5 Cara Penularan HIV/AIDS dan Pencegahannya yang Perlu Diketahui

3 months ago 59
Web Buletin Live Viral Online
5 Cara Penularan HIV/AIDS dan Pencegahannya yang Perlu Diketahui HIV dapat berkembang menjadi AIDS yang membuat tubuh kehilangan kemampuannya untuk melawan infeksi. Berikut cara penularan dan pencegahannya.(freepik)

PERNAH dengar istilah pepatah, 'mencegah lebih baik daripada mengobati'? Nah, ini sangat relevan ketika berbicara soal HIV/AIDS.

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kondisi di mana Human Immunodeficiency (HIV) sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.

HIV adalah virus yang menyerang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, memahami berbagai cara penularan HIV sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi ini.

Penularan HIV/AIDS

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), HIV hanya dapat ditularkan melalui beberapa jenis cairan tubuh tertentu. Cairan tubuh itu darah, sperma, cairan pra-ejakulasi, cairan anus, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI).

Yuk simak, berikut ini adalah berbagai cara penularan HIV/AIDS yang perlu diwaspadai:

1. Hubungan seksual tanpa pengaman

Hubungan seksual tanpa pengaman merupakan salah satu cara utama penularan HIV/AIDS. Virus HIV dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh:

  • Sperma
  • Cairan vagina, atau 
  • Cairan pra-ejakulasi yang masuk ke tubuh pasangan

Penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual vaginal umumnya terjadi pada pasangan heteroseksual (lawan jenis). Sedangkan hubungan seksual anal memiliki risiko lebih tinggi, terutama pada pasangan homoseksual (sesama jenis).

Oleh karena itu, sangat penting untuk melindungi diri Anda dengan menggunakan alat pengaman seperti kondom pada saat berhubungan seksual. Kondom berfungsi mencegah penularan HIV/AIDS dengan menghalangi masuknya virus yang terdapat dalam cairan sperma atau vagina. Selain itu, penting untuk menghindari dan tidak melakukan hubungan seksual di luar pernikahan.

2. Berbagi jarum suntik 

Penularan HIV/AIDS berikutnya adalah berbagi jarum suntik, terutama di kalangan pengguna narkoba suntik. Ketika suntikan yang telah digunakan seseorang yang terinfeksi HIV dipakai kembali oleh orang lain, virus dapat berpindah melalui sisa darah yang terdapat di jarum tersebut.

Ketika jarum suntik bekas tidak steril, selain HIV, pengguna juga berisiko menularkan penyakit lain seperti hepatitis B dan hepatitis C. Jika Anda menggunakan jarum suntik, pastikan jarum tersebut steril dan jangan pernah berbagi dengan orang lain.

3. Kehamilan dan menyusui

HIV dapat ditularkan dari ibu hamil kepada bayinya selama kehamilan atau saat proses persalinan. Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui pemberian ASI. Menurut WHO, risiko penularan Human immunodeficiency virus pada bayi dapat berkurang, apabila ibu mengonsumsi obat HIV selama kehamilan dan menyusui.

4. Penggunaan mainan seks (sex toys)

Penggunaan mainan seks (sex Toys) dapat menjadi salah satu media penularan HIV jika tidak digunakan dengan benar atau dibersihkan dengan baik. HIV umumnya tidak dapat bertahan lama di permukaan benda mati. Namun, mainan seks yang masih terkontaminasi dengan sperma, darah, atau cairan vagina bisa menjadi media penularan virus jika digunakan secara bergantian.

5. Transfusi darah dan cangkok organ

Penularan HIV juga dapat terjadi melalui transfusi darah dan cangkok organ jika prosedur tersebut tidak dilakukan dengan standar keamanan yang tepat. Kedua jenis penularan ini masih kurang umum terjadi.

Namun, banyak negara prosedur transfusi darah dan cangkok organ telah jauh lebih aman. Pasalnya darah yang didonorkan sekarang telah diuji terlebih dahulu untuk memastikan tidak mengandung HIV dan penyakit menular lainnya.

Meskipun risiko penularan HIV melalui transfusi darah dan organ cangkok sangat rendah berkat prosedur medis yang ketat, tetap penting untuk mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat guna memastikan keamanan. (CDC/Hello Sehat Kemenkes/Siloam Hospitals/Z-3)
 

Read Entire Article
Global Food