
MENTERI Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, baru-baru ini mengajak masyarakat untuk membiasakan sarapan dengan telur rebus. Ajakan tersebut ia sampaikan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
Dalam tulisannya, Menkes menyayangkan kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering kali memilih makanan berat seperti nasi uduk, lontong sayur, hingga bubur ayam sebagai menu sarapan. Padahal, setelah tidur 8–10 jam, tubuh justru membutuhkan asupan protein dan sayuran agar kadar gula darah tidak langsung melonjak drastis.
“Kalau saya sih sarannya, telur rebus. Praktis, murah, dan sehat. Cukup awali makan pagi dengan 2 butir telur rebus, tanpa tambahan saus tinggi kalori. Dari situ sudah dapat energi sekitar 120 kalori dan 12 gram protein,” tulis Budi dalam unggahannya, Kamis (18/9/2025).
Lantas, apakah sebenarnya sarapan 2 butir telur rebus itu cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari.
Kandungan Gizi dalam Telur
Telur memang dikenal sebagai salah satu bahan pangan bergizi tinggi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Menurut Kementerian Kesehatan, satu butir telur mengandung sekitar 6 gram protein, sejumlah vitamin (A, B, D, K), kolin, selenium, yodium, fosfor, besi, dan seng. Kandungan tersebut menjadikan telur sebagai sumber nutrisi yang lengkap dan ideal untuk berbagai usia.
Mengutip dari laman Kemenkes, kolin pada telur juga penting untuk kesehatan otak, memori, serta menjaga kadar homocysteine agar tetap normal. Homocysteine adalah asam amino yang bila berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain itu, selenium dan vitamin D dalam kuning telur dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh serta mempercepat pemulihan dari flu atau pilek.
Tak hanya itu, konsumsi telur secara rutin juga dikaitkan dengan peningkatan kolesterol baik (HDL), membantu metabolisme tubuh, menjaga kesehatan kulit, hingga menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung.
Apakah Dua Butir Telur Rebus Cukup?
Meski sehat dan kaya manfaat, dua butir telur rebus saja sebenarnya belum cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan gizi harian. Berdasarkan acuan standar gizi global oleh WHO, seorang dewasa rata-rata membutuhkan protein sekitar 0,8–1,2 gram per kilogram berat badan per hari.
Artinya, orang dengan berat badan 60 kg membutuhkan sekitar 48–72 gram protein per hari. Dua butir telur baru menyumbang sekitar 12 gram protein, atau sekitar 15%–20% dari total kebutuhan harian.
Selain protein, tubuh juga membutuhkan sumber karbohidrat sebagai energi utama, lemak sehat, serta vitamin dan mineral dari sayur dan buah. Karena itu, para ahli gizi menyarankan agar telur rebus dijadikan pembuka sarapan, kemudian dilengkapi dengan menu lain seperti sayuran, buah, atau sumber karbohidrat sehat (misalnya roti gandum, oatmeal, atau nasi merah).
Kebiasaan Sehat yang Perlu Didorong
Anjuran Menkes ini dinilai sejalan dengan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjalani pola makan sehat. Telur rebus bisa menjadi alternatif sarapan yang praktis, murah, dan bergizi, sekaligus membantu mencegah lonjakan gula darah yang sering terjadi saat mengonsumsi makanan tinggi gula atau lemak di pagi hari.
Dengan mengawali pagi dengan dua butir telur rebus, ditambah porsi sayur, buah, dan air putih, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan energi dan gizi secara lebih seimbang.
“Dengan konsumsi 2 telur di pagi hari, setidaknya utang protein saya tinggal 40an gram lagi,” tutup Budi. (Kemenkes/ Instagram@bgsadikin/Z-2)