
WUSONO begitu ekspresif ketika diajak bicara perkoperasian. Bapak dua anak warga Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, itu bersemangat untuk terus memajukan koperasi di Indonesia yang berjati diri.
"Usaha koperasi harus besar, sumber daya manusianya digarap agar bertambah pintar. Usaha, manusia, dan budaya menjadi kesatuan utuh sebagai jati diri koperasi," tegas Wusono membuka pembicaraan, Sabtu (26/7).
Wusono menjabat Ketua RW 02 Kelurahan Bumiayu, sekaligus Ketua Koperasi Kelurahan Merah Putih Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Ia menggeluti perkoperasian sejak 1986, berpengalaman membantu pemulihan ekonomi pascatsunami Aceh dan menjadi pembicara di berbagai daerah. Kendati sudah berusia 64 tahun, ia tetap bersemangat dan aktif sebagai Kepala Diklat dan Pendampingan Koperasi Wanita Jatim.
Selama ini, Wusono getol mengembangkan Koperasi Bumiayu Mandiri Sejahtera di Perumahan Asabri Bumiayu Indah Blok D-6 Kota Malang. Koperasi itu semula bermodal Rp600 ribu pada akhir 2018. Sekalipun masa pandemi, koperasi mampu bertahan, bahkan terbukti memiliki daya tahan kuat sebagai penggerak ekonomi. Dalam waktu tujuh tahun, koperasi yang dikelola Wusono beserta anggota memiliki aset Rp175 juta.
Menurut Wusono, pengembangan koperasi sejatinya mudah, tetapi implementasinya perlu proses pengabdian. Karena itu, ia bersama warga RW 02 Kelurahan Bumiayu, memulai koperasi dengan pendampingan dan pembinaan Diskopindag Kota Malang. Yang digarap lebih dulu membenahi kelembagaan dan membangun kepercayaan.
Warga pun bersepakat membuat koperasi simpan pinjam semula dengan ketentuan simpanan pokok Rp10 ribu, dan simpanan wajib Rp5 ribu. Lalu, rapat anggota mengubah lagi simpanan pokok Rp50 ribu, dan simpanan wajib Rp10 ribu.
Saat pandemi Covid-19 tahun 2022, warga menggelar rapat anggota tahunan (RAT) diikuti 40 anggota menetapkan simpanan pokok menjadi Rp100 ribu, dan Rp15 ribu simpanan wajib. RAT juga memutuskan program sedekah Rp2 ribu untuk dana kesehatan berobat gratis di puskesmas. Bila ada warga yang sakit diberi uang transportasi menuju fasilitas kesehatan Rp50 ribu. Kalau opname, warga menerima dana kesehatan Rp150 ribu. Program itu terus berlanjut sampai sekarang.
SISTEM KELOMPOK
Usaha simpan pinjam menerapkan sistem plafon bagi mereka yang sudah menjadi anggota selama 1-2 tahun dengan ketentuan besarnya pinjaman dari total simpanan pokok dan simpanan wajib dikalikan 5. Sedangkan jangka waktu pengembalian selama 5 bulan, 8 bulan, dan 10 bulan dengan jasa 2%.
Pengurus menerapkan sistem tanggung renteng. Praktiknya, anggota koperasi dibagi per kelompok warga. Keberadaan kelompok untuk pengendalian dan pengawasan. Model ini dinilai efektif dan cepat menyelesaikan masalah karena kelompok warga berfungsi melokalisasi di level bawah.
Ada 9 kelompok yang memiliki tanggung jawab pada anggotanya masing-masing sehingga ketika pembayaran di pengurus sudah beres. Model ini pula berhasil membangun kesadaran, kekeluargaan dan kebersamaan dalam berkoperasi.
Adapun pembagian SHU untuk anggota sebesar 45%, dana cadangan 30%, pengurus 10%, pendidikan 5%, karyawan 5%, dan dana sosial 5%. Sampai tutup buku akhir 2024, koperasi memiliki total aset Rp175 juta dengan sisa hasil usaha (SHU) Rp30 juta, serta beranggotakan 118 orang dari semula 16 orang. Kini, ada calon anggota 20 orang. "Selama koperasi dikembalikan ke pemiliknya, yakni anggota, pasti mereka tidak berpaling."
Saat ini, warga rutin menerapkan program sedekah menyatu dalam aktivitas usaha di koperasi. "Dana kesehatan terkumpul dari Program Sedekah dan dana kesehatan Rp4,412 juta per Juni 2025," ujarnya.
UTAMAKAN PELAYANAN
Kunci keberhasilan koperasi lantaran digarap secara tulus dan serius dengan membangun kepercayaan dan mengutamakan pelayanan kepada anggota. Menurut Wusono, tidak ada koperasi yang merugi dengan catatan pengurus menerapkan prinsip transparansi kepada anggota. "Terpenting harus terbuka, jangan ada yang ditutupi. Laporan keuangan tiap bulan," terang Wusono.
Selanjutnya, pengurus harus responsif dan peduli dalam melayani anggota. "Pernah ada anggota yang kecelakaan, pengurus langsung membantu penanganan termasuk pembiayaan pengobatan. Juga membantu bedah rumah warga, itu menjadi wujud koperasi hadir di masyarakat," lanjutnya."
Wusono mengungkapkan, baru-baru ini ada warga yang bekerja sebagai ojol mengalami kesulitan keuangan karena telepon pintarnya rusak. Pengurus koperasi gercep membantu, memberikan pinjaman khusus untuk beli telepon seluler dengan skema besarnya jasa 2,5%. Dengan demikian, koperasi hadir memberikan solusi terhadap persoalan ekonomi. Warga akhirnya bisa tetap bekerja dan berdaya.
Ada pula warga yang terjerat bank plecit, lalu koperasi hadir memberikan solusi sehingga membereskan persoalan dari jeratan utang. Koperasi juga membantu permodalan para pelaku UMKM untuk tumbuh, berkembang, dan naik kelas
Koperasi Bumiayu Mandiri yang telah berkembang kini bersalin nama menjadi Koperasi Kelurahan Merah Putih Bumiayu. Koperasi itu setelah diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto, langsung menggerakkan usaha dengan jumlah anggota 118 orang dan bermodal Rp107.969.465 terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah.
Dalam dua bulan ini, Koperasi Kelurahan Merah Putih Bumiayu menggerakkan usaha simpan pinjam dan merintis jualan sembako beromzet Rp1,5 juta sampai Rp2 juta. Warga bisa membeli beras dengan harga lebih murah karena koperasi memutus rantai distribusi bahan pangan. Nantinya, usaha akan dikembangkan merambah penyalur gas elpiji, penyediaan pupuk, benih dan obat pertanian.
Selama menggerakkan ekonomi kerakyatan, Wusono tak sendiri, melainkan bersama masyarakat dan pemangku kepentingan. Terpenting, anggota memiliki spirit bersama mewujudkan koperasi berjati diri menjadi keutamaan.(E-2)