
KOTA Bekasi dipilih sebagai lokasi utama pengembangan kawasan Grand Kota Bintang (KotBin) yang dilakukan PT. Kota Bintang Rayatri, perusahaan properti yang tergabung dalam Agra Nusa Group. Berada dekat dengan Jakarta, Bekasi dinilai memiliki prospek jangka panjang sebagai pusat pertumbuhan hunian dan komersial.
“Kami optimis terhadap industri properti nasional yang saat ini masih sangat menjanjikan. Perusahaan menyasar segmen menengah yang membutuhkan hunian berkualitas dengan harga kompetitif, serta investor yang memandang properti sebagai aset jangka panjang,” ungkap Direktur KotBin, Suryadi, pada Media Indonesia, Rabu (2/7).
Menurut dia, pengembangan kawasan hunian dan komersial di KotBin Bekasi menerapkan strategi pembeda dalam pengembangan kawasan mereka. Berbeda dengan pusat perbelanjaan konvensional, kawasan komersial yang dikembangkan di sini lebih mengutamakan integrasi antara berbagai elemen kehidupan urban.
Fokus utama dari Grand Kota Bintang adalah kawasan komersial yang menawarkan pengalaman berbeda, jauh dari kesan mal tradisional.
"Kami tidak hanya membangun sebuah mall, tetapi menciptakan sebuah gaya hidup terpadu yang menggabungkan fashion, kuliner, hiburan, dan ruang terbuka hijau," ungkap
Dengan luas lahan mencapai 67 hektar, kawasan ini tidak hanya mengutamakan sisi komersial, tetapi juga pengembangan perumahan, kantor, dan fasilitas publik lainnya.
Suryadi menambahkan, peresmian marketing gallery adalah salah satu langkah strategis jangka panjang perusahaan dalam membangun kepercayaan serta meningkatkan loyalitas pelanggan.
Pembukaan galeri ini juga menjadi langkah lanjutan setelah suksesnya peluncuran Cluster Roma, sebuah kawasan hunian modern yang mencakup 316 unit rumah eksklusif, menawarkan nilai jual yang tinggi dan potensi investasi yang menguntungkan bagi para konsumen.
"Marketing Gallery ini kami buat untuk memberikan layanan optimal serta informasi lengkap tentang kawasan dan hunian di Grand Kota Bintang (KotBin)," ungkap dia.
Pasar properti di Indonesia, khususnya di kawasan penyangga ibu kota seperti Bekasi, terus tumbuh. Pengembangan Grand Kota Bintang (KotBin) tumbuh juga karena Bekasi dinilai punya nilai tambah bagi konsumen melalui fasilitas yang terintegrasi, seperti jalur LRT, akses tol, dan stasiun kereta yang saling terhubung.
Keberadaan fasilitas tersebut semakin memperkuat posisi Bekasi sebagai pilihan strategis bagi para penghuni dan investor properti.
General Manager Sales & Marketing Grand Kota Bintang, Orri Hermansyah, menambahkan, pihaknya berencana untuk meluncurkan kluster Roma pada Agustus 2025. Kluster ini terdiri dari 316 unit hunian yang dipasarkan dengan harga mulai dari Rp2 miliaran.
Proyek ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan kalangan profesional muda, dengan rentang usia 25 hingga 45 tahun, yang selektif dalam memilih tempat tinggal.
“Kluster Roma ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan hunian yang tidak hanya nyaman, tetapi juga terintegrasi dengan fasilitas komersial yang lengkap,” ujar Orri.
“Kami telah membuktikan konsep ini dengan sukses melalui peluncuran kluster Maroko yang terjual habis 100% dan mengalami peningkatan harga sekitar 16% dalam setahun.”
Orri menambahkan bahwa lokasi proyek ini sangat strategis dengan akses mudah ke jalan tol yang menghubungkan Jakarta dan Bandung.
“Keunggulan akses menjadi salah satu faktor utama yang menarik minat pasar, terutama bagi mereka yang bekerja di pusat-pusat bisnis utama,” katanya.
Dengan total luas lahan sekitar 65 hektare, Grand Kota Bintang mengalokasikan sekitar sepertiga dari lahan tersebut untuk area komersial. Area ini akan mencakup pusat perbelanjaan, restoran cepat saji, bioskop, dan berbagai brand internasional.
Namun, meskipun sektor komersial sudah dalam pengembangan, sekitar 40% dari area tersebut masih belum terisi. Sampurna menekankan pentingnya selektivitas dalam pemilihan tenant.
"Kami tidak hanya ingin menyewa ruang, tetapi kami juga ingin bermitra dengan brand yang memiliki standar tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen," katanya. (Z-10)