16 Fakta dan Mitos Mengenai HIV/AIDS

3 months ago 40
Portal Kabar Hot Siang Tepat Terbaru
16 Fakta dan Mitos Mengenai HIV/AIDS Terdapat banyak mitos yang beredar tentang HIV/AIDS, yang sering kali memicu stigma dan menghambat pencegahan yang efektif. (freepik)

SETIAP tahun, tepatnya pada 1 Desember, seluruh dunia memperingati hari AIDS sedunia. Peringatan ini bertujuan memberikan kekuatan dan semangat kepada para penderita AIDS sekaligus mengedukasi masyarakat tentang penyaki berbahaya ini.

Ada banyak mitos terkait penyakit HIV/AIDS yang beredar di masyarakat. Mitos-mitos tersebut tidak sepenuhnya benar. Hal ini dapat menyebabkan pencegahan penyakit HIV/AIDS menjadi kurang efektif dan memunculkan stigma bagi penderitnya. 

HIV/AIDS sering kali menimbulkan stigma di kalangan masyarakat, karena cara penularannya dan belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut. 

Kenali mitos dan fakta tentang HIV/AIDS 

1. Mitos: HIV hanya menyerang orang dengan perilaku seksual berisiko tinggi

Fakta: HIV dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang orientasi seksual atau perilaku tertentu. Penularan HIV terjadi melalui pertukaran cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, udara mani, atau cairan vagina. Sehingga, siapa saja bisa tertular jika terpapar cara penularan ini.

2. Mitos: HIV bisa menular melalui sentuhan atau jabatan tangan

Fakta: HIV tidak menular melalui kontak biasa, seperti berjabat tangan, berpelukan, atau berbagi makanan dan minuman. HIV hanya menular melalui cairan tubuh berupa darah, udara mani, cairan vagina, dan ASI).

3. Mitos: HIV dan AIDS Merupakan Jenis Penyakit yang Sama

Fakta: Banyak yang menganggap HIV/AIDS merupakan jenis penyakit yang sama. Faktanya, HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem imun tubuh.

Di sisi lain, AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah komplikasi HIV yang tidak ditangani dengan tepat. Sesuai namanya, AIDS memiliki gejala yang berkaitan dengan penurunan daya tahan tubuh dan berisiko menimbulkan gangguan kesehatan yang lebih serius.

4. Mitos : Pengidap HIV pasti akan berkembang menjadi AIDS

Fakta: Dengan pengobatan antiretroviral (ARV) yang tepat, banyak orang yang hidup dengan HIV dapat mengendalikan virus dan tidak berkembang menjadi AIDS. Pengobatan yang efektif dapat menjaga kesehatan mereka selama bertahun-tahun.

5. Mitos: Orang dengan HIV tidak dapat hidup lama

Fakta: Jika mendapatkan pengobatan yang tepat, orang dengan HIV dapat hidup hampir sama panjangnya dengan orang yang tidak terinfeksi. Pengobatan ARV yang tepat sangat membantu dalam menekan jumlah virus dan menjaga sistem kekebalan tubuh.

6. Mitos: HIV dapat disembuhkan dengan obat herbal atau alternatif

Fakta: Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV secara permanen. Pengobatan dengan ARV adalah cara yang paling efektif untuk menangani HIV, meskipun pengobatan herbal atau alternatif dapat digunakan sebagai pelengkap, namun harus tetap dengan pengawasan medis.

7. Mitos: HIV hanya bisa menular melalui hubungan seksual

Fakta: Selain melalui hubungan seksual tanpa kondom, HIV juga dapat menular melalui transfusi darah yang terkontaminasi, jarum suntik bersama, atau dari ibu yang menular ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

8. Mitos: Menggunakan kondom sepenuhnya menghindari penularan HIV

Fakta: Meskipun kondom sangat efektif dalam mengurangi risiko penularan HIV, tidak ada alat kontrasepsi yang dapat sepenuhnya menghilangkan risiko. Kondom harus digunakan dengan benar setiap kali berhubungan seksual untuk memberikan perlindungan maksimal.

9. Mitos: Orang yang terlihat sehat tidak bisa membawa HIV

Fakta: Banyak orang yang terinfeksi HIV tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Ini berarti mereka bisa menularkan HIV kepada orang lain tanpa disadari. Oleh karena itu, tes HIV rutin penting untuk mengetahui status kesehatan seseorang.

10. Mitos: Semua orang dengan HIV akan mengalami gejala AIDS dalam waktu singkat

Fakta: HIV dapat berkembang menjadi AIDS dalam beberapa tahun, bahkan lebih lama. Hal itu tergantung pada pengobatan dan perawatan yang diterima. Penggunaan ARV dapat menghentikan atau mencegah perkembangan HIV menjadi AIDS.

11. Mitos: HIV hanya menular kepada pria yang berhubungan seks dengan pria lain

Fakta: Meskipun pria yang berhubungan seks dengan pria memiliki risiko lebih tinggi, siapa saja, termasuk perempuan dan heteroseksual dapat tertular HIV. Hal itu terjadi jika mereka terpapar cairan tubuh yang terinfeksi.

12. Mitos: Orang dengan HIV tidak bisa punya anak

Fakta: Dengan pengobatan dan perawatan yang tepat, banyak pengidap HIV dapat memiliki anak yang sehat tanpa menularkan virus ke anak mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan pengobatan untuk mengurangi viral load ke tingkat yang sangat rendah sebelum dan selama kehamilan.

13. Mitos: HIV menular bisa melalui gigitan serangga

Fakta: HIV tidak bisa ditularkan oleh serangga seperti nyamuk atau kutu. Virus ini hanya dapat menular melalui cairan tubuh manusia yang terinfeksi.

14. Mitos: Pengidap HIV tidak boleh berolahraga

Fakta: Pengidap HIV bisa dan seharusnya tetap aktif secara fisik, selama tidak ada komplikasi medis lain yang menghalangi. Olahraga teratur dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kualitas hidup.

15. Mitos: Menggunakan jarum suntik bersama hanya berisiko bagi orang yang menggunakan narkoba

Fakta: Penggunaan jarum suntik bersama dapat menularkan HIV, tidak hanya di kalangan pengguna narkoba. Penularan bisa terjadi siapa saja yang berbagi alat suntik, termasuk di kalangan orang yang menerima transfusi darah atau menjalani prosedur medis yang tidak steril.

16. Mitos: Tes HIV hanya perlu dilakukan jika ada gejala

Fakta: Tes HIV penting dilakukan secara rutin, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti yang memiliki banyak pasangan seksual, yang berbagi jarum suntik, atau yang melakukan hubungan seksual tanpa pelindung. Beberapa orang dengan HIV tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun, sehingga tes adalah cara terbaik untuk mengetahui status HIV seseorang.

Pengetahuan yang tepat tentang HIV/AIDS sangat penting untuk mencegah penyebarannya dan mengurangi stigma yang ada. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal berisiko atau ingin tahu lebih lanjut, selalu konsultasikan dengan tenaga medis. (Isotekindo/Siloam Hospital/Rumah Sakit EMC/Z-3)

Read Entire Article
Global Food