Ribuan Orang Tuntut Anwar Ibrahim Mundur, Mahathir Pimpin Aksi Protes

6 hours ago 3
Ribuan Orang Tuntut Anwar Ibrahim Mundur, Mahathir Pimpin Aksi Protes Polis Diraja Malaysia (PDRM) menjaga unjuk rasa di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (26/7/2025).(Antara )

SEKITAR 18.000 orang turun ke jalan di Kuala Lumpur pada Sabtu (26/7), menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim

Aksi protes besar ini mencerminkan meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap kepemimpinannya yang dinilai gagal menepati janji dan terseret berbagai kontroversi.

Dikutip dari New Straits Times, Minggu (27/7) massa berkumpul di Dataran Merdeka meski hujan mengguyur ibu kota. Aksi ini menjadi protes besar pertama yang langsung menyasar Anwar sejak ia menjabat pada 2022, sekaligus unjuk rasa massal terbesar sejak 2018.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, yang kini berusia 100 tahun, memimpin langsung demonstrasi tersebut. Dia mempertanyakan legitimasi pemerintahan Anwar yang menurutnya terbentuk dari koalisi yang rapuh setelah pemilu yang tidak memberikan hasil mayoritas tiga tahun lalu.

“Anda bukan Perdana Menteri karena pilihan rakyat,” kata Mahathir 

“Sekarang rakyat ingin Anda mengundurkan diri, Anda tidak lagi memenuhi syarat untuk menjadi PM," tambahnya.

Anwar, pemimpin Partai Keadilan Rakyat yang multirasial, mendapat kritik atas isu kenaikan biaya hidup, penanganan terhadap pengangkatan hakim, hingga langkah-langkah hukum untuk membatalkan gugatan perdata terkait tuduhan pelecehan seksual.

Meski diguncang aksi massa, Anwar tetap tenang. Dia menyampaikan doa keselamatan bagi para demonstran lewat akun Facebook resminya, sembari menegaskan bahwa ia menghormati kebebasan berpendapat dan kritik terhadap pemerintah.

"Semoga Anda menghimbau Anggota Parlemen untuk hadir dan berperan aktif di Parlemen," tulisnya, seraya menekankan bahwa kritik seharusnya disampaikan di parlemen, bukan di jalanan.

Menjelang aksi unjuk rasa, Anwar mengumumkan sejumlah insentif berupa bantuan tunai untuk masyarakat dan pemotongan harga bahan bakar. Dia menyebut kebijakan itu sebagai paket apresiasi untuk rakyat Malaysia.

Dataran Merdeka, lokasi demonstrasi, memiliki makna historis bagi Anwar. Di tempat inilah gerakan "Reformasi" dimulai pada 1998 setelah ia dipecat dari kabinet oleh Mahathir. 

Azmin Ali, mantan sekutu Anwar yang juga tokoh penting dalam demonstrasi 1998 turut hadir “Terakhir kali aku menahanmu, hari ini aku akan menjatuhkanmu," katanya.

Para demonstran yang didominasi etnis Melayu meneriakkan "Turun Anwar" selama aksi yang digalang oleh Parti Islam Se-Malaysia (PAS), oposisi utama berbasis Islam konservatif. 

“Mereka (orang Melayu) merasa tertekan, itulah sebabnya mereka hadir di sini, dan memenuhi alun-alun ini,” ucap Mahathir.

Aksi ini terjadi dua minggu setelah ratusan pengacara berunjuk rasa di Putrajaya menuntut independensi kehakiman. 

Upaya Malaysian Bar untuk mempertanyakan tindakan pemerintah tidak berhasil karena rapat umum luar biasa dibatalkan akibat tidak memenuhi kuorum, demikian menurut Free Malaysia Today.

Anwar masih menguasai mayoritas besar di parlemen melalui koalisi beragam partai dan mengatakan tidak akan terpengaruh oleh tuntutan pengunduran diri. 

Dia mengacu pada masa jabatan penuh yang akan berakhir pada 2028. Beberapa LSM besar juga menyatakan tidak mendukung pergantian pemerintah di pertengahan masa jabatan.

Sejak 2018, tak ada perdana menteri Malaysia yang mampu menyelesaikan masa jabatan lima tahun. Dengan posisinya saat ini, Anwar telah menjadi PM dengan masa jabatan terlama dalam tujuh tahun terakhir. (Fer/I-1)

Read Entire Article
Global Food