
TINGGINYA biaya untuk mengikuti program IVF atau bayi tabung mengendurkan niat warga Kota Bandung dan Jawa Barat yang belum beruntung untuk memiliki buah hati. Pasalnya, mereka harus merogoh kantong mencapai ratusan juta rupiah.
Kesulitan inilah yang ditangkap RSIA Graha Bunda dengan meluncurkan program dan klinik bayi tabung dengan biaya yang lebih terjangkau. "Kami menyediakan program IVF dengan biaya mulai dari Rp45 juta," ungkap Founder RSIA Grha Bunda, Dr dr Hanom Husni Syam SpOG, Subsp FER, MKes, Minggu (14/9).
Peluncuran awal Fertility Center sudah dilakukan sejak setahun lalu. Sejumlah pasangan sudah merasakan hasilnya. Dua ibu sudah berhasil melahirkan anak yang mereka harapkan.
Hanom memastikan kehadiran Fertility Center di RSIA Grha Bunda diharapkan dapat menjadi jawaban bagi pasangan yang mendambakan hadirny buah hati, tanpa harus terbebani oleh biaya yang tinggi.
Peluncuran paripurna Fertility Center dilakukan bersamaan dengan seminar ilmiah yang digelar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Jawa Barat bertema "Penanganan Uroginekologi Estetika dan Penanganan Infertilitas Terkini", Minggu.
Kegiatan yang diikuti para dokter spesialis Obstetri dan ginelologi itu mengulas soal kualitas keintiman, strategi penanganan non bedah dalam uroginekolog, hingga perkembangan terkini seputar program hamil, PCOS, endometriosis dan IVF.
Lebih jauh terkait Grha Bunda Fertility Center, Hanom menambahkan pusat layanan fertilitas ini hadir dengan pendekatan menyeluruh serta biaya yang lebih terjangkau.
"Lewat seminar hari ini, kami tidak hanya berbagi ilmu dengan sejawat, tapi juga ingin masyarakat mengetahui bahwa kini ada pilihan layanan fertilitas yang terpercaya dengan biaya terjangkau di Bandung," tandasnya.
Dengan kegiatan itu, lanjut dia, RSIA Grha Bunda, yang berada di Jalan Terusan Jakarta, Kota Bandung, ini, mempertegas komitmennya sebagai rumah sakit ibu dan anak yang mendukung kesehatan reproduksi secara menyeluruh. Mulai dari promil, kehamilan, persalinan, hingga gangguan pascasalin.
Sementara itu, Ketua POGI Jawa Barat Dr dr Sonny Sasotya SpOG, Subsp Urogin-Re menjamin para dokter yang bertugas di RSIA Grha Bunda, terutama di Fertility Center sudah memiliki sertifikat kompetensi sesuai standar Konsil Kedokteran Indonesia.
"Pelayanan kepada masyarakat yang mereka lakukan selalu berbasis ilmu yang terkini. Pelayan diberikan dengan bukti ilmiah dan mengikuti teknologi yang terkini," tandasnya.
Dia memastikan perempuan di Bandung dan Jawa Barat akan mendapatkan pelayanan yang paripurna di RSIA Grha Bunda. "Kami berharap perempuan di Jabar mendapatkan peningkatan layanan kesehatan yang baik, seperti juga diharapkan oleh Gubernur Dedi Mulyadi," tandasnya.
Pada hari yang sama, Grha Bunda juga meluncurkan Ostia Pelvic Wellness Center, klinik uroginekolog estetika yang pertama di Jawa Barat atau yang kedua di Indonesia, setelah di Jakarta.
Klinik ini hadir sebagai pusat layanan kesehatan wanita. "Kami menyatukan keahlian medis dan pendekatan estetika dalam penanganan masalah uroginekologi secara komprehensif," tutur pengelola Ostia Pelvic, dr Eppy Darmadi A, SpOG, Subsp Urogin-Re.
Dia menambahkan klinik ini menawarkan berbagai layanan unggulan. Mulai dari skrining, diagnosis hingga tindakan bedah untuk kelainan uroginekologi, termasuk gangguan berkemih, prolaps organ panggul, dn kelaianan bawaan organ reproduksi.
Klinik, lanjutnya, juga menangani gangguan seksual seperti vaginismus, menyediakan layanan peremajan dan rekonstruksi organ kewanitaan serta ginekologi estetika lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Kania Praharsini, pakar di klinik yang sama, menambahkan Ostia Pelvic didukung tim dokter yang berpengalaman. Tim medis berkomitmen memberikan pelayanan berbasis keilmuan terkini, teknologi modern dan pendekatan yang humanis dan empatik.
"Dengan hadirnya Ostia Pelvic Wellness Center, perempuan di Bandung dan Jawa Barat kini memiliki akses terhadap layanan kesehatan reproduksi dan estetik yang sebelumnya masih terbatas dan kerap dianggap tabu," tandasnya.
Ketua POGI Jawa Barat Sonny Sasotya melihat klinik ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kebutuhn perempuan akan layanan uroginekologi yang tidak hanya fungsional. "Klinik juga memperhatikan aspek estetika dan psikologis."
Melalui pendekatan yang menyeluruh, lanjutnya, klinik ini juga menciptakan ruang aman dan profesional bagi perempuan untuk mendapatkan perawatan terbaik.