
Tren busana berbahan flannel kembali mencuri perhatian di dunia fashion. Tahun ini, berbagai label menghadirkan pembaruan dalam koleksi flannel dengan siluet boxy, pola kotak-kotak besar, serta desain yang semakin inklusif dan fleksibel.
Menurut Lisqia Lalantika, Marketing Manager Uniqlo Indonesia, tren ini merupakan bagian dari perkembangan mode global yang tengah melaju pesat.
“Tren tahun ini memang didominasi oleh siluet besar. Di atasan, kita melihat banyak model boxy, sementara di bawahan, celana dengan potongan baggy atau flare juga sangat populer. Ini adalah tren yang sedang berkembang di seluruh dunia fashion,” ujar Lisqia pada Media Indonesia, dalam Flannel Social Club di Urban Forest Cipete, beberapa waktu lalu.
Flannel Genderless dengan Ragam Siluet dan Pola Baru
Salah satu sorotan utama dalam koleksi terbaru adalah penggunaan flannel dengan pola kotak-kotak besar, yang memberikan kesan maskulin namun tetap fleksibel.
“Flannel bukan hanya pakaian pria, karena kini banyak wanita yang menyukainya. Kami menawarkan koleksi flannel yang genderless, sehingga siapa saja bisa memakainya dengan nyaman. Kami ingin memberikan opsi bagi pelanggan untuk tampil lebih stylish dan nyaman dengan flannel oversized atau fitted,” tambahnya.
Ia menjelaskan, tahun ini juga diperkenalkan berbagai penyegaran dalam koleksi flannel, mulai dari siluet crop boxy modern, celana pendek flannel, hingga lebih dari 30 motif baru untuk pria, wanita, dan anak-anak. Tak hanya tampil dengan pola yang lebih playful, bahan flannel juga disempurnakan agar terasa lebih halus dan nyaman untuk aktivitas sehari-hari.
“Kami menghadirkan koleksi flannel dengan motif dan cutting yang lebih modern sebagai simbol gaya klasik yang terus berevolusi, tapi tetap mempertahankan karakteristiknya yang mudah dipadupadankan sesuai gaya pribadi masing-masing,” ujar Lisqia.
Eksplorasi Pola dan Clashing Pattern
Dalam koleksi ini, terdapat variasi pola yang menarik, dari kotak besar hingga kecil, yang masing-masing menghadirkan kesan berbeda.
“Pola besar memberi kesan lebih bold dan mencolok, sementara pola kecil cenderung lebih subtil dan elegan. Ini memberikan banyak pilihan untuk menciptakan tampilan yang sesuai dengan suasana hati atau acara yang dihadiri,” jelas Lisqia.
Lisqia juga memperkenalkan konsep clashing pattern, yakni perpaduan antara pola besar dan kecil dalam satu setelan.
“Clashing pattern ini memberikan kesan yang lebih dinamis. Kami ingin menciptakan tampilan yang lebih menarik dengan memadukan pola yang berbeda, namun tetap mempertahankan gaya yang modern dan stylish,” tambahnya.
Fleksibel untuk Semua Gaya dan Tipe Tubuh
Lisqia menegaskan bahwa flannel adalah busana yang cocok untuk semua tipe tubuh.
“Flannel bisa dipakai siapa saja, mau yang kurus banget atau lebih berisi, pengaruhnya nggak besar. Kuncinya di mix and match dengan bawahan,” katanya.
Bagi yang khawatir dengan efek pola besar pada tubuh, tersedia banyak pilihan kombinasi. “Flannel dengan pola kotak besar bisa dipadukan dengan celana slim fit atau model high-waisted untuk menciptakan tampilan yang lebih seimbang dan proporsional,” tambah Lisqia.
Simbol Evolusi Gaya dan Kebebasan Berekspresi
Lebih dari sekadar pakaian kasual, flannel kini menjadi simbol kebebasan berekspresi.
“Flannel memiliki tempat paling spesial di lemari setiap orang. Motif dan harmoni warnanya menjadikannya pakaian yang punya karakter unik. Satu potong flannel bisa menghadirkan nuansa berbeda saat dipakai dengan cara yang berbeda, sehingga menjadikannya semakin personal,” kata Lisqia.
Koleksi flannel terbaru ini memperkuat posisi tren sebagai representasi gaya hidup modern yang fleksibel, inklusif, dan penuh karakter, membuktikan bahwa gaya klasik dapat terus berevolusi dan tetap relevan di setiap generasi. (Z-10)