Komitmen Majukan Pendidikan Tidak Hanya Terwujud di Kota Besar, Tapi juga Wilayah Terluar Negeri

9 hours ago 3
Komitmen Majukan Pendidikan Tidak Hanya Terwujud di Kota Besar, Tapi juga Wilayah Terluar Negeri Ilustrasi(Dok UNJ)

KOMITMEN untuk memajukan pendidikan tidak hanya terwujud di ruang-ruang akademik kota besar, tetapi juga mengakar hingga ke wilayah terluar negeri. Hal inilah yang menjadi semangat utama para peserta Program Persiapan Keberangkatan (PK)-261 LPDP “Rinjani Mandala” dalam menjalankan proyek sosial bertajuk “Tebar Karsa”, yang digelar di SMA Katolik Suria Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), tepat di garis batas Indonesia-Timor Leste.

Sebagai bagian integral dari program PK, setiap peserta LPDP diwajibkan mengimplementasikan proyek sosial yang mencerminkan nilai kepemimpinan dan pengabdian. Dalam angkatan PK-261, analisis distribusi peserta menunjukkan representasi signifikan dari wilayah Indonesia Timur, yang secara geografis dan struktural masih menghadapi tantangan pembangunan, terutama dalam aspek pendidikan.

"Kami memilih NTT, khususnya Atambua, karena di wilayah ini akses informasi mengenai pendidikan tinggi dan beasiswa masih sangat terbatas. Ini selaras dengan prioritas pembangunan nasional dalam RPJMN 2025–2029," ungkap Divisi Humas Tim Misi Kemanusiaan PK-261, Muh. Fajar Ramadani, dilansir dari keterangan resmi, Sabtu (26/7). 

Atambua dikenal dengan medan geografis yang menantang, di mana jarak antar rumah berjauhan, akses jalan berliku, serta dominasi masyarakat yang hidup dengan pola bercocok tanam di pekarangan rumah. “Perjalanan dari Kupang ke Atambua 8 jam dengan kondisi jalan naik turun seperti ular. Tapi semangat kami tidak surut,” ujar Ketua Tim Misi Kemanusiaan PK-261, Yudhistira. 

SMA Katolik Suria Atambua dipilih sebagai mitra kegiatan karena koneksi personal dari beberapa peserta PK-261 asal NTT serta potensi siswanya yang besar namun kurang terfasilitasi. Berdasarkan survei pra-kegiatan, hampir 95% siswa menyatakan minat untuk melanjutkan studi, namun menghadapi kendala pada akses informasi, bimbingan karier, dan motivasi belajar.

Kegiatan “Tebar Karsa” berlangsung pada Sabtu, 26 Juli 2025, dan dihadiri oleh perwakilan Bupati Belu, yakni Blasius, Kabid PAUD, Kepala Sekolah SMAK Suria , Romo Benyamin, Mata Garuda NTT, Rikard, serta Ketua PK-261, Shandy Aditya dan tim pelaksana.

“Awardee LPDP adalah contoh manusia Indonesia yang berhasil mewujudkan mimpinya. Inilah saatnya kalian bermimpi segila-gilanya. Kami memahami perjuangannya, dan kami siap mendukung teman-teman SMA Katolik Suria Atambua mewujudkan mimpi mereka,” ujar Shandy Aditya yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Jakarta (FEB UNJ).

Program terbagi dalam tiga sesi utama, yaitu EduHack Empowerment, yakni untuk menemukan bakat dan arah hidup; Perjuangan Menuju Peluang Beasiswa; dan Shape Your Future, berupa menyusun roadmap cita-cita secara sistematis.

Setelah itu, peserta diajak konsultasi interaktif melalui lima booth yang mewakili berbagai bidang keilmuan, yaitu Booth Bidang Pendidikan, NGO, Psikologi, Keagamaan; Booth Bidang Sosial Humaniora (Sastra, Seni & Media Digital, Komunikasi, Pariwisata); Booth Bidang STEM (Sains Murni, Teknik, Teknologi Pertanian & Peternakan, Data Science); Booth Bidang Kesehatan (Tenaga Medis, Kesehatan Masyarakat, Gizi, Pangan); dan Booth Kewirausahaan, Manajemen, Akuntansi, Ekonomi.

Partisipasi siswa mencapai puncaknya saat sesi tanya jawab dan konsultasi. Banyak dari mereka tidak hanya ingin tahu, tetapi juga siap mengambil langkah untuk masa depan.

“Saya secara pribadi sangat terharu melihat antusiasme mereka. Mereka haus informasi dan ingin berkembang. Itu jadi momen paling bermakna dalam kegiatan ini,” tutur Fajar.

“Terima kasih Kakak-kakak Rinjani Mandala. Informasi ini sangat penting bagi kami. Sosialisasi ini memberi harapan baru. Saya bermimpi kuliah di Faculty of Arts and Social Sciences di Singapura, dan kegiatan ini membuat saya semakin yakin, ujar Seorang siswi kelas 12, Catherine Datilau. 

Meski kegiatan berlangsung dalam satu hari, tim PK-261 berkomitmen agar “Tebar Karsa” tidak berhenti di Atambua. Harapannya, akan ada program mentoring jangka panjang, penguatan jaringan alumni, dan pelibatan pihak-pihak lokal untuk keberlanjutan.

“Semoga sosial proyek ini bisa berjalan hingga lima atau bahkan sepuluh tahun ke depan. Kami ingin menjadi bagian dari perubahan itu,” ujar Fajar. 

Ia berharap kisah dari Atambua ini menjadi pengingat bagi seluruh awardee dan masyarakat, bahwa di daerah-daerah yang jauh dari pusat, terdapat semangat belajar yang membara dan layak untuk didukung. (H-2)

Read Entire Article
Global Food