​​​​​​​Pemberdayaan Siswa SMKN 50 Jakarta Timur melalui Pelatihan Pemasaran Digital Buku Saku BEST

19 hours ago 6
​​​​​​​Pemberdayaan Siswa SMKN 50 Jakarta Timur melalui Pelatihan Pemasaran Digital Buku Saku BEST Tim Pengabdian kepada Masyarakat ITL Trisakti bersama siswa-siswi SMK Bisnis Digital dalam Pemasaran Buku Saku BEST.(Trisakti)

Tim dosen Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong literasi digital dan kewirausahaan siswa SMK melalui program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat - Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk Pemberdayaan Siswa untuk Optimalisasi Pemasaran Buku Saku BEST melalui Pelatihan dan Pendampingan Content & Social Media Marketing.

Program ini dipimpin oleh Indriyati, SE., MM, dengan anggota tim Dr. Yulianti Keke, SE., M.Si dan Dr. Marthaleina Ruminda, S.Kom.,MM juga dengan beberapa mahasiswa ITL Trisakti dengan mitra siswa-siswi SMKN 50 Jakarta Timur, jurusan Bisnis Digital. Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan ITL Trisakti terhadap implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur).

Produk unggulan dalam kegiatan ini adalah Buku Saku BEST (Berdaya, Efisien, Sistematis, Terpadu) dan hasil inovasi tim ITL Trisakti yang dirancang sebagai panduan praktis pembelajaran karakter dan manajemen usaha bagi pelajar. Buku saku berukuran mini ini berisi panduan visual dan tips berwirausaha, dikemas menarik dalam format cetak dan memiliki konten berkualitas, pemasaran produk ini belum optimal, oleh karena itu, program PkM ini hadir untuk membekali siswa dengan keterampilan pemasaran digital, dimulai dari pembuatan konten promosi, pengelolaan media sosial, hingga simulasi kampanye digital yang nyata.

“Kami ingin siswa SMK tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga creator yang mampu memasarkan produk edukatif secara profesional,” ujar Indriyati, SE., MM, Ketua Tim PkM ITL Trisakti.

Pelatihan Praktis dan Pendampingan Langsung

Kegiatan ini dilaksanakan secara project-based learning, di mana siswa dilibatkan langsung dalam praktik pembuatan konten digital menggunakan aplikasi populer seperti Canva, CapCut, Instagram dan TikTok Creator Studio. Peserta juga mendapatkan pendampingan dalam membuka akun bisnis di Instagram dan TikTok, membuat kalender konten, serta memahami algoritma media sosial dan strategi copywriting efektif.

“Melalui pelatihan ini, siswa belajar bahwa pemasaran digital bukan hanya soal promosi, tetapi tentang komunikasi, empati, dan kreativitas,” jelas Dr. Yulianti Keke, SE, M.Si sebagai dosen sekaligus pakar komunikasi digital dari ITL Trisakti.

Siswa juga dibimbing membentuk tim usaha kecil yang terorganisir dengan pembagian peran (manajer konten, kreator, admin media sosial, dan evaluator), serta menyusun SOP dan rencana kerja mingguan untuk memastikan kontinuitas program setelah kegiatan berakhir.

Dampak Sosial dan Luaran Program

Program ini telah menghasilkan berbagai luaran konkret, di antaranya terbentuknya tim usaha siswa SMKN 50 Jakarta Timur dengan sistem kerja berbasis proyek, tersedianya akun media sosial resmi untuk promosi Buku Saku “BEST” dan terdapat nya konten digital yang berhasil diproduksi dan menjangkau lebih dari 1.000 audiens dalam kampanye digital perdana dan terbentuknya komunitas kecil kreatif siswa yang mulai merancang ide wirausaha digital lanjutan, selain pelatihan, tim juga memproduksi video edukatif pemasaran digital berdurasi 3 menit yang dapat diakses secara bebas oleh komunitas sekolah dan masyarakat luas melalui kanal YouTube @MediaITLTrisakti.

Menumbuhkan Generasi Vokasi Mandiri dan Inovatif

Program ini tidak hanya berorientasi pada keterampilan teknis, tetapi juga membangun mindset kewirausahaan digital di kalangan siswa SMK. Dengan model pelatihan ini, ITL Trisakti berharap tercipta ekosistem kewirausahaan muda yang adaptif, kreatif, dan berdaya saing di era ekonomi digital dan selanjutnya, ITL Trisakti berencana memperluas kerja sama dengan sekolah-sekolah vokasi lain di Jabodetabek agar keberhasilan model ini dapat direplikasi secara nasional.

“Kami ingin SMK menjadi pusat inovasi siswa, bukan sekadar tempat belajar teori dan melalui Buku Saku BEST, siswa dapat belajar beretika, berpikir cerdas, dan bertindak tertib dalam dunia kerja dan digital,” tambah Dr. Marthaleina Ruminda, S.Kom.,MM anggota tim PkM.

Read Entire Article
Global Food