Trump Berambisi Damaikan Korea, Terima Sambutan Megah di Seoul

6 hours ago 2
Trump Berambisi Damaikan Korea, Terima Sambutan Megah di Seoul Tentara Korea Selatan berjaga di desa gencatan senjata Panmunjom, perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara (4/10/2007).(Xinhua)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump akan menjadikan kesepakatan damai antara Korea Utara dan Korea Selatan sebagai prioritas utamanya. Menurut Trump, pemerintahannya akan bekerja "sangat keras" dan meyakini bahwa, seiring waktu, perjanjian itu dapat terwujud.

Program rudal dan nuklir ilegal Korut telah menjadi masalah pelik yang coba diselesaikan oleh banyak pemimpin AS sebelumnya. Mereka berupaya keras memperbaiki hubungan di semenanjung yang terpecah itu, namun hasilnya minim. 

Meskipun kemajuan masih terbatas, Trump optimistis dapat meredakan ketegangan dan mencapai perdamaian di kawasan tersebut. Ia amat berharap visi perdamaian permanen di Semenanjung Korea dapat menjadi kenyataan.

Sejatinya, Trump menyadari bahwa kedua Korea secara resmi masih berperang setelah gencatan senjata menghentikan permusuhan pada 1953. Akan tetapi ia mengatakan: "Kita lihat apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikannya."

"Kami akan bekerja sangat keras dengan (Presiden Korea Utara) Kim Jong-un dan dengan semua orang untuk menyelesaikan masalah ini, karena itu bukan sesuatu yang mustahil," kata Trump saat menanggapi Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung.

Saat duduk bersama Lee, ia melanjutkan, "Wajar jika itu berhasil, dan saya yakin itu akan terjadi. Mungkin butuh sedikit waktu, kita harus sedikit bersabar, tetapi saya benar-benar yakin (kesepakatan damai) itu akan tercapai."

Selama menjadi presiden, Trump tercatat tiga kali bertemu dengan Kim Jong-un, termasuk momen bersejarah pada 2019 di Zona Demiliterisasi (DMZ) antara kedua Korea. Pertemuan di DMZ tersebut menandai pertama kalinya seorang presiden AS menginjakkan kaki di Korea Utara.

Sementara itu, Lee mengatakan Trump telah berhasil membawa perdamaian ke banyak bagian dunia."

"Saya berharap keterampilan mendamaikan Anda dapat diterapkan di Semenanjung Korea, sehingga kita juga dapat mewujudkan perdamaian di wilayah ini" ujar Lee, seraya mengungkapkan penyesalannya atas tidak terlaksananya pertemuan antara Trump dan Kim Jong Un.

MAHKOTA EMAS KUNO

Trump menerima sambutan mewah saat berkunjung ke Korea Selatan. Ia menerima hadiah istimewa berupa replika mahkota emas kuno peninggalan kerajaan Silla.

Hadiah tersebut diserahkan Presiden Korea Selatan kepada Trump dalam upacara kenegaraan di ibu kota bersejarah Gyeongju di tengah agenda pertemuan bilateral dan rencana pembicaraan dagang dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Menurut kantor kepresidenan Korea Selatan, mahkota itu merupakan tiruan dari mahkota emas terbesar dan paling megah yang pernah ada pada masa dinasti Silla yang memerintah antara tahun 57 SM hingga 935 M.

Pihak Seoul menjelaskan penyerahan mahkota kepada Trump juga merepresentasikan nilai perdamaian, koeksistensi, dan kemakmuran bersama di Semenanjung Korea.

Trump, yang dikenal dengan kesukaannya terhadap simbol kerajaan dan benda berlapis emas, menerima penghargaan itu dengan antusias.

“Ini suatu kehormatan besar. Saya ingin mengenakannya sekarang,” ujar Trump.

Selain mahkota emas, Trump juga menerima Grand Order of Mugunghwa yaitu tanda kehormatan tertinggi di Korea Selatan. Penghargaan diberikan sebagai pengakuan atas upaya membawa perdamaian dan kemakmuran bagi Semenanjung Korea. (Dhk/I-1)

Read Entire Article
Global Food