Kolaborasi Multi-Sektor Wujudkan Sektor Kakao Berkelanjutan Indonesia

2 hours ago 4
Kolaborasi Multi-Sektor Wujudkan Sektor Kakao Berkelanjutan Indonesia Mondelez Indonesia melalui program Cocoa Life membantu mendorong kolaborasi multisektor, demi mewujudkan sektor kakao yang berkelanjutan.(Dok. Mondelez Indonesia)

INDONESIA memiliki sejarah panjang dan potensi yang besar dalam produksi kakao. Bahkan, Indonesia juga menjadi salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia.

Meskipun begitu, berbagai tantangan kerap mengancam kebun kakao di Indonesia, seperti perubahan iklim, serangan hama dan penyakit, usia pohon tua, hingga ketersediaan bibit unggul yang masih dapat terus dimaksimalkan guna memberikan dampak positif bagi produktivitas kakao di Indonesia. 

Memahami hal tersebut, Mondelez Indonesia melalui program Cocoa Life membantu mendorong kolaborasi multisektor, demi mewujudkan sektor kakao yang berkelanjutan.

Dalam kunjungannya ke Perkebunan Kakao Rakyat yang didukung Program Cocoa Life di Lampung, Merrijantij Punguan Pintaria selaku Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar, Kementerian Perindustrian mewakili Putu Juli Ardika selaku Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian mendukung langkah inisiatif yang dilakukan oleh Mondelez Indonesia melalui program Cocoa Life.

Dukungan dari Mondelez international melalui program Cocoa Life ini tentunya bisa mengoptimalkan peluang yang dimiliki oleh Indonesia dalam memajukan sektor kakao, yang juga merupakan salah satu subsektor industri makanan dan minuman (mamin) di Indonesia.

Dari sisi pemerintah, Kemenperin juga menginisiasi pembentukan Badan Pengelola Kakao yang diakomodasi pemerintah dengan menambahkan lingkup komoditas di Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit, sehingga nomenklaturnya berubah menjadi BPDP dengan menambah lingkup komoditas Kakao, Kelapa Sawit, dan Kelapa.

"Kemenperin juga mengusulkan agar sebagian dari dana bea keluar yang dihasilkan dari ekspor biji kakao dapat dimanfaatkan kembali untuk pengembangan hulu-hilir kakao,” kata Merrijantij.

Menyambut baik upaya kolaborasi dan sinergi berbagai pihak demi mewujudkan sektor kakao yang berkelanjutan, Darto Wahab selaku Analis Kebijakan Ahli Madya, Bidang Peningkatan Daya Saing Produk Perkebunan dan Hortikultura, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, menjelaskan kolaborasi dan sinergi berbagai pihak mulai dari pemerintah, petani, hingga industri merupakan langkah yang tepat untuk memaksimalkan potensi dari sektor kakao Indonesia. 

"Strategi yang tepat dan sinergi yang kuat antarpemangku kepentingan dapat mendorong kembalinya kejayaan kakao Indonesia, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri kakao global," ujar Darto.

Andi Sitti Asmayanti selaku Director Sustainability Southeast Asia Mondelz International menjelaskan, Cocoa Life merupakan program kakao berkelanjutan global yang diinisiasi oleh Mondelz International sejak 2012 yang bertujuan untuk menjadikan sumber kakao lebih berkelanjutan di negara-negara penghasil kakao utama.

Misi Cocoa Life yakni membantu mempercepat kemajuan komoditas kakao dengan meningkatkan kesejahteraan komunitas petani serta melindungi dan memulihkan lingkungan, khususnya hutan tempat kakao tumbuh. Dalam menciptakan sektor kakao yang berkelanjutan, kolaborasi dan kemitraan menjadi kunci utama untuk mewujudkannya.

"Seluruh proses budi daya kakao hingga menghasilkan biji berkualitas, mulai dari penanaman, pemeliharaan, panen dan pascapanen, membutuhkan banyak tangan. Oleh karena itu, Cocoa Life senantiasa hadir dengan mengedepankan sinergi dan kemitraan yang kuat dari seluruh lanskap kebun kakao untuk membantu dalam memajukan bisnis kakao, membantu meningkatkan pendapatan komunitas kakao, dan melindungi lanskap alam perkebunan kakao tumbuh," kata Andi Sitti Asmayanti.

Menyoroti dari sisi pentingya peran perkebunan kakao rakyat bagi sektor kakao nasional, Zainudin dari Keasdepan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan, mengatakan, mendukung dan mengapresiasi Mondelez Indonesia atas pengembangan kakao yang bekerjasama pekebunan kakao rakyat menjadi penting karena kakao merupakan tanaman yang tidak hanya memiliki nilai ekonomi namun juga bermanfaat bagi lingkungan, 

"Tanaman kakao memiliki keunggulan akarnya bagus untuk membantu kesuburan tanah, serta dapat tumbuh di bawah naungan pohon lain, selain itu kakao juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat melalui kemitraan, baik dengan korporasi maupun kelompok usaha masyarakat, sebagaimana yang dilakukan oleh Mondelez Indonesia melalui program Cocoa Life dalam mendorong terwujudnya sektor kakao yang berkelanjutan melalui penguatan kemitraan baik dari petani maupun komunitas sekitarnya," jelas Zainudin. 

Terkait pelaksanaan kegiatan kunjungan ke Perkebunan Kakao Rakyat yang didukung Mondelez Indonesia melalui Program Cocoa Life di Lampung, Elis Martatiasih SP, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu yang mewakili M Maryanto SPt selaku Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu, menjelaskan bahwa perkebunan kakao merupakan salah satu komoditas utama dari Provinsi Lampung dan Pemerintah Provinsi Lampung akan terus mendukung kegiatan pengembangan kakao.

"Lewat sinergitas program Cocoa Life yang telah dilaksanakan di Provinsi Lampung, khususnya Pringsewu, sangat sejalan dengan visi dari pemerintah daerah dalam mewujudkan sektor kakao yang berkelanjutan. Kami berharap program Cocoa Life ini dapat terus digulirkan, khususnya di Pringsewu, untuk menuju cita-cita Pringsewu MAKMUR. Mandiri, Aman, Kondusif, Maju, Unggul, dan Religius," jelas Elis.

Sebagai bagian dari program keberlanjutan Mondelez International, Cocoa Life bersama para mitra terus berupaya untuk menjadikan pertanian kakao sebagai bisnis yang berkelanjutan, menciptakan masyarakat yang berdaya, serta melestarikan dan memulihkan hutan sebagai habitat kakao. 

Hingga akhir 2024, program Cocoa life di Indonesia telah berhasil memperoleh berbagai pencapaian sukses, mulai dari memberdayakan 32.500 petani penerima manfaat di 310 desa, menghadirkan 120 rumah pembibitan (nursery kakao) dengan mendistribusikan lebih dari 7 juta bibit kakao berkualitas tinggi dan lebih dari 635 ribu bibit non kakao (multipurpose tree) sebagai pohon penaung kakao yang bisa menambah nilai ekonomis bagi petani.

Selain itu, program Cocoa Life juga telah berhasil melakukan pemetaan dan pemantauan di lebih dari 31.500 perkebunan kakao di area program Cocoa life yang meliputi provinsi Lampung, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Aceh, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

"Cocoa Life percaya bahwa sektor kakao yang berkelanjutan bukan hanya soal peningkatan produksi, tetapi juga pemberdayaan dan membantu peningkatan kualitas komunitas sekitarnya, baik dari sisi perekonomian petani, pelestarian lingkungan, maupun membantu meningkatkan pendapatan komunitas kakao. Oleh karena itu, Cocoa Life sebagai program kakao berkelanjutan dari Mondelz International berharap dapat berkontribusi langsung dalam mendorong perubahan positif sektor kakao Indonesia," tutup Andi Sitti Asmayanti. (E-1)

Read Entire Article
Global Food