
ISRAEL menyetujui ratifikasi kesepakatan gencatan senjata. Ini menjadi momentum untuk mengakhiri perang dua tahun di Gaza, Palestina.
Hampir seluruh negara menyambut baik adanya kesepakatan gencatan senjata ini. Termasuk, berbagai lembaga kemanusiaan yang selama ini menyalurkan bantuan dan donasi ke Gaza, Palestina. Salah satunya adalah Yayasan Kasih Palestina (YKP).
"Alhamdulillah, momen ini merupakan titik balik yang krusial untuk segera memberikan bantuan kemanusiaan yang massif. Ini jadi langkah untuk memulai upaya pemulihan jangka panjang bagi masyarakat Gaza yang telah mengalami penderitaan akibat genosida oleh Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu," ungkap Direktur Yayasan Kasih Palestina, Nandang Cahya di Bandung, Minggu, (12/10)
Perang Gaza telah pecah sejak 7 Oktober 2023. Sebanyak 67.000 warga Palestina dan 1.200 warga Israel jadi korban dan tewas.
Selain itu, perang selama 2 tahun tersebut telah meluluhlantakkan hampir seluruh bangunan pelayanan publik, seperti rumah sakit dan masjid.
"Masjid Istiqlal Indonesia yang dibangun di Khan Younis Gaza melalui donasi masyarakat juga turut hancur dirudal oleh pesawat Zionis Israel," tutur Nandang.
Untuk itu, kata dia, sebagai lembaga yang konsisten untuk membantu warga Palestina di Gaza sejak 2016 lalu, Kasih Palestina akan bergerak cepat untuk mengalihkan fokus dari respons darurat ke program-program pemulihan dan rekonstruksi infrastruktur.
Hal ini, paparnya, sangat penting untuk memulihkan kehidupan serta menstabilkan kondisi psikososial masyarakat Palestina di Gaza. Selain itu juga saatnya untuk membangun kembali fasilitas vital yang hancur.
Bangun Masjid Istiqlal Indonesia
Nandang mengungkapkan salah satu yang akan menjadi fokus rekonstruksi yang dilakukan Yayasan Kasih Palestina adalah membangun kembali Masjid Istiqlal Indonesia di Khan Younis, Gaza.
Masjid Istiqlal Indonesia ini dibangun di atas lahan seluas 1.751 meter persegi dan luas bangunan 940 meter persegi. Masjid Istiqlal Indonesia ini, dibangun sejak 2019 hingga selesai dan diresmikan pada 22 Februari 2022.
"Dana pembangunan masjid ini berasal dari sumbangan masyarakat Indonesia, yang dihimpun Yayasan Kasih Palestina dan platform galang donasi Sharing Happiness," tandasnya.
Kehadiran Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza, tambah Nandang, merupakan simbol persaudaraan antara Indonesia dan Palestina. Penamaan Istiqlal pun terinspirasi dari Masjid Istiqlal yang ada di Indonesia.
Bahkan, kata dia, peresmiannya pun dilakukan di Gaza dan secara virtual di Masjid Istiqlal di Jakarta.
"Sebagaimana makna dari kata “Istiqlal” yang berarti kemerdekaan, mudah-mudahan Allah SWT segera memberikan anugerah kemerdekaan kepada Bangsa Palestina," tegas Nandang.
Selain bisa menampung 5.000 jamaah setiap harinya, masjid telah menjadi posko besar yang bisa menampung bantuan kemanusiaan dari Indonesia. Posko tersebut membuka peluang donasi pangan, bantuan medis, kebutuhan musim dingin, hingga sedekah Ramadan dan kebutuhan dasar lainnya yang datang dari Indonesia
Di masjid empat lantai ini, kata Nandang, terdapat pula ruang-ruang khusus yang diperuntukan sebagai sekolah tahfidz anak-anak Palestina, ruang kuliah, dan aula serbaguna yang bisa difungsikan untuk pertemuan masyarakat hingga tokoh-tokoh besar.
"Kami berharap, dengan adanya gencatan senjata dan perdamaian permanen di Palestina, Masjid Istiqlal Indonesia ini bisa kembali berdiri dan menjadi simbol kemerdekaan sejati bagi warga Gaza," jelasnya.
Selain membangun kembali Masjid Istiqlal Indonesia, Nandang menambahkan, Kasih Palestina pun akan turut membantu rekonstruksi fasilitas kesehatan dan pendidikan di Gaza. "Termasuk bantuan lainnya yang bisa memulihkan trauma hingga kebutuhan dasar saudara kita di Gaza."