Fakultas Psikologi Untar bekerja sama dengan DexWellness Australia untuk mengembangkan riset dan inovasi AI di bidang kesehatan mental dan kesejahteraan holistik.(Untar)
UNTAR melalui Fakultas Psikologi melakukan kerja sama dengan DexWellness Pty Ltd, perusahaan asal Australia yang berfokus pada pengembangan kesehatan mental digital dan kesejahteraan holistik berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) pada Jumat (24/10/2025) di Auditorium Gedung Utama Kampus I Untar.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) Dekan Fakultas Psikologi Untar, Dr. Sri Tiatri, dan Founder DexWellness David Wongso, kolaborasi ini akan mencakup berbagai bidang seperti kuliah umum, seminar, workshop, konferensi internasional, penelitian bersama, publikasi ilmiah, serta pengembangan kurikulum dan kapasitas dosen.
Dr. Sri Tiatri menyampaikan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan komitmen Untar untuk terus menghadirkan inovasi dan kolaborasi lintas negara di bidang psikologi dan kesehatan mental.
“Kerja sama ini tidak hanya memperkuat hubungan akademik antara Indonesia dan Australia, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam pengembangan riset dan penerapan teknologi untuk mendukung
kesejahteraan psikologis masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Founder & CEO DexWellness, David Wongso, menuturkan bahwa kemitraan dengan Untar merupakan kolaborasi strategis yang menggabungkan keunggulan akademik dengan inovasi digital.
“Sinergi antara teknologi AI DexWellness, ekosistem riset Australia, dan kompetensi akademik Untar akan melahirkan solusi wellbeing yang terukur dan berbasis manusia,” ungkapnya.
Seminar Internasional Psikologi
Penandatanganan MoA dirangkai dengan Seminar Internasional Psikologi 2025 bertema “From Reactive to Predictive Management in Mental Health”. Kegiatan tersebut menghadirkan tiga pembicara utama, yaitu David Wongso, M.M., MBA., M.Min., Psikolog selaku Founder DexWellness Pty Ltd; Prof. Dr. John Vong, Research Leader AI Center for Health Innovation, i3L; dan Dr. Roswiyani, Ph.D., Psikolog dari Fakultas Psikologi Untar. Ketiganya membahas transformasi pendekatan dalam manajemen kesehatan mental di era digital melalui perspektif inovasi, teknologi, dan pendidikan psikologi.
David Wongso membawakan topik “Peralihan Strategis dari Manajemen Reaktif ke Prediktif dalam Kesehatan Mental”. Ia menyoroti fakta bahwa lebih dari 50 persen beban mental global terjadi sebelum usia 40 tahun. Menurutnya, penerapan kecerdasan buatan (AI) memiliki peran penting dalam deteksi dini gangguan mental serta edukasi bagi keluarga agar mampu memberikan dukungan sejak awal.
Sementara itu, Prof. Dr. John Vong memaparkan materi berjudul “Pemanfaatan Data dan AI dalam Manajemen Kesehatan Mental”. Ia menjelaskan bagaimana penggunaan data dan analitik prediktif dapat membantu mendeteksi risiko secara lebih awal serta mendukung pengembangan wellbeing dashboard sebagai dasar penyusunan kebijakan publik yang berorientasi pada pencegahan.
Dr. Roswiyani turut berbagi pandangan mengenai modernisasi pendidikan psikologi di Indonesia. Ia menekankan perlunya pembaruan kurikulum dan metode pembelajaran untuk memperluas akses serta menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan psikologis yang relevan dengan tantangan zaman.
Acara berlangsung secara interaktif dan diikuti oleh sivitas akademika Untar, mahasiswa psikologi, serta praktisi kesehatan mental. Melalui kegiatan ini, Untar menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang aktif menjembatani dunia akademik dengan praktik nyata, sekaligus mendorong pengembangan riset interdisipliner di bidang teknologi dan psikologi.
Kerja sama strategis dengan DexWellness diharapkan menjadi langkah strategis Fakultas Psikologi Untar untuk mengembangkan inovasi berbasis AI yang mendukung wellbeing dan kesehatan mental masyarakat menuju visi Indonesia Emas 2045. (RO/Z-2)

5 hours ago
1
















































