Cerita di Balik Mundurnya Pat Gelsinger, Pilih Pensiun atau Diberhentikan

3 months ago 60
Update Informasi Hot Petang Viral Online

Selular.ID – Akhir tahun rupanya menjadi cerita kelabu bagi Pat Gelsinger. CEO dan anggota dewan direksi Intel itu, akhirnya mengundurkan diri.

Dalam tiga tahun terakhir, ia berusaha keras untuk menghidupkan kembali peruntungan perusahaan chip yang sedang melesu, imbas ketatnya persaingan dengan perusahaan-perusahaan sejenis seperti Qualcomm, AMD dan Nvidia.

Namun pengunduran diri Pat Gelsinger, dibayangi cerita tentang pertarungan di level elit perusahaan. Seperti dilaporkan Bloomberg, dalam sebuah rapat yang digelar minggu lalu, dewan direksi Intel memberi Gelsinger pilihan untuk pensiun atau diberhentikan.

EVP dan CFO David Zinsner dan Michelle Johnston Holthausm, CEO Intel Products, telah ditunjuk sebagai co-CEO sementara sementara perusahaan melakukan pencarian pengganti permanen.

Sedangkan Frank Yeary, ketua independen dewan Intel, menjabat sebagai ketua eksekutif sementara.

“Meskipun kami telah membuat kemajuan signifikan dalam mendapatkan kembali daya saing manufaktur dan membangun kemampuan untuk menjadi pabrik pengecoran kelas dunia, kami tahu bahwa kami memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di perusahaan dan berkomitmen untuk memulihkan kepercayaan investor,” kata Yeary.

Yeary menjelaskan bahwa dewan menyadari “pertama dan terutama bahwa kami harus menempatkan grup produk kami di pusat dari semua yang kami lakukan”.

Lihat Juga:

Intel tidak siap dalam perlombaan untuk mengembangkan prosesor AI dan belum mampu menyaingi pesaingnya Nvidia dan AMD.

Gelsinger pertama kali bekerja di Intel pada 1979. Setelah berkarier selama 30 tahun, ia bergabung dengan EMC Dell pada 2009 sebagai presiden dan COO sebelum mengambil alih jabatan sebagai CEO VMware pada 2012.

Upaya terbarunya untuk menghidupkan kembali kinerja Intel mencakup restrukturisasi besar dan inisiatif pemotongan biaya yang diumumkan pada September lalu.

Perusahaan yang sebelumnya terkenal dengan slogan “Intel Inside” itu, juga membangun kesepakatan bernilai miliaran dolar dengan Amazon Web Services untuk memproduksi chip AI terbaru.

Kinerja Intel memang menukik tajam. Berdasarkan laporan hasil keuangan untuk Q2-2024, raksasa chip yang didirikan pada Juli 1968 itu, harus menelan pil pahit. Perusahaan merugi hingga $1,6 miliar.

Rugi bersih sebesar $1,6 miliar terasa ironis, karena dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Intel masih mengantongi laba sebesar $1,5 miliar.

Di sisi lain, Intel dilaporkan memiliki kas dan setara kas sebesar $11,2 miliar. Namun kewajibannya lebih besar, yaitu mencapai $32 miliar.

Baca Juga: Bukan Cuma Pangkas Karyawan, Intel Juga Berencana Jual Kampus Folsom Demi Tekan Biaya

Setelah hasil Q2 2024 yang suram, Intel menguraikan rencana untuk memangkas 15% tenaga kerjanya atau 15.000 karyawan pada akhir tahun.

Langkah drastis itu sebagai bagian dari upaya penghematan biaya hingga mencapai $10 milyar yang dirancang untuk mempertajam fokus bisnis perusahaan.

Untuk mengembalikan kinerja, raksasa perangkat lunak yang berbasis di San Jose, California itu, juga melego 1,18 juta sahamnya di perusahaan desain chip Arm yang berbasis di Inggris.

Seperti dilaporkan Bloomberg, divestasi itu sebagai bagian dari rencana penghematan biaya dan restrukturisasi senilai $10 miliar.

Penjualan tersebut diungkapkan dalam pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS pada Agustus lalu. Bloomberg memperkirakan Intel mendulang sekitar $147 juta dari penjualan sahamnya itu.

Bulan lalu, pemerintah AS mengurangi pendanaan chip perusahaan. Membuat Intel kehilangan potensi pendanaan yang dibutuhkan untuk bersaing dengan raksasa-raksasa teknologi lainnya.

Di sisi lain, Qualcomm yang sebelumnya berminat mengambil alih Intel, tak lagi menunjukkan ketertarikan pada perusahaan yang pernah berjaya di industri chip komputer itu.

Baca Juga: Serangkaian Jurus Pat Gelsinger Benahi Intel yang Kini Terpuruk

Read Entire Article
Global Food