
PENYANYI muda berbakat, Raissa Anggiani, merilis Album baru bertajuk 'Kepada, Yang Terhormat'. Ini menjadi album penuh pertama Raissa setelah sukses lewat EP 'Renung Resah'. Album 'Kepada, Yang Terhormat'' bisa didengarkan di digital musik platform mulai Jumat, 19 September 2025.
Berisikan 11 lagu yang telah dikurasi dengan baik, Album ini menjadi wujud penerjemahan hubungan antara seni dan logika, merangkai perasaan cinta dalam berbagai fase dari yang manis, penuh harapan, hingga menerima kehilangan.
Kepada, Yang Terhormat' ingin menyampaikan sudut pandang bahwa cinta sejatinya tak selalu hadir untuk membahagiakan. Justru, cinta adalah ruang di mana luka dan tawa dapat duduk berdampingan.
"Albumnya kepada yang terhormat ini berisi surat-surat yang bertuliskan dan bernada, yang dimana topiknya penuh dengan cinta yang masih belajar untuk tumbuh, jadi di dalam lagu-lagunya pendengar bisa merasakan perasaan patah hati, perasaan penuh harapan, bahkan ada juga perasaan penerimaan yang akhirnya kita kembali kepada pada diri kita sendiri," ucap Raissa dalam perilisan album di Jakarta, Kamis (18/9).
Menariknya, tajuk 'Kepada, Yang Terhormat' pada album adalah sebuah monolog yang dibacakan Raissa dan terdapat dalam album. Kepada, merupakan monolog yang hadir sebagai track pembuka berisi tentang kisah-kisah cinta yang penuh harapan. Sedangkan monolog 'Yang Terhormat' hadir pada track kelima yang mengangkat tentang segala hal ada masanya, sekalipun indah-indahnya cinta.
Dalam proses pembuatan album ini, turut melibatkan peran produser-produser musik, seperti Risky Pristiono, Wil Mara, Arash Buana, Rendy Pandugo, dan Jerash Malibu. Lewat campur tangan kreatifnya, Raissa mencoba warna-warna baru dalam beberapa track di album ini.
"Meramu Kepada, Yang Terhormat' adalah salah satu bentuk pendewasaan diri buatku. Bukan hanya dari lirik dan aransemen yang dieksplorasi, tetapi juga pemahamanku soal perasaan yang dalam bernama cinta," cerita Raissa. "Maka dari itu, sebelas materi dalam Kepada, Yang Terhormat' merupakan karya yang amat personal," imbuhnya.
Melakukan proses penggarapan album selama sekitar satu tahun, Raissa mengatakan bahwa selama proses itu ada banyak momen-momen yang tidak terlipakan. Salah satunya saat penyanyi berusia 21 tahun itu menulis lirik untuk lagunya yang berjudul telapak tangan.
"Salah satu momen yang gak aku lupa adalah saat menulis Telapak Tangan. Saat itu, aku dan Mas Ikay membangun aransemen dengan referensi musik 80-90an. Namun, masih ngerasa kok kayak beda sendiri? Akhirnya, lahir pula karya baru, Alur yang Buram. Saat menggubah dua lagu itu, aku sedang sering-seringnya dengar The Beatles dan Bilal Indrajaya," ungkap Raissa.
Bagi Raissa album 'Kepada, Yang Terhormat' ini bukan sebuah titik akhir untuk karir bermusik seorang Raissa Anggiani, melainkan pembuka buah karya yang lainnya. "Aku harap siapapun yang mendengar album ini, punya kesannya masing-masing dan semoga juga relate dengan lagu-lagu tersebut," tukasnya. (H-2)