Atasi Kemacetan di Ketapang, ASDP Dorong Percepatan Bongkar Muat Kapal

6 hours ago 2
Atasi Kemacetan di Ketapang, ASDP Dorong Percepatan Bongkar Muat Kapal Suasana Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.(Dok ASDP)

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memaksimalkan kapasitas angkut penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dengan mempercepat proses bongkar muat dan mengatur pola pengoperasian kapal berdasarkan jenis kendaraan. 

Langkah ini dilakukan sebagai respons atas antrean kendaraan logistik yang sempat mengular hingga lebih dari 30 kilometer di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, akibat berkurangnya jumlah kapal menyusul insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya pada 2 Juli 2025.

“Kapasitas angkut terus kami optimalkan melalui percepatan bongkar muat dan pengaturan kapal sesuai jenis kendaraan," ujar Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangan resmi yang diterima Media Indonesia, Minggu (27/7).

Menurut Shelvy, antrean kendaraan kini mulai terkendali. Pagi ini truk-truk logistik sudah mengalir ke kantong parkir Bulusan. Sementara antrean menuju Pelabuhan Ketapang tercatat hanya sekitar 1,3-2 kilometer.

"Angka ini turun signifikan dari kondisi puncak sebelumnya yang mencapai 30 kilometer,” ungkapnya

Hingga Minggu (27/7) pagi, ASDP mencatat sebanyak 26 kapal tercatat aktif melayani lintas Ketapang-Gilimanuk dengan pola 8 trip per hari. Dari jumlah tersebut, 19 kapal beroperasi di Dermaga MB (Moveable Bridge) dan 7 kapal di Dermaga LCM Ketapang.

Sementara itu, pengoperasian kapal-kapal ex-LCT (Landing Craft Tank) yang biasa digunakan untuk mengangkut kargo berat tetap diatur ketat oleh Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Kapal jenis ini hanya diperbolehkan mengangkut maksimal enam unit truk tronton tanpa penumpang umum, dan wajib membawa dua awak kendaraan yang dilengkapi life jacket.

General Manager ASDP Cabang Ketapang Yannes Kurniawan menyampaikan enam kapal yang beroperasi di Dermaga LCM saat ini difokuskan untuk melayani kendaraan logistik bertonase di atas 35 ton. 

“Langkah ini untuk mendistribusikan muatan logistik secara lebih merata dan menghindari penumpukan di satu jalur operasional,” katanya.

Sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Muhammad Masyhud menegaskan seluruh kapal yang beroperasi telah dinyatakan laik laut dan operasional pelabuhan tetap berjalan normal meskipun dilakukan penyesuaian kapasitas angkut. Ia menekankan bahwa pembatasan load factor pada kapal LCT merupakan langkah preventif demi keselamatan pelayaran.

Ia menjelaskan lonjakan kendaraan logistik ke Pelabuhan Ketapang juga dipicu penutupan Jalur Gumitir sebagai bagian dari proyek preservasi nasional yang berlangsung hingga 24 September 2025. Akibatnya, arus logistik dialihkan ke jalur utara, menambah beban lalu lintas menuju pelabuhan.

Mitigasi Tambahan

Sebagai bentuk mitigasi, ASDP bersama instansi terkait telah menyiapkan kantong parkir tambahan termasuk di Bulusan, serta mengatur ritme keberangkatan kapal menyesuaikan kapasitas dermaga. Koordinasi lapangan diperkuat bersama aparat kepolisian untuk menjamin kelancaran distribusi logistik dan keamanan pengguna jasa.

Shelvy mengatakan ASDP juga menjadwalkan uji sandar kapal perbantuan KMP Gading Nusantara milik PT Jembatan Nusantara, anak usaha ASDP, yang sebelumnya melayani lintasan Padangbai-Lembar. Kapal tersebut memiliki kapasitas angkut 30-40 unit kendaraan campuran, atau sekitar 30 unit truk tronton jika dimaksimalkan. KMP Gading Nusantara diberangkatkan dari Tanjung Perak, Surabaya, pada Sabtu dan telah memperoleh izin dari KSOP dan BPTD untuk segera diperbantukan di lintas Ketapang-Gilimanuk. (E-4)

Read Entire Article
Global Food