736 Gempa Kepung Pulau Akusekijima Jepang, Apa Penyebabnya?

8 hours ago 4
736 Gempa Kepung Pulau Akusekijima Jepang, Apa Penyebabnya? Gempa di Jepang, berulang kali di Pulau Akusekijima(Dok. Asahi)

PULAU Akusekijima di Kepulauan Tokara, Prefektur Kagoshima, Jepang, tengah menghadapi cobaan berat. Dilansir dari The Asahi Shimbun, sejak 21 Juni hingga 1 Juli 2025, wilayah kecil ini diguncang 736 gempa bumi, dengan lebih dari 50 di antaranya cukup kuat untuk mengguncang bangunan dan membuat warga ketakutan.

Gempa terkuat tercatat mencapai intensitas 5 rendah pada skala seismik Jepang, cukup besar untuk menjatuhkan barang-barang dari rak.

Bagi penduduk Akusekijima, bencana ini bukan sekadar angka. Ratusan gempa membuat mereka kehilangan rasa aman, bahkan sulit tidur. Isamu Sakamoto, kepala asosiasi warga setempat, mengungkapkan efek psikologis yang mengganggu.

“Setelah begitu banyak gempa, saya merasa tanah tetap bergetar meski tidak ada gempa," ungkap Sakamoto, sikutip dari The Asahi Shimbun, Jumat (4/7).

Lebih miris lagi, Akusekijima hanyalah pulau kecil vulkanik terpencil, dikelilingi tebing curam dan hanya bisa dijangkau feri dua kali seminggu dengan perjalanan 10 jam.

Tak ada dokter menetap di sana, sehingga jika terjadi keadaan darurat, warga harus menunggu evakuasi udara. Ini membuat sebagian orang terjebak dalam situasi sulit — antara bertahan di rumah yang terus berguncang atau mengungsi dengan risiko meninggalkan hewan ternak dan harta benda mereka.

Contohnya, Chizuko Arikawa, seorang peternak sapi, menyebut ia tidak punya pilihan untuk pergi, karena harus mengurus sekitar 40 ekor sapi miliknya.

Sementara itu, sekolah di pulau tersebut masih beroperasi dengan 14 siswa yang mengikuti kegiatan belajar sambil mengenakan helm keselamatan, dan bahkan terbiasa menebak kekuatan setiap gempa sebagai permainan, sesuatu yang membuat para guru khawatir.

Upaya antisipasi tetap dilakukan. Pihak kantor pemerintahan lokal menyiapkan daftar warga, ponsel satelit, radio, dan bahkan drone untuk memantau keadaan.

Namun rasa cemas tetap menyelimuti, terutama setelah jeda gempa selama dua jam pada 30 Juni tiba-tiba diakhiri dengan gempa berkekuatan 5,3 yang kembali membuat barang-barang berjatuhan.

Mengapa Gempa Terjadi Begitu Sering di Jepang?

Jepang terletak di wilayah Cincin Api Pasifik, zona rawan gempa dan gunung berapi yang mengelilingi Samudra Pasifik.

Khususnya di area Kepulauan Tokara, terdapat pertemuan empat lempeng tektonik besar — Lempeng Pasifik, Lempeng Laut Filipina, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Amerika Utara — yang terus saling bergerak dan menimbulkan tekanan luar biasa di dasar laut.

Gempa beruntun seperti yang terjadi di Akusekijima sering dipicu oleh aktivitas sesar atau zona subduksi di mana satu lempeng menunjam ke bawah lempeng lain.

Ketegangan di batas lempeng dapat terakumulasi lalu dilepaskan secara mendadak, memicu gempa yang bisa terjadi berulang dalam waktu singkat. Di samping itu, kawasan ini juga dekat dengan palung laut dalam yang dikenal sangat aktif secara seismik.

Para ahli dari Badan Meteorologi Jepang (JMA) menjelaskan bahwa gempa susulan (aftershock) bisa terjadi berhari-hari bahkan berminggu-minggu setelah satu gempa utama, menciptakan rangkaian getaran yang seolah tak pernah berhenti. Situasi seperti inilah yang sekarang dihadapi oleh Akusekijima — gempa yang terus berulang membuat warga sulit memulihkan rasa aman dan stabilitas mental mereka.

Gempa bumi adalah bagian dari keseharian warga Jepang, namun kejadian ekstrem di Akusekijima menunjukkan kerentanan masyarakat di pulau terpencil, terutama saat akses kesehatan, transportasi, dan sumber daya terbatas.

Situasi ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan bencana bukan hanya soal teknologi, tetapi juga menyangkut ketahanan mental dan solidaritas warga untuk saling menjaga di tengah ancaman yang tak bisa diprediksi. (The Asahi Shimbun/Z-10)

Read Entire Article
Global Food