Ribuan Penerbangan di AS Tertunda Imbas Shutdown Pemerintah

1 week ago 9
Ribuan Penerbangan di AS Tertunda Imbas Shutdown Pemerintah Ilustrasi--Antrean penumpang di Bandara AS.(AFP/Brandon Bell/Getty Images)

RIBUAN jadwal penerbangan di Amerika Serikat (AS) mengalami keterlambatan sejak penutupan sementara (shutdown) pemerintahan dimulai pada 1 Oktober lalu. 

Berdasarkan laporan situs pelacakan penerbangan FlightAware lebih dari 3.000 penerbangan di seluruh negeri mengalami penundaan pada Selasa (7/10) malam.

Keterlambatan signifikan tercatat di sejumlah bandara besar. Di Nashville, sebanyak 225 penerbangan atau sekitar 20% dari total penerbangan mengalami delay. 

Kondisi serupa terjadi di Chicago O’Hare, dengan lebih dari 570 penerbangan tertunda. Maskapai besar seperti Southwest Airlines dan American Airlines juga mencatat penundaan lebih dari 500 dan 400 penerbangan.

Masalah Staf Pengatur Lalu Lintas Udara

Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) menjelaskan bahwa penundaan ini disebabkan oleh keterbatasan jumlah air traffic controller (ATC) yang terdampak shutdown. 

FAA mengungkapkan pengawas lalu lintas udara di Nashville menghadapi masalah kepegawaian serius sehingga operasi di bandara tersebut dibatasi sementara pada Selasa malam. Tugas pengawasan lalu lintas kemudian dialihkan ke Memphis Center.

Selain Nashville, gangguan serupa juga terjadi di Houston, Dallas, Chicago O’Hare, Newark, dan Atlanta. 

FAA mengurangi jumlah penerbangan yang mendarat per jam di Chicago O’Hare karena kekurangan staf, dengan rata-rata penundaan mencapai 41 menit. 

Di Newark, pesawat yang akan tiba tertahan hingga 30 menit sementara di Washington Reagan, potensi perlambatan baru juga dilaporkan akibat minimnya tenaga kerja.

Ribuan Petugas Bekerja Tanpa Gaji

Sekitar 13.000 pengatur lalu lintas udara dan 50.000 petugas Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) tetap bekerja meskipun tidak menerima gaji selama shutdown berlangsung. 

FAA menyebut para pengatur lalu lintas udara baru akan mendapatkan sebagian pembayaran pada 14 Oktober untuk pekerjaan yang dilakukan sebelum penutupan.

Menteri Perhubungan AS Sean Duffy memastikan bahwa keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas utama meskipun staf terbatas. 

"Kalaupun kita tidak punya pengendali lalu lintas, kita akan memastikan wilayah udara aman. Jadi, yang kita lakukan adalah memperlambat lalu lintas," kata Duffy dikutip CNN, Rabu (8/10).

Dampak Politik dari Kegagalan Anggaran

Krisis penerbangan ini terjadi setelah pemerintahan Partai Republik memutuskan penghentian operasi sebagian lembaga dan kementerian akibat gagalnya Senat meloloskan rancangan anggaran tahunan pada akhir September. 

Dari hasil pemungutan suara, 55 anggota mendukung dan 45 menolak, angka yang tidak cukup untuk mencapai ambang minimal 60 suara agar rancangan undang-undang anggaran dapat disahkan.

Penutupan ini menjadi yang terbaru dalam serangkaian kebuntuan politik di Washington yang kembali memengaruhi layanan publik, termasuk sektor penerbangan yang kini lumpuh sebagian akibat kekurangan staf. (Z-1)

Read Entire Article
Global Food