Presiden Ekuador Daniel Noboa Selamat dari Serangan Saat Kunjungan ke Tengah Aksi Protes Kenaikan BBM

1 week ago 11
Presiden Ekuador Daniel Noboa Selamat dari Serangan Saat Kunjungan ke Tengah Aksi Protes Kenaikan BBM Presiden Ekuador Daniel Noboa selamat dari serangan massa yang melempari batu dan menembaki iring-iringan mobilnya di tengah aksi protes kenaikan harga BBM. (Instagram)

PRESIDEN Ekuador, Daniel Noboa, lolos tanpa luka setelah iring-iringan mobil kepresidenannya diserang massa yang melempari batu dan diduga menembakkan peluru saat kunjungan kerja di Provinsi Tengah, Selasa (7/10).

Insiden itu terjadi ketika Noboa menghadiri peresmian instalasi pengolahan air di tengah meningkatnya demonstrasi akibat kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar diesel. Sekitar 500 orang pengunjuk rasa berkumpul di lokasi dan menyerang rombongan presiden.

“Para demonstran melempari mobil presiden dengan batu, dan ada bekas peluru di kendaraan dinas beliau,” ujar Menteri Lingkungan Hidup Ines Manzano kepada media lokal.

Video resmi yang dirilis pemerintah memperlihatkan massa menutup jalan sambil membawa bendera dan batu besar. Saat mobil SUV lapis baja Noboa melintas, terdengar benturan keras dan kaca kendaraan pecah. Suara panik dari dalam mobil terdengar berteriak, “Tunduk! Tunduk!” sebelum kendaraan melaju cepat meninggalkan lokasi.

Pejabat pemerintah menyatakan penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan apakah beberapa bekas hantaman pada mobil presiden benar disebabkan oleh tembakan.

Gelombang Protes dan Krisis Keamanan

Serangan terhadap Noboa terjadi di tengah gelombang protes nasional yang telah berlangsung beberapa hari terakhir. Demonstrasi dipicu kebijakan pemerintah menghapus subsidi diesel untuk menghemat pengeluaran negara hingga US$1 miliar. Dana tersebut rencananya dialihkan untuk memperkuat sektor keamanan nasional.

Namun, kebijakan itu memicu kemarahan masyarakat. Para demonstran memblokir jalan utama, melakukan mogok kerja, dan sempat menyandera 16 prajurit militer, yang kemudian dilepaskan tanpa cedera. Hingga kini, lebih dari 100 orang terluka dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat.

Presiden Noboa telah menetapkan status darurat di beberapa provinsi untuk mengendalikan situasi.

Kondisi ini semakin memperburuk citra keamanan Ekuador yang dalam beberapa tahun terakhir berubah drastis. Negara yang dahulu dikenal aman itu kini menjadi pusat transit narkotika internasional, diapit oleh Kolombia dan Peru.

Menurut otoritas setempat, sekitar 70% pasokan kokain dunia melewati Ekuador, menarik keterlibatan kartel besar seperti Sinaloa (Meksiko), Ndrangheta (Italia), dan mafia Albania. Persaingan antar-kartel memicu peningkatan kekerasan dan kriminalitas di berbagai wilayah.

Sebagai langkah antisipasi, Noboa mengusulkan referendum untuk mengizinkan kembalinya pasukan AS ke Ekuador, mencabut larangan pangkalan militer asing yang diberlakukan sejak 2009. (AFP/Z-2)

Read Entire Article
Global Food