Mantra116 2025 Perkenalkan Gunung Arjuno-Welirang Jadi Destinasi Favorit Wisatawan

9 hours ago 6
Mantra116 2025 Perkenalkan Gunung Arjuno-Welirang Jadi Destinasi Favorit Wisatawan Ilustrasi(Dok Mantra116)

AJANG trail run Mantra116 2025 menjadi salah satu upaya mengenalkan Gunung Arjuno-Welirang sebagai ikon pendakian Jawa Timur ke kancah internasional melalui sport tourism.

Kehadiran ribuan peserta dari berbagai negara tahun ini diharapkan mampu mengangkat nama Arjuno-Welirang sebagai destinasi andalan dengan jalur pendakian menantang dan memikat.

“Diharapkan, pendakian Arjuno-Welirang dapat menjadi destinasi favorit bagi wisatawan mancanegara dan semakin mengukuhkan posisinya sebagai permata tersembunyi di Indonesia,” ujar Kepala Unit Pelayanan Teknis Taman Hutan Raya Raden Soerjo (Tahura Raden Soerjo) Agustiningtyas Marini, di Malang, Jawa Timur.

Agustiningtyas mengemukan selain mendorong pengembangan sport tourism nasional, event yang memulai debutnya pada 2017 tersebut turut membawa dampak nyata bagi sektor ekonomi.

"Event ini menggerakan berbagai lini usaha, mulai dari penginapan dan rumah warga yang dijadikan homestay, pedagang makanan dan minuman, hingga pelaku usaha transportasi. Semua turut merasakan manfaat dari geliat ekonomi yang tercipta selama acara," terang dia.

Mantra116 merupakan ajang trail run yang menantang dengan lintasan dataran tinggi melintasi kawasan Tahura Raden Soerjo Gunung Arjuno-Welirang.

Event yang diselenggarakan komunitas Malang Trail Run (Mantra) dengan dukungan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini, dari tahun ke tahun jadi salah satu yang paling dinanti pecinta olahraga lari lintas alam. Terbukti, antusiasme peserta kembali terlihat dalam gelaran tahun ini. Pada tahun ini, sebanyak 2.703 peserta telah berpartisipasi meramaikan event lari tahunan berskala internasional itu.

"Dari total peserta tersebut, sebanyak 152 peserta internasional dari 20 negara ikut ambil bagian, termasuk pelari dari Singapura, Filipina, Jepang, dan Mesir," kata Agustiningtyas.

Dia mengutarakan para pelari internasional ini sukses membawa pulang Finisher Medal dan penghargaan bergengsi Dwarapala Warrior ke negara masing-masing.

Penghargaan Dwarapala Warrior merupakan simbolisme ikonik yang hanya bisa didapatkan oleh pelari yang bisa finish di bawah cut off time (COT) pada ajang Mantra116.

Beberapa di antaranya adalah Yuta Matsuyama dan Chizuru Inoue asal Jepang, yang masing-masing memenangkan Ultra Trail Run 116k untuk kategori male dan female. Le Thi Hang dari Vietnam meraih posisi kedua untuk kategori female 116k.

Pada kategori female 68k, Dening Lo asal Singapura dan Alexandra Assouman dari Perancis menempati posisi pertama dan kedua. Sementara itu, Christopher Camachetty dari Perancis menjuarai kategori male 68k. Sementara itu, pelari asal Jawa Tengah, Rachmat Septiyanto kembali mengharumkan nama Indonesia di ajang trail run berskala internasional setelah sebelumnya mencatatkan prestasi di Internasional Ultra-Trail du Mont Blanc 2021.

Mencatatkan waktu 22 jam 39 menit, Rachmat Septiyanto menjadi pelari Indonesia tercepat dengan menempati posisi kedua pada kategori ultra run male 116k di bawah Yuta Matsuyama dengan waktu 20 jam 46 menit. Pada kategori male 68k, Arief Wismoyono berhasil naik podium kedua dengan catatan waktu 11 jam 50 menit di bawah Christopher Camachetty. Pada kategori perempuan, pelari Indonesia Septiana Nia Swastika dan Azarine Putri menempati posisi ketiga masing-masing untuk kategori ultra trail run female 116k dan 68k. (H-2)

Read Entire Article
Global Food