13 hours ago
1
Ilustrasi(MI/FICKY RAMADHAN)
KEMENTERIAN Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar Puncak Apresiasi Festival Handai Indonesia 2025, ajang tahunan yang menampilkan karya kreatif diplomasi kebahasaan dan mempererat persahabatan antarbangsa melalui bahasa Indonesia.
Acara yang digelar di Jakarta itu menjadi momentum penting bagi para pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dari berbagai negara. Tahun ini merupakan penyelenggaraan Festival Handai Indonesia yang keenam sejak pertama kali diadakan pada 2020.
"Sebuah kebanggaan bagi kami bahwa Festival Handai Indonesia dapat terus terlaksana hingga tahun keenam. Kegiatan ini menjadi wadah bagi para sahabat Indonesia di berbagai negara untuk mengekspresikan kecintaan mereka terhadap bahasa dan budaya Indonesia,” kata Kepala Badan Bahasa Hafidz Muksin, Senin (27/10).
Dalam kesempatan itu, Badan Bahasa memberikan penghargaan kepada 10 Perwakilan Republik Indonesia yang memiliki jumlah pemelajar BIPA terbanyak. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam penginternasionalan bahasa Indonesia dan pengembangan program pembelajaran BIPA di negara akreditasi masing-masing.
Selain itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo juga menerima penghargaan khusus atas kinerja dan dedikasinya dalam penuntasan pendirian Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al-Azhar.
"Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian Luar Negeri dan seluruh Perwakilan Republik Indonesia yang telah mendukung pengembangan program pembelajaran bahasa Indonesia di luar negeri. Berkat kerja sama yang erat ini, sejak 2015 hingga 2025, program BIPA telah berkembang pesat dan melahirkan banyak handai Indonesia, friends of Indonesia, serta Indonesianis di seluruh dunia," ujarnya.
Festival Handai Indonesia 2025 juga menobatkan 35 nomine peserta terbaik dari 23 negara yang berhasil menonjol dalam berbagai kategori lomba, seperti berpidato, bercerita, berpuisi, berpantun, dan bernyanyi dalam bahasa Indonesia.
Hafidz menegaskan bahwa menjadi pemenang bukanlah tujuan utama dari festival ini, melainkan mempererat hubungan antarbangsa melalui bahasa Indonesia.
"Yang paling penting bagi kita semua adalah hari ini terbukti bahwa dengan menggunakan medium bahasa apa pun, termasuk bahasa Indonesia, kita dapat menjalin persahabatan dan merayakan keberagaman untuk membangun saling pengertian serta memperkuat kerja sama demi perdamaian dunia dan kemakmuran bersama," ungkapnya.
Festival Handai Indonesia dirancang sebagai ajang diplomasi budaya yang memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai sarana pemersatu dunia. Melalui lomba-lomba bertutur kreatif, para peserta menunjukkan keluasan wawasan dan kedalaman pemahaman mereka tentang Indonesia.
"Melalui kegiatan ini, para handai Indonesia membuktikan bahwa bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga jembatan kebudayaan yang menyatukan warga dunia," tuturnya.
Adapun beberapa peserta terbaik dalam Festival Handai Indonesia 2025, di antaranya:
1. Kategori Bercerita
• Peserta Terbaik I: Sundas Ejaz (Pakistan)
• Peserta Terbaik II: Rashid Khatbullin (Rusia)
• Peserta Terbaik III: Angelia Sistiana Da Costa Nunes Mendes (Timor Leste)
2. Kategori Bernyanyi
• Peserta Terbaik I: Nidawan Asavataweechok (Thailand)
• Peserta Terbaik II: Beatricia Da Costa Araujo (Timor Leste)
• Peserta Terbaik III: Kristen Elizabeth Spangenberg (Amerika Serikat)
3. Kategori Berpantun
• Peserta Terbaik I: Firadao Waehama (Thailand)
• Peserta Terbaik II: Nadia Ammira (Malaysia)
• Peserta Terbaik III: Azzam Ali Mohammed Hazea Alshehari (Yaman)
4. Kategori Berpidato
• Peserta Terbaik I: Bekzod Abduvoitov Khikmatullaevich (Uzbekistan)
• Peserta Terbaik II: Angus Adam Wood (Australia)
• Peserta Terbaik III: Nazgul Anvarbek Kyzy (Kirgizstan)
5. Kategori Berpuisi
• Peserta Terbaik I: Awabeen Samsuding (Thailand)
• Peserta Terbaik II: Sean Ryan Hyink (Amerika Serikat)
• Peserta Terbaik III: Ajunia Aliança Da Silva Pinto (Timor Leste).(H-2)
