya keberlanjutan suatu keharusan dalam dunia MICE saat ini, didorong oleh tuntunan akuntabilitas dan transparansi dari peserta dan sponsor.

Diskusi mencakup penghitungan emisi GRK menggunakan ISO 14064, pentingnya manajemen  limbah dengan pendekatan "Zero Waste Event", dan tantangan serta kompleksitas yang dihadapi pemangku kepentingan dalam meraih keberlanjutan.

Dr. Eunjung Kim sebagai pembicara kedua, menjelaskan tentang menjaga keseimbangan antara inovasi dan etika, terutama terkait persepsi peserta mengenai persetujuan penggunaan Teknologi Pengenalan Wajah (FRT) dalam acara yang berkelanjutan.

Presentasi ini mendefinisikan FRT dan menyoroti manfaat serta risikonya dalam konteks acara. Masalah privasi dan kurangnya persetujuan yang jelas menjadi perhatian utama.

Di sisi lain, Dr. Noel Scott membahas inovasi yang bertujuan untuk keberlanjutan dalam sektor MICE dan pariwisata, dengan fokus pada transformasi untuk menciptakan dampak global.

Presentasinya mengungkapkan bagaimana sektor MICE dapat meningkatkan daya saing dan kebutuhan akan inovasi dalam aspek teknologi serta keberlanjutan. Dia juga membicarakan kontribusi berbagai aktor dalam rantai nilai MICE seperti agen acara spesialis, perhotelan, dan pusat konvensi, serta keunggulan kompetitif mereka.

Penyerahan Awarding ISCOMICE ke-3 menjadi momen apresiasi bagi para pemakalah yang telah berkontribusi dalam menghadirkan Scientific Conference. Sebagai bentuk penghargaan, paper terbaik dalam konferensi ini akan mendapatkan kesempatan untuk dipublikasikan pada jurnal terindeks SINTA 2, yaitu Journal of Applied Sciences in Travel and Hospitality (JASTH).

Sementara itu, paper lainnya akan diterbitkan dalam prosiding konferensi yang terindeks secara internasional, sebagai upaya mendorong penyebarluasan ilmu pengetahuan dan penguatan peran akademik dalam pengembangan sektor MICE dan pariwisata berkelanjutan.

Penghargaan Best Paper diberikan kepada tim penulis Imam Ardiansyah, Ika Suryono Djunaid, dan Dewanta Facrureza, atas paper mereka yang berjudul: “An Analysis of the Tourism Attraction Potential of Koleang Village in Supporting Sustainable Tourism Development.”

Sementara itu, penghargaan Best Presenter diraih oleh Ayu Sulistya Putri Sugeng, dengan presentasi paper berjudul: “Social Media Marketing Activities on SMEs: How Gender and Generational Background Affect the Consumer Behavior.”

Diharapkan ISCOMICE 2025 dapat menjadi pemicu bagi seluruh pelaku industri MICE dan pariwisata untuk terus mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dan inovasi dalam setiap langkah strategis mereka.

Pertemuan antara akademisi dan praktisi dalam forum ini menjadi langkah penting untuk mempercepat transformasi industri di tingkat global, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara yang aktif mendorong pertumbuhan sektor MICE dan pariwisata yang beretika, berkelanjutan, dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. (Adv)

Read Entire Article
Global Food