PM Qatar Desak Dunia Akhiri Standar Ganda Jelang KTT Darurat Arab-Islam

2 hours ago 1
PM Qatar Desak Dunia Akhiri Standar Ganda Jelang KTT Darurat Arab-Islam Asap hitam membubung di Doha, Qatar.(DOK BBC)

PERDANA Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan standar ganda dan menuntut pertanggungjawaban Israel

Seruan itu ia sampaikan pada Minggu (14/9), menjelang KTT darurat Arab dan Islam yang digelar menanggapi serangan udara Israel terhadap anggota Hamas di Doha pekan lalu.

Serangan mematikan tersebut, yang dilakukan Israel terhadap negara tetangga yang juga menjadi mitra utama Washington, memicu kecaman luas. Presiden AS Donald Trump ikut mengkritik langkah Israel, meski tetap mengirim Menteri Luar Negeri Marco Rubio ke Tel Aviv sebagai bentuk dukungan.

Tekanan Regional Menguat

KTT darurat pada Senin (15/9) diharapkan menjadi ajang persatuan negara-negara Teluk dan dunia Islam dalam menekan Israel, yang menghadapi seruan global semakin kuat untuk mengakhiri perang di Gaza.

"Waktunya telah tiba bagi komunitas internasional untuk berhenti menggunakan standar ganda dan menghukum Israel atas semua kejahatan yang telah dilakukannya,” kata Sheikh Mohammed dikutip AFP, Senin (15/9).

"Yang mendorong Israel untuk melanjutkan adalah kebisuan, ketidakmampuan komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawabannya," sebutnya.

Sheikh Mohammed juga menegaskan bahwa perang pemusnahan Israel di Gaza tidak akan berhasil.

Kehadiran Pemimpin Dunia Islam

Sejumlah pemimpin dipastikan hadir dalam KTT, termasuk Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, serta Presiden Palestina Mahmud Abbas yang tiba di Doha pada Minggu.

Masih belum jelas apakah Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman akan menghadiri langsung pertemuan, meski ia telah berkunjung ke Qatar awal pekan ini sebagai bentuk dukungan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari menyebut agenda utama KTT adalah membahas rancangan resolusi mengenai serangan Israel terhadap Negara Qatar.

Desakan pada Washington

Elham Fakhro, peneliti dari Harvard Middle East Initiative, menilai KTT ini akan dimanfaatkan negara-negara Teluk untuk menekan Amerika Serikat. 

"Mereka akan mendesak Washington agar mengendalikan Israel. Mereka juga akan mengupayakan jaminan keamanan AS yang lebih kuat, karena tindakan Israel telah merusak kredibilitas AS sebagai mitra keamanan," sebutnya.

Sementara itu, Karim Bitar, dosen Timur Tengah di Universitas Sciences Po Paris, menyebut pertemuan tersebut sebagai ujian lakmus bagi dunia Arab dan Muslim. 

"Yang mereka harapkan hari ini adalah sinyal yang sangat penting, tidak hanya kepada Israel tetapi juga kepada Amerika Serikat, bahwa waktunya telah tiba bagi komunitas internasional untuk berhenti memberikan cek kosong ini kepada Israel," ucapnya.

Harapan Hamas

Qatar, yang menjadi tuan rumah pangkalan militer AS terbesar di kawasan, selama ini berperan sebagai mediator utama bersama AS dan Mesir dalam konflik Israel-Hamas. 

Sheikh Mohammed bahkan sempat menghadiri jamuan makan malam dengan Presiden Trump saat berkunjung ke Washington pada Jumat lalu.

Anggota politbiro Hamas, Bassem Naim, berharap KTT darurat kali ini menghasilkan sikap tegas. 

"Kami berharap pertemuan puncak tersebut akan menghasilkan posisi Arab-Islam yang tegas dan bersatu serta langkah-langkah yang jelas dan spesifik terhadap Israel dan perang tersebut," pungkasnya. (I-3)

Read Entire Article
Global Food