Menlu Sugiono Hadiri KTT Doha, Pakar: Momentum Perkuat Peran RI di Dunia Islam

3 hours ago 5
 Momentum Perkuat Peran RI di Dunia Islam KTT Arab-Islam.(DOK AL JAZEERA)

MENTERI Luar Negeri RI Sugiono menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Darurat Arab-Islam di Doha, Qatar, pada Minggu (14/9). 

Kehadiran ini mewakili Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya menegaskan komitmen Indonesia terhadap perdamaian di Timur Tengah dan dukungan bagi Palestina.

Pakar Timur Tengah, Smith Alhadar menilai langkah tersebut penting untuk memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional, khususnya dalam merespons konflik Gaza. 

"Ya, kehadiran Sugiono dan Prabowo di Doha untuk KTT Darurat Liga Arab-OKI untuk mengecam serangan Israel ke Qatar dan genosidanya di Gaza akan membantu energi internasional, khususnya dunia Islam, dalam menghukum Israel (keras atau lembut, diplomatik atau ekonomi). RI adalah negara Islam terbesar dan salah satu negara global south yang cukup bertenaga," kata Smith kepada Media Indonesia, Senin (15/9).

Menurut Smith, jika dimanfaatkan dengan baik, kehadiran Prabowo di Doha juga dapat membuka peluang kerja sama dengan negara-negara peserta KTT di berbagai bidang, terutama ekonomi. 

"Kehadiran Prabowo di Doha bisa produktif andaikan ia berhasil membangun kerja sama di berbagai bidang, khususnya ekonomi, dengan negara peserta KTT lainnya," sebutnya.

Ia menambahkan, posisi Prabowo di dalam negeri juga akan mendapat keuntungan politik karena sikap vokalnya dalam menyerukan persatuan dunia Islam melawan ketidakadilan terhadap Palestina serta kebijakan Israel yang dianggap mengganggu stabilitas kawasan.

Namun, Smith mengingatkan adanya tantangan besar setelah forum tersebut. Dari Doha, Prabowo dijadwalkan terbang ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump. Pertemuan ini dinilai berpotensi menimbulkan dampak politik baru. 

"Apabila Trump mengekspoitasi pertemuannya dengan Prabowo terkait Israel, misalnya RI setuju menampung ribuan warga Gaza yang diusir Israel, maka modal politik yang dia peroleh di Qatar akan menguap dengan cepat di tengah kecemasan sosial, politik dan ekonomi rakyat RI," tegasnya.

Langkah diplomasi Prabowo di Timur Tengah dan Amerika Serikat pun dinilai menjadi ujian penting bagi arah kebijakan luar negeri Indonesia ke depan.

Sebelumnya, dalam unggahan x disebutkan, Menlu Sugiono mewakili Presiden Prabowo untuk menghadiri pertemuan yang digelar di Doha, Qatar. KTT tersebut membahas rancangan resolusi sebagai tanggapan atas eskalasi serangan Israel di kawasan, termasuk serangan udara ke ibu kota Qatar pada 9 September 2025.

"Indonesia menyatakan solidaritasnya dengan Qatar dan menegaskan kembali komitmennya terhadap perdamaian di Timur Tengah, termasuk dukungan teguh terhadap kemerdekaan Palestina," tulis akun resmi X @Menlu_RI dikutip Senin (15/9).

Kementerian Luar Negeri RI menegaskan bahwa Indonesia akan terus mengutamakan perdamaian dunia dan menjunjung tinggi hukum internasional. Partisipasi ini juga menjadi wujud pelaksanaan amanat UUD 1945 dalam menjaga ketertiban dunia.

Kehadiran Indonesia melanjutkan langkah Presiden Prabowo yang pada 12 September lalu telah bertemu Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani di Doha. 

Dalam pertemuan itu, Prabowo menegaskan dukungan Indonesia terhadap kedaulatan Qatar dan pentingnya solidaritas internasional dalam menghadapi meningkatnya ketegangan regional.

Indonesia melalui Kemenlu RI juga telah mengecam serangan Israel ke Doha. Dalam pernyataan resmi, serangan itu dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan Piagam PBB, sekaligus ancaman terhadap kedaulatan Qatar serta stabilitas di Timur Tengah.

"Indonesia mengecam agresi ini dan kembali mengulangi seruannya kepada DK PBB untuk memenuhi mandatnya dengan mengambil langkah segera dan secara tegas menghentikan tindakan Israel dan menjamin akuntabilitas," demikian pernyataan Kemenlu. (I-3)

Read Entire Article
Global Food