UMKM dari NTT Unjuk Gigi di ISEF 2025, Catat Potensi Transaksi Rp2,9 Miliar

4 hours ago 1
UMKM dari NTT Unjuk Gigi di ISEF 2025, Catat Potensi Transaksi Rp2,9 Miliar Indonesia 12th Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 yang digelar di JIEXPO Convention Center, Jakarta, pada 8–12 Oktober 2025.(Dok BI NTT)

BANK Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menorehkan prestasi dengan mengantarkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaannya tampil di ajang bergengsi Indonesia 12th Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 yang digelar di JIEXPO Convention Center, Jakarta, pada 8-12 Oktober 2025.

Kegiatan ISEF 2025 mengusung tema Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah, Memperkuat Kemandirian dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif. 

Ajang ini menjadi panggung utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional, sekaligus menegaskan komitmen Bank Indonesia dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang berdaya saing, berkelanjutan, dan inklusif.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Adidoyo Prakoso, di Kupang, Rabu (25/10), mengatakan bahwa partisipasi UMKM binaan BI NTT berhasil menarik perhatian buyer domestik maupun mancanegara. 

“Keikutsertaan ini tidak hanya membuka peluang pasar baru bagi produk lokal, tetapi juga memperkuat posisi NTT dalam rantai nilai halal nasional,” ujarnya.

Dalam ajang tersebut, berbagai UMKM unggulan asal NTT tampil menunjukkan kreativitas dan kualitas produk daerah. Padu Padan Tenun dan Antik Ikat memikat pengunjung melalui pameran produk modest fashion serta peragaan busana dalam IN2MOTIONFEST. 

Sementara Gabys Collection menjalin kerja sama melalui kegiatan business matching di sektor wastra. Di sisi lain, produk pangan olahan halal dari Aldia, Morige, Ghaura Coklat, dan Tuang Coffee turut menambah semarak pameran di Halal Mart, menarik banyak pembeli lokal maupun mancanegara.

Dari rangkaian kegiatan tersebut, tercatat potensi nilai transaksi penjualan dan business matching perdagangan mencapai Rp2,9 miliar. Capaian ini mencerminkan keseriusan BI NTT dalam memperluas halal value chain (rantai nilai halal) dan memperkuat perekonomian daerah, sekaligus mendukung visi Indonesia sebagai pusat industri halal global.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, saat membuka ISEF 2025 menyebut bahwa kegiatan ini merupakan puncak pengembangan ekonomi syariah nasional yang konsisten diselenggarakan sejak 2014. 

“Festival ini kami laksanakan di tiga wilayah besar yakni Sumatra di Lampung, kawasan timur di Kalimantan Barat, dan wilayah Jawa di Jawa Timur,” ungkapnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa sektor makanan dan minuman halal Indonesia kini bernilai lebih dari US$109 miliar, menjadikannya salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. 

“Dengan penerapan standar syariah secara menyeluruh dan penguatan ekosistem industri halal, Indonesia berpeluang naik dari peringkat ketiga menjadi peringkat pertama dalam industri halal global,” katanya.

Secara keseluruhan, ISEF 2025 diikuti oleh lebih dari 700 pelaku usaha syariah dari seluruh Indonesia dan mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp3,1 triliun, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp2 triliun. 

Capaian ini menjadi bukti nyata sinergi Bank Indonesia dengan 34 kementerian/lembaga serta 30 mitra internasional dalam mendorong ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan. (PO/E-4)

Read Entire Article
Global Food