7 Tanda Bahaya Infeksi Kulit yang Perlu Diwaspadai setelah Thrifting

4 hours ago 2
7 Tanda Bahaya Infeksi Kulit yang Perlu Diwaspadai setelah Thrifting Tanda infeksi kulit setelah thrifting.(Dok. Freepik)

TREN thrifting atau membeli pakaian bekas memang semakin populer karena harganya yang terjangkau dan ramah lingkungan. Namun, menurut Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Arini Widodo, ada sejumlah tanda infeksi kulit yang tidak boleh diabaikan setelah mengenakan pakaian hasil thrifting.

Dikutip dari Antara, berikut 7 tanda bahaya infeksi kulit yang perlu kamu waspadai setelah berburu baju bekas.

1. Ruam Kemerahan yang Cepat Menyebar

Jika setelah memakai baju bekas muncul ruam merah yang meluas dengan cepat, hal ini bisa menjadi tanda adanya reaksi iritasi atau infeksi pada kulit. Menurut Arini, kondisi ini perlu segera diperiksakan ke dokter agar penyebab pastinya dapat diketahui dan diobati sejak dini.

2. Gatal Hebat, Terutama di Malam Hari

Gatal intens di malam hari sering kali mengindikasikan infeksi skabies akibat tungau yang menempel di pakaian bekas. Sensasi gatal ini bisa sangat mengganggu dan biasanya memburuk saat suhu tubuh meningkat di malam hari.

3. Bentol Berisi Cairan atau Nanah

Apabila muncul bentol kecil yang berisi cairan atau nanah, hal ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri sekunder. Kondisi ini dapat berkembang menjadi luka terbuka dan menyebabkan penyebaran infeksi ke area kulit lain.

4. Lesi Bersisik atau Melingkar

Lesi kulit berbentuk lingkaran bersisik bisa menandakan infeksi jamur seperti tinea (kurap). Infeksi ini biasanya menular melalui kontak langsung dengan pakaian yang terkontaminasi jamur atau tidak dicuci bersih.

5. Benjolan Kecil Mengilat Seperti Mutiara

Tanda lain yang perlu diperhatikan adalah munculnya benjolan kecil mengkilap mirip mutiara di permukaan kulit. Ini bisa menjadi gejala moluskum kontagiosum, infeksi virus yang dapat menular melalui kontak kulit atau benda pribadi.

6. Ruam yang Tidak Kunjung Sembuh

Jika ruam tidak kunjung membaik meski sudah beberapa hari, jangan tunda untuk konsultasi ke dokter kulit. Ruam yang bertahan lama bisa menandakan infeksi atau reaksi alergi yang lebih serius.

7. Terjadi Setelah Mencoba Baju Bekas Langsung di Kulit

Mencoba baju bekas tanpa lapisan pakaian dalam meningkatkan risiko penularan kuman, terutama pada area sensitif seperti ketiak dan bagian intim. Disarankan untuk tidak mencoba pakaian bekas langsung di kulit, atau gunakan lapisan baju dalam sebagai pelindung.

Tips Aman saat Berburu Pakaian Bekas

  1. Cuci pakaian hasil thrifting menggunakan air panas dan deterjen antiseptik.
  2. Jemur di bawah sinar matahari langsung untuk membunuh kuman.
  3. Hindari membeli pakaian dalam atau pakaian yang menutupi area sensitif dari pasar thrift.

Thrifting dan Risiko Kesehatan

Selain faktor kesehatan individu, praktik penjualan pakaian bekas juga menimbulkan kekhawatiran di tingkat pemerintah. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan kembali larangan impor pakaian bekas dalam balpress karena berisiko membawa agen infeksi seperti jamur, bakteri, tungau, hingga virus.

Bahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mendukung langkah pelarangan thrifting di pasar-pasar wilayah ibu kota sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat.

Kesimpulan

Thrifting memang seru dan hemat, tapi kesehatan kulit tetap harus diutamakan. Jika kamu mengalami gejala seperti ruam, gatal hebat, atau bentol bernanah setelah mengenakan pakaian bekas, segera temui dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (Ant/Z-10)

Read Entire Article
Global Food