
PARA siswa kelas 8 atau VIII di sekolah menengah pertama atau yang setingkat sekarang kita belajar ilmu pengetahuan alam (IPA) ya. Ada tujuh bab yang akan kita pelajari bersama mulai dari gerak benda sampai sistem ekskresi.
Apa saja garis besar pelajaran IPA kelas 8? Berikut rangkumannya.
Bab 1 Gerak Benda dan Makhluk Hidup di Lingkungan Sekitar
Pendahuluan
Gerak adalah salah satu gejala alam yang paling mudah diamati. Ketika bola ditendang, daun tertiup angin, atau ikan berenang di air, semua menunjukkan perubahan posisi dari satu tempat ke tempat lain.
Namun, gerak tidak hanya terjadi pada benda tak hidup, melainkan juga pada makhluk hidup. Tumbuhan pun bergerak, meski gerakannya tidak selalu tampak jelas.
Pada bab ini kita akan mempelajari bagaimana cara mendeskripsikan gerak, membedakan berbagai jenis gerak, memahami pengaruh gaya terhadap gerak, serta mengenali contoh gerak pada makhluk hidup. Dengan begitu, kita bisa menghubungkan konsep fisika dengan fenomena di sekitar kita.
Isi Utama
A. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerakan suatu benda sepanjang garis lurus. Gerak ini dapat dibagi menjadi:
1. Gerak lurus beraturan (GLB) → kecepatan tetap, jarak tempuh berbanding lurus dengan waktu. Contoh: mobil melaju konstan di jalan tol.
2. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) → kecepatan berubah secara teratur karena percepatan tetap. Contoh: bola jatuh bebas dari ketinggian.
Besaran penting pada gerak lurus meliputi:
• Jarak dan perpindahan → jarak adalah panjang lintasan, perpindahan adalah perubahan posisi.
• Kecepatan dan kelajuan → kelajuan hanya memperhitungkan jarak, kecepatan memperhitungkan arah.
• Percepatan → perubahan kecepatan setiap satuan waktu.
B. Gaya dan Gerak
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda. Hukum Newton menjelaskan hubungan antara gaya dan gerak:
1. Hukum I Newton (Inersia) → benda cenderung mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan jika tidak ada gaya luar.
2. Hukum II Newton → percepatan berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa (F = m × a).
3. Hukum III Newton → setiap aksi memiliki reaksi yang sama besar dan berlawanan arah.
Contoh sehari-hari: ketika kita mendorong meja, meja melawan dengan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah.
C. Gerak pada Makhluk Hidup
Makhluk hidup juga mengalami gerak. Gerak pada hewan tampak jelas, sedangkan tumbuhan lebih halus namun bisa diamati.
1. Gerak pada hewan
o Gerak lokomosi: berpindah tempat, misalnya burung terbang, ikan berenang, manusia berjalan.
o Gerak nonlokomosi: bagian tubuh saja yang bergerak, misalnya kucing menggerakkan ekor.
2. Gerak pada tumbuhan
o Gerak endonom → gerak yang berasal dari dalam sel tumbuhan, contohnya aliran plasma di dalam sel daun.
o Gerak esionom → gerak akibat rangsangan dari luar. Dibagi lagi menjadi:
Tropisme: gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah rangsangan (contoh: fototropisme pada batang menuju cahaya).
Nasti: gerak tumbuhan yang tidak dipengaruhi arah rangsangan (contoh: daun putri malu menutup jika disentuh).
Taksis: gerak seluruh organisme karena rangsangan, umumnya pada makhluk hidup bersel satu.
Dengan memahami gerak pada makhluk hidup, kita bisa melihat bahwa prinsip fisika juga berlaku dalam biologi.
D. Contoh Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
• Helm dan sabuk pengaman dibuat untuk melindungi manusia dari gaya inersia.
• Jalan raya dibuat miring di tikungan agar kendaraan lebih stabil saat bergerak melingkar.
• Petani memanfaatkan fototropisme untuk mengatur arah tumbuh tanaman.
• Nelayan memahami arus air (gerak fluida) untuk melaut.
Kesimpulan
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda atau makhluk hidup terhadap titik acuan. Gerak lurus bisa beraturan atau berubah beraturan, dipengaruhi oleh besaran fisika seperti kecepatan dan percepatan.
Gaya memengaruhi gerak sesuai hukum Newton. Pada makhluk hidup, gerak hewan tampak jelas, sedangkan gerak tumbuhan dapat berupa tropisme, nasti, atau taksis.
Semua konsep ini tidak hanya dipelajari dalam teori, tetapi juga terlihat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami gerak, kita bisa lebih bijak dalam memanfaatkan energi, teknologi, dan menjaga keseimbangan alam.
Bab 2 Usaha dan Pesawat Sederhana
Pendahuluan
Setiap hari kita melakukan usaha. Mengangkat tas sekolah, mendorong meja, atau mengayuh sepeda, semuanya adalah bentuk usaha.
Namun dalam ilmu fisika, usaha punya arti khusus, bukan sekadar bekerja keras, melainkan bagaimana gaya menyebabkan perpindahan benda. Selain itu, manusia sejak lama menciptakan alat bantu untuk memudahkan usaha, yang disebut pesawat sederhana.
Dalam bab ini kita akan mempelajari konsep usaha, energi yang terlibat, serta jenis-jenis pesawat sederhana yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Isi Utama
A. Usaha dalam Fisika
Dalam fisika, usaha didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan perpindahan benda searah gaya. Rumusnya:
W = F × s × cos θ
W = usaha (joule)
F = gaya (newton)
s = perpindahan (meter)
θ = sudut antara gaya dan perpindahan
Contoh: jika kamu mendorong meja dengan gaya 50 N sejauh 2 meter searah gaya, usaha yang dilakukan adalah 100 joule.
Hal penting: usaha hanya terjadi jika ada gaya dan perpindahan. Jika kamu mendorong tembok tetapi tembok tidak bergeser, usaha secara fisika bernilai nol, meskipun terasa melelahkan.
B. Energi dan Hubungannya dengan Usaha
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi ada berbagai bentuk:
• Energi kinetik: energi karena gerak. Rumusnya Ek = 1/2mv2.
• Energi potensial: energi karena posisi, misalnya batu di atas tebing. Rumusnya Ep = mgh.
• Energi mekanik: jumlah energi kinetik dan potensial.
Hukum Kekekalan Energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, hanya dapat berubah bentuk. Misalnya, saat apel jatuh dari pohon, energi potensial berubah menjadi energi kinetik.
C. Pesawat Sederhana
Pesawat sederhana adalah alat yang mempermudah usaha manusia, meski tidak mengurangi besar usaha yang dilakukan. Fungsinya adalah memperbesar gaya, mengubah arah gaya, atau memberi keuntungan mekanis.
1. Tuas (pengungkit)
o Terdiri dari titik tumpu, kuasa, dan beban.
o Dibagi menjadi tiga jenis:
Tuas jenis pertama: titik tumpu di tengah (contoh: gunting, jungkat-jungkit).
Tuas jenis kedua: beban di tengah (contoh: gerobak, pemotong kertas).
Tuas jenis ketiga: kuasa di tengah (contoh: pinset, sekop).
2. Katrol
o Katrol tetap: mengubah arah gaya (contoh: katrol di sumur).
o Katrol bergerak: memperkecil gaya.
o Katrol majemuk: gabungan katrol tetap dan bergerak, memberi keuntungan mekanis lebih besar.
3. Bidang miring
o Permukaan miring yang membantu memindahkan benda berat dengan gaya lebih kecil. Contoh: papan untuk menaikkan barang ke truk.
4. Roda berporos
o Roda besar dengan poros kecil. Contoh: setir mobil, gilingan.
D. Penerapan dalam Kehidupan
• Tukang bangunan menggunakan bidang miring untuk menaikkan batu bata.
• Nelayan memakai katrol untuk menarik jala atau mengangkat perahu kecil.
• Petani menggunakan cangkul (tuas jenis ketiga) untuk menggali tanah.
• Murid sekolah memakai gunting (tuas jenis pertama) untuk memotong kertas.
Dengan memahami prinsip pesawat sederhana, kita bisa lebih menghargai teknologi tradisional maupun modern yang membantu pekerjaan manusia.
Kesimpulan
Bab ini mengajarkan bahwa usaha dalam fisika terjadi jika gaya menyebabkan perpindahan. Energi adalah kemampuan melakukan usaha, dengan bentuk utama energi kinetik dan potensial.
Untuk mempermudah usaha, manusia menggunakan pesawat sederhana seperti tuas, katrol, bidang miring, dan roda berporos. Prinsip ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dari alat rumah tangga hingga mesin besar.
Dengan memahami konsep usaha dan pesawat sederhana, kita bisa lebih kreatif dalam memanfaatkan energi secara efisien.
Bab 3 Struktur dan Fungsi Tumbuhan
Pendahuluan
Tumbuhan adalah salah satu makhluk hidup yang paling penting di bumi. Mereka menghasilkan oksigen, sumber makanan, bahan obat, serta menjaga keseimbangan ekosistem.
Untuk dapat bertahan hidup, tumbuhan memiliki struktur tubuh khusus yang mendukung fungsi-fungsi vital, seperti menyerap air, membuat makanan, dan berkembang biak.
Bab ini akan membahas bagian-bagian tumbuhan serta peran masing-masing, sehingga kita bisa memahami bagaimana tumbuhan dapat tumbuh, berkembang, dan memberi manfaat besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
Isi Utama
A. Akar
Akar adalah organ tumbuhan yang biasanya tumbuh ke dalam tanah. Fungsi utamanya adalah:
1. Menyerap air dan mineral dari tanah.
2. Menopang tubuh tumbuhan agar berdiri kokoh.
3. Menyimpan cadangan makanan pada beberapa jenis tumbuhan (misalnya singkong, wortel).
Ada dua jenis akar utama:
• Akar tunggang: satu akar utama besar dengan cabang kecil (contoh: mangga, jambu).
• Akar serabut: banyak akar kecil tanpa akar utama (contoh: padi, jagung).
B. Batang
Batang adalah penopang tubuh tumbuhan yang menghubungkan akar dengan daun. Fungsi batang antara lain:
1. Menyokong tumbuhan agar berdiri tegak.
2. Mengangkut air dan mineral dari akar ke daun melalui xilem.
3. Mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh melalui floem.
4. Menjadi tempat penyimpanan makanan (contoh: tebu, kentang).
Struktur batang terdiri dari jaringan epidermis (lapisan luar), xilem, floem, dan kambium. Kambium berperan dalam pertumbuhan sekunder batang (menjadi lebih besar).
C. Daun
Daun adalah tempat utama berlangsungnya fotosintesis, yaitu proses tumbuhan membuat makanan sendiri menggunakan cahaya matahari, air, dan karbon dioksida.
Fungsi daun:
1. Fotosintesis menghasilkan glukosa sebagai sumber energi.
2. Pertukaran gas melalui stomata (CO₂ masuk, O₂ keluar).
3. Transpirasi (penguapan air), yang membantu mengangkut air dari akar ke daun.
Struktur daun terdiri dari epidermis, jaringan palisade (banyak klorofil), spons, dan stomata. Bentuk daun beragam, tetapi prinsip kerjanya sama: menangkap cahaya dan menghasilkan makanan.
D. Bunga
Bunga adalah organ reproduksi generatif pada tumbuhan. Bagian-bagian bunga:
• Kelopak bunga (sepal) → melindungi bunga saat kuncup.
• Mahkota bunga (petal) → berwarna menarik untuk memikat serangga penyerbuk.
• Benang sari (stamen) → organ jantan, menghasilkan serbuk sari.
• Putik (carpel) → organ betina, tempat terjadinya pembuahan.
Melalui proses penyerbukan (pollen jatuh ke putik) dan pembuahan (pollen membuahi sel telur), bunga menghasilkan biji yang akan tumbuh menjadi individu baru.
E. Buah dan Biji
Setelah pembuahan, bakal buah berkembang menjadi buah, dan bakal biji menjadi biji. Buah melindungi biji dan membantu penyebaran, baik melalui hewan, angin, maupun air.
Biji adalah calon individu baru yang berisi embrio tumbuhan dan cadangan makanan. Contoh: mangga memiliki daging buah manis yang menarik hewan untuk memakannya, lalu bijinya tersebar jauh dari induk.
Kesimpulan
Tumbuhan memiliki struktur tubuh yang saling mendukung untuk kelangsungan hidupnya. Akar menyerap air dan mineral, batang mengangkut zat dan menopang tubuh, daun melakukan fotosintesis dan pertukaran gas, bunga berperan dalam reproduksi, sedangkan buah dan biji melanjutkan keturunan.
Dengan memahami struktur dan fungsi tumbuhan, kita bisa lebih menghargai perannya yang sangat besar bagi kehidupan manusia dan alam. Tanpa tumbuhan, manusia dan hewan tidak akan memiliki oksigen maupun sumber makanan.
Bab 4 Sistem Pencernaan Manusia
Pendahuluan
Makanan adalah sumber energi utama bagi manusia. Namun, sebelum bisa digunakan tubuh, makanan harus diolah menjadi zat-zat sederhana.
Proses inilah yang dilakukan oleh sistem pencernaan. Sistem pencernaan bekerja seperti pabrik: makanan masuk, diolah, zat gizi diserap, lalu sisanya dibuang.
Pada bab ini, kita akan mempelajari organ-organ pencernaan, proses yang terjadi di dalamnya, serta pentingnya menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Isi Utama
A. Organ Pencernaan Manusia
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan organ tambahan.
1. Mulut
o Makanan masuk pertama kali.
o Gigi mengunyah (pencernaan mekanis), air liur mengandung enzim amilase yang mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana (pencernaan kimiawi).
o Lidah membantu mencampur makanan dan menelan.
2. Kerongkongan (esofagus)
o Menghubungkan mulut dengan lambung.
o Gerakan peristaltik mendorong makanan ke bawah.
3. Lambung
o Mengandung asam lambung (HCl) yang membunuh kuman dan membantu enzim bekerja.
o Enzim pepsin mencerna protein menjadi peptida.
o Makanan diubah menjadi bubur halus bernama kim.
4. Usus halus
o Tempat utama pencernaan dan penyerapan zat gizi.
o Bagian duodenum menerima enzim dari hati (empedu) dan pankreas.
o Usus halus dilapisi vili (jonjot usus) untuk memperluas penyerapan gizi.
5. Usus besar
o Menyerap air dari sisa makanan.
o Membentuk tinja yang dikeluarkan melalui anus.
B. Organ Tambahan
1. Hati → menghasilkan cairan empedu untuk mengemulsikan lemak.
2. Pankreas → menghasilkan enzim amilase, lipase, dan tripsin.
3. Kelenjar ludah → menghasilkan air liur yang mengandung enzim pencernaan.
C. Proses Pencernaan
Ada dua jenis pencernaan:
1. Pencernaan mekanis → menghancurkan makanan secara fisik (dikunyah gigi, diaduk lambung).
2. Pencernaan kimiawi → menguraikan zat makanan dengan enzim.
Hasil akhirnya adalah zat gizi sederhana:
• Karbohidrat → glukosa
• Protein → asam amino
• Lemak → asam lemak dan gliserol
Zat gizi ini kemudian diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
D. Gangguan Sistem Pencernaan
Beberapa masalah yang sering terjadi:
• Sariawan: kekurangan vitamin C.
• Gastritis (maag): kelebihan asam lambung.
• Diare: infeksi usus karena bakteri atau virus.
• Konstipasi (sembelit): kekurangan serat.
• Hepatitis: peradangan hati akibat virus.
E. Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan
Agar sistem pencernaan tetap sehat, lakukan hal-hal berikut:
• Makan makanan bergizi seimbang, cukup serat, vitamin, dan mineral.
• Minum air putih yang cukup.
• Hindari makanan terlalu pedas, asam, atau berminyak berlebihan.
• Rajin olahraga agar peristaltik usus lancar.
• Menjaga kebersihan makanan agar terhindar dari bakteri.
Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia adalah rangkaian organ yang bekerja sama untuk mengubah makanan menjadi zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Mulai dari mulut, makanan dicerna secara mekanis dan kimiawi, lalu masuk ke lambung, usus halus, dan usus besar.
Organ tambahan seperti hati dan pankreas membantu dengan enzim. Hasil akhirnya berupa zat gizi yang diserap darah, sementara sisanya dibuang sebagai tinja. Menjaga kesehatan sistem pencernaan penting agar tubuh tetap sehat, berenergi, dan terhindar dari penyakit.
Bab 5 Sistem Peredaran Darah Manusia
Pendahuluan
Darah adalah transportasi utama dalam tubuh kita. Melalui darah, oksigen, zat gizi, hormon, dan zat lain didistribusikan ke seluruh tubuh.
Bayangkan jika tubuh tidak memiliki sistem peredaran darah, organ-organ tidak akan mendapat oksigen maupun makanan yang cukup. Akibatnya, tubuh tidak bisa bertahan hidup.
Oleh karena itu, sistem peredaran darah menjadi salah satu sistem vital dalam tubuh manusia. Bab ini membahas komponen darah, organ peredaran darah, jenis-jenis peredaran, hingga penyakit yang bisa menyerang sistem ini.
Isi Utama
A. Komponen Darah
Darah terdiri atas dua bagian utama:
1. Plasma darah (±55%)
o Cairan kekuningan yang sebagian besar terdiri dari air.
o Fungsinya mengangkut zat gizi, hormon, sisa metabolisme, serta menjaga keseimbangan cairan tubuh.
2. Sel-sel darah (±45%)
o Sel darah merah (eritrosit) → mengandung hemoglobin yang mengikat oksigen. Jumlahnya ±5 juta/mm³ darah.
o Sel darah putih (leukosit) → berperan melawan kuman penyakit. Jumlahnya ±8.000/mm³ darah.
o Keping darah (trombosit) → berfungsi membekukan darah saat luka.
B. Jantung
Jantung adalah organ berotot sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada. Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Struktur jantung terdiri dari empat ruang:
• Serambi kanan (atrium kanan)
• Serambi kiri (atrium kiri)
• Bilik kanan (ventrikel kanan)
• Bilik kiri (ventrikel kiri)
Darah kotor (mengandung CO₂) masuk ke serambi kanan → bilik kanan → dipompa ke paru-paru. Setelah mendapat oksigen, darah bersih masuk ke serambi kiri → bilik kiri → dipompa ke seluruh tubuh.
C. Pembuluh Darah
Ada tiga jenis pembuluh darah:
1. Arteri → membawa darah keluar dari jantung, dinding tebal dan elastis.
2. Vena → membawa darah menuju jantung, memiliki katup agar darah tidak balik.
3. Kapiler → pembuluh sangat halus tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
D. Jenis Peredaran Darah
Manusia memiliki peredaran darah ganda, artinya darah beredar dua kali dalam satu putaran:
1. Peredaran darah kecil: jantung → paru-paru → jantung.
o Fungsi: menukar CO₂ dengan O₂.
2. Peredaran darah besar: jantung → seluruh tubuh → jantung.
o Fungsi: mengedarkan oksigen dan zat gizi ke seluruh sel tubuh.
E. Golongan Darah
Manusia memiliki golongan darah berbeda-beda berdasarkan antigen pada sel darah merah. Sistem yang paling dikenal adalah sistem ABO:
• Golongan A, B, AB, dan O.
Selain itu ada faktor Rhesus (Rh+ atau Rh–). Golongan darah penting diketahui untuk keperluan transfusi.
F. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
Beberapa penyakit yang dapat menyerang sistem peredaran darah antara lain:
• Anemia → kekurangan hemoglobin atau sel darah merah.
• Leukemia → kanker darah akibat produksi sel darah putih abnormal.
• Hipertensi → tekanan darah tinggi.
• Stroke → gangguan suplai darah ke otak.
• Serangan jantung → penyumbatan pembuluh koroner jantung.
G. Menjaga Kesehatan Sistem Peredaran Darah
Agar sistem peredaran darah tetap sehat, lakukan:
• Konsumsi makanan bergizi seimbang, rendah lemak jenuh.
• Olahraga teratur untuk memperkuat jantung.
• Hindari rokok dan alkohol.
• Cukup istirahat dan kelola stres.
• Rutin cek kesehatan jika ada riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
Kesimpulan
Sistem peredaran darah berfungsi mengedarkan oksigen, nutrisi, hormon, dan sisa metabolisme ke seluruh tubuh. Komponen darah terdiri dari plasma dan sel-sel darah.
Jantung memompa darah melalui pembuluh arteri, vena, dan kapiler. Peredaran darah manusia bersifat ganda, terdiri dari peredaran kecil dan besar.
Golongan darah penting untuk transfusi, sementara kesehatan sistem ini perlu dijaga agar terhindar dari penyakit berbahaya seperti anemia, hipertensi, atau serangan jantung. Tanpa sistem peredaran darah yang sehat, organ tubuh tidak akan bisa bekerja dengan baik.
Bab 6 Sistem Pernapasan Manusia
Pendahuluan
Setiap menit kita bernapas tanpa henti. Tanpa sadar, tubuh kita memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Proses sederhana ini sesungguhnya sangat vital, karena oksigen dibutuhkan untuk membakar zat makanan sehingga menghasilkan energi. Sistem pernapasan manusia terdiri dari organ-organ khusus yang memastikan pertukaran gas berjalan lancar.
Bab ini akan membahas organ pernapasan, mekanisme pernapasan, proses pertukaran gas, serta penyakit yang dapat mengganggu sistem pernapasan.
Isi Utama
A. Organ Pernapasan
1. Hidung
o Tempat pertama udara masuk.
o Rambut hidung dan selaput lendir menyaring debu serta melembapkan udara.
2. Faring (tenggorokan bagian atas)
o Persimpangan antara saluran pernapasan dan pencernaan.
o Udara diteruskan ke laring.
3. Laring (kotak suara)
o Mengandung pita suara.
o Dilengkapi epiglotis untuk mencegah makanan masuk ke saluran napas.
4. Trakea (batang tenggorokan)
o Tabung berongga dengan cincin tulang rawan.
o Menyalurkan udara ke bronkus.
5. Bronkus
o Cabang trakea menuju paru-paru kiri dan kanan.
o Bercabang lagi menjadi bronkiolus yang semakin kecil.
6. Paru-paru
o Organ utama pernapasan, berjumlah dua.
o Di dalamnya terdapat jutaan alveolus, kantung udara kecil tempat pertukaran gas.
B. Mekanisme Pernapasan
Pernapasan dibedakan menjadi dua jenis:
1. Pernapasan dada
o Otot antartulang rusuk berkontraksi → tulang rusuk terangkat → rongga dada membesar → udara masuk.
o Saat otot relaksasi → tulang rusuk turun → rongga dada mengecil → udara keluar.
2. Pernapasan perut
o Diafragma berkontraksi (turun) → rongga dada membesar → udara masuk.
o Diafragma relaksasi (naik) → rongga dada mengecil → udara keluar.
Kedua mekanisme ini bekerja sama menjaga aliran oksigen dan karbon dioksida secara terus-menerus.
C. Pertukaran Gas
Pertukaran gas terjadi di alveolus.
• Oksigen (O₂) dari udara masuk ke dalam darah melalui dinding alveolus.
• Karbon dioksida (CO₂) dari darah keluar ke alveolus untuk dibuang saat ekspirasi.
Hemoglobin pada sel darah merah berperan penting mengikat oksigen dan mengantarkannya ke seluruh tubuh.
D. Penyakit dan Gangguan Pernapasan
Sistem pernapasan bisa terganggu oleh berbagai penyakit:
• Asma: penyempitan saluran pernapasan, ditandai sesak napas.
• Bronkitis: peradangan pada bronkus.
• TBC (Tuberkulosis): infeksi bakteri pada paru-paru.
• Pneumonia: peradangan alveolus akibat infeksi.
• Kanker paru-paru: sering disebabkan kebiasaan merokok.
E. Menjaga Kesehatan Pernapasan
• Hindari merokok dan asap rokok.
• Gunakan masker saat udara berpolusi.
• Rajin olahraga untuk memperkuat paru-paru.
• Konsumsi makanan bergizi untuk daya tahan tubuh.
• Jaga kebersihan lingkungan agar udara tetap segar.
Kesimpulan
Sistem pernapasan manusia terdiri dari organ-organ mulai dari hidung hingga paru-paru, dengan alveolus sebagai tempat utama pertukaran gas. Mekanisme pernapasan melibatkan kerja otot dada dan diafragma untuk mengatur masuk-keluarnya udara.
Oksigen yang masuk digunakan untuk metabolisme menghasilkan energi, sementara karbon dioksida dibuang keluar. Gangguan pada sistem ini dapat berbahaya, sehingga menjaga kesehatan paru-paru dan lingkungan menjadi sangat penting.
Tanpa sistem pernapasan yang sehat, tubuh kita tidak akan mampu menghasilkan energi untuk bertahan hidup.
Bab 7 Sistem Ekskresi Manusia
Pendahuluan
Tubuh manusia setiap saat melakukan metabolisme untuk menghasilkan energi. Namun, metabolisme juga menghasilkan zat sisa yang beracun bila menumpuk, seperti urea, karbon dioksida, dan garam mineral.
Oleh karena itu, tubuh membutuhkan sistem khusus untuk membuang sisa metabolisme tersebut, yaitu sistem ekskresi. Sistem ini melibatkan ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.
Pada bab ini, kita akan mempelajari organ-organ ekskresi, zat sisa yang dibuang, serta cara menjaga kesehatan sistem ekskresi.
Isi Utama
A. Ginjal
Ginjal berbentuk seperti kacang merah, berjumlah dua, terletak di kanan dan kiri tulang belakang.
Fungsi utama ginjal:
1. Menyaring darah untuk membuang urea, garam mineral, dan kelebihan air → menjadi urine.
2. Mengatur keseimbangan cairan tubuh.
3. Mengatur tekanan darah dan kadar garam.
Proses pembentukan urine:
1. Filtrasi (penyaringan) → darah disaring di glomerulus, menghasilkan urin primer.
2. Reabsorpsi (penyerapan kembali) → zat penting seperti glukosa, asam amino, dan sebagian air diserap kembali.
3. Augmentasi (pengeluaran zat sisa) → zat sisa ditambahkan, menghasilkan urin sesungguhnya.
B. Kulit
Kulit merupakan organ terluar tubuh, selain berfungsi sebagai pelindung juga berperan dalam ekskresi. Fungsi kulit dalam ekskresi:
• Mengeluarkan keringat melalui kelenjar keringat.
• Keringat mengandung air, garam, dan sedikit urea.
• Membantu mengatur suhu tubuh (termoregulasi).
Contoh: saat cuaca panas atau berolahraga, tubuh mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu.
C. Paru-paru
Selain berfungsi sebagai organ pernapasan, paru-paru juga berperan sebagai organ ekskresi. Paru-paru mengeluarkan:
• Karbon dioksida (CO₂), hasil pembakaran glukosa.
• Uap air (H₂O).
Gas ini dikeluarkan saat kita mengembuskan napas.
D. Hati
Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Selain berfungsi dalam pencernaan (menghasilkan empedu), hati juga berperan dalam ekskresi:
• Menguraikan sel darah merah tua menjadi empedu.
• Mengubah amonia (zat beracun) menjadi urea yang kemudian dibuang melalui ginjal.
E. Gangguan Sistem Ekskresi
Beberapa penyakit pada sistem ekskresi antara lain:
• Batu ginjal: terbentuk endapan garam mineral di ginjal.
• Gagal ginjal: ginjal tidak mampu menyaring darah, pasien perlu cuci darah (hemodialisis).
• Uremia: penumpukan urea dalam darah.
• Iritasi kulit: akibat produksi keringat berlebih atau infeksi.
• Bronkitis/TBC: mengganggu fungsi paru-paru.
F. Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi
• Minum air putih cukup (±2 liter per hari).
• Konsumsi makanan bergizi dan rendah garam.
• Hindari kebiasaan merokok dan alkohol yang merusak ginjal serta hati.
• Jaga kebersihan tubuh agar kulit sehat.
• Olahraga teratur untuk membantu detoksifikasi alami tubuh.
Kesimpulan
Sistem ekskresi penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dengan membuang zat sisa metabolisme. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru membuang CO₂ dan uap air, sementara hati memproses zat beracun menjadi lebih aman.
Jika sistem ekskresi terganggu, zat sisa akan menumpuk dan berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, menjaga kesehatan organ ekskresi sangat penting agar tubuh tetap sehat dan berfungsi optimal. (I-2)