Lengan Gurita, Struktur Paling Kompleks dan Fleksibel di Alam

1 hour ago 1
Lengan Gurita, Struktur Paling Kompleks dan Fleksibel di Alam Gurita(AFP/Frederic J. Brown)

GURITA adalah makhluk yang terus memukau para ilmuwan dan menginspirasi para insinyur. Gurita memiliki delapan lengan yang dapat bergerak dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh manusia, menunjukkan fleksibilitas dan kendali yang luar biasa.

Setiap lengan menekuk, memutar, memanjang, dan memendek dengan presisi tak tertandingi, yang memungkinkan hewan-hewan ini berburu, bersembunyi, dan menjelajah dengan mudah.

Dengan mengungkap rahasia gerakan ini, para peneliti berharap dapat memandu desain lengan robot fleksibel yang mampu melakukan misi penyelamatan.

Visi ini telah memotivasi para ilmuwan untuk mempelajari lengan gurita secara rinci, baik di laboratorium maupun di lingkungan alaminya. 

Namun, sebagian besar penelitian terbatas pada akuarium yang perilakunya mungkin tidak mencerminkan kompleksitas kehidupan di alam liar. Kesenjangan tersebut kini sedang diatasi.

Memahami Kecerdasan Gurita

Gurita termasuk invertebrata paling cerdas di Bumi. Tidak seperti hewan tanpa tulang belakang lainnya, gurita dapat memecahkan teka-teki, membuka stoples, dan bahkan melarikan diri dari akuarium. 

Otak mereka luar biasa kompleks, dengan sekitar 500 juta neuron, mirip dengan otak anjing. Yang membuat mereka semakin menarik adalah dua pertiga dari neuron tersebut berada di lengan mereka.

Ini berarti setiap lengan dapat merasakan, bergerak, dan membuat keputusan sendiri, sambil tetap berkomunikasi dengan otak pusat. Kecerdasan mereka juga terlihat dari cara mereka berburu dan bertahan hidup. 

Gurita menggunakan alat, seperti membawa batok kelapa untuk bersembunyi. Mereka juga dapat mengubah warna dan tekstur dalam sekejap untuk berkamuflase sempurna.

Lengan Gurita Menginspirasi Robotika

Sebuah studi baru dari Laboratorium Biologi Kelautan di Woods Hole dan Universitas Florida Atlantic telah memberikan analisis paling komprehensif tentang pergerakan lengan gurita di habitat alami. Para peneliti merekam 25 gurita liar di enam lokasi, mulai dari Karibia hingga Spanyol.

"Mempelajari dan mencatat perilaku gurita dari gurita liar di lapangan memberi kami kesempatan untuk menganalisis repertoar perilaku yang lebih luas dan lebih memahami bagaimana mereka menggunakan lengannya," kata Chelsea Bennice, salah satu peneliti.

Dipandu oleh Sentuhan, bukan Penglihatan

Gurita sangat mengandalkan sentuhan, dipandu oleh organ sensorik di penghisap lengannya. Masing-masing dari hampir 100 pengisap pada setiap lengannya mengandung reseptor kemoreseptor-taktil, yang menggabungkan fungsi yang mirip dengan hidung, bibir, dan lidah manusia.

Menemukan gurita untuk diamati bukanlah hal yang mudah karena kemampuan kamuflase membuat mereka hampir tak terlihat. Penyelam sering mengandalkan petunjuk seperti cangkang kerang dan sisa makanan yang dibuang di dekat sarang mereka.

Momen-momen ini mengungkap strategi berburu yang unik dan gerakan lengan yang tidak mungkin disaksikan di tempat lain.

Mekanika Lengan Gurita yang Kompleks

Para peneliti mengidentifikasi 12 gerakan lengan yang berbeda dalam 15 perilaku. Gerakan tersebut dibangun dari empat deformasi fundamental, yaitu memendek, memanjang, membengkok, dan memutar. Mereka menemukan pola spesialisasi di setiap lengan.

Misalnya, pemanjangan dan pemendekan paling umum terjadi di dekat pangkal, sedangkan pembengkokan lebih banyak terjadi di ujung.

Pembagian fungsional ini memungkinkan gurita menggabungkan gerakan di seluruh lengannya untuk tugas-tugas seperti merangkak, menyelidiki celah-celah terumbu karang, atau melancarkan serangan tiba-tiba.

Di alam liar, para peneliti mengamati gurita menggunakan berbagai kombinasi gerakan lengan, terkadang mengandalkan satu lengan untuk tugas seperti meraih makanan, dan terkadang mengoordinasikan beberapa lengan untuk merangkak atau meluncurkan serangan parasut.

Perilaku yang Memandu Teknologi

Temuan ini melampaui pemahaman perilaku hewan. Dengan hampir 7.000 deformasi lengan yang diamati, studi ini menyoroti tingkat kendali dan fleksibilitas yang luar biasa. 

Pengetahuan ini dapat memberikan informasi bagi penelitian robotika, di mana para insinyur berupaya merancang lengan yang lembut dan mudah beradaptasi, yang mampu melakukan tugas-tugas presisi.

"Memahami perilaku alami ini tidak hanya memperdalam pengetahuan kita tentang biologi gurita, tetapi juga membuka jalan baru yang menarik di bidang seperti ilmu saraf, perilaku hewan, dan bahkan robotika lunak yang terinspirasi oleh makhluk luar biasa ini," kata Bennice.

Pelajaran tentang Fleksibilitas dan Perubahan

Dari dasar laut hingga laboratorium robotika, gurita terus menginspirasi. Lengan mereka yang fleksibel tidak hanya memengaruhi desain mesin yang dapat menavigasi zona bencana atau lingkungan laut dalam, tetapi juga mengingatkan kita bagaimana pemecahan masalah di alam sering kali mengarah pada solusi dengan aplikasi di dunia nyata.

Di luar robotika, kemampuan beradaptasi mereka melambangkan prinsip yang lebih luas bahwa kelangsungan hidup bergantung pada inovasi dan perubahan, sebuah pesan yang sama relevannya dengan ekosistem, kesehatan manusia, dan teknologi masa depan. (Earth/Z-1)

Read Entire Article
Global Food