Penjualan Rumah Seret, REI Jabar Gelar Diklat Digital Marketing

2 hours ago 1
Penjualan Rumah Seret, REI Jabar Gelar Diklat Digital Marketing Pembukaan Diklat Digital Marketing Property yang digelar REI Jabar di Bandung(MI/SUMARIYADI)

PENJUALAN rumah di Jawa Barat selama 2025 mengalami penurunan. Dari target penjualan Real Estate Indonesia (REI) Jawa Barat yang mencapai 24 ribu rumah pada tahun ini, sampai akhir Agustus baru terjual 13 ribuan rumah.

"Deflasi menjadi penyebabnya mandeknya penjualan. Dari target kami pada Agustus bisa menjual 57%, ternyata hanya terealisasi 42%," ujar Ketua REI Jawa Barat Norman Nurdjaman, Selasa (16/9).

Seusai membuka Diklat Digital Marketing Property bertema Konten Viral Cuan Datang, dia menambahkan seretnya penjualan rumah juga termasuk pada Rumah Sejahtera Tapak (RST), yang didukung program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Dari 24 ribu rumah yang dibangun REI Jabar, 85% di antaranya Rumah Tapak Sejahtera. Sementara sisanya merupakan rumah komersil yang dibangun sejumlah pengembang besar.

Norman mengakui anggota REI Jabar memiliki tugas berat mengejar target dalam 4 bulan ke depan. Namun, pihaknya optimistis di tengah kelesuan ekonomi, masih ada kesempatan untuk terus meningkatkan penjualan rumah.

Salah satu upayanya ialah memasifkan metode pemasaran melalui digital marketing. "Di era digital, digital marketing memiliki peran penting dalam mempromosikan produk, termasuk penjualan rumah," jelasnya.


Efektif


Karena itu, REI Jabar menggelar Diklat Digital Marketing Property. Pelatihan diikuti 300-an utusan perusahaan dari total 450 perusahaan anggota REI Jabar.

Menurut Norman, pada era digital, digital marketing menjadi cara paling efektif untuk memasarkan produk, termasuk penjualan rumah. Upaya itu sudah menggeser promosi dengan cara konvensional yang dulu dilakukan.

"Digital marketing menjadi pilihan utama karena efektif dan berbiaya lebih murah. Dalam diklat ini, peserta akan mendapat tambahan ilmu muli dari membuat konten, mengupas tuntas problem pemasaran digital, sekaligus menemukan solusi dari masalah yang ada," tandasnya.

Diklat, lanjut dia, tidak akan berhenti dengan satu kali penyelenggaraan. REI Jabar sudah merencanakan untuk melakukan diklat lanjutan, sehingga anggota REI Jabar memiliki kemampuan yang mumpuni dan keahlian yang sama antar sesama anggota.

Pada kesempatan yang sama, Norman menyatakan masih ada dua problem besar yang dihadapi pengembang perumahan di Jawa Barat, yakni soal pembebasan lahan dan perizinan.

"Dalam pembebasan lahan, kami dihadapkan pada harga tanah yang terus naik setiap tahun. Sementara untuk penjualan rumah FLPP, harganya tetap Rp166 juta, dan tidak ada kenaikan selama 3 tahun terakhir," jelasnya.

Sementara pada soal perizinan, Norman menyatakan proses ini membutuhkan waktu paling cepat satu tahun. "Waktu yang dibutuhkan hampir sama di semua daerah di Jawa Barat," tandasnya.

Read Entire Article
Global Food