Fenomena Langit: Bulan Sabit, Venus, dan Regulus Tampil Berdekatan

2 hours ago 1
 Bulan Sabit, Venus, dan Regulus Tampil Berdekatan Fenomena langka akan terlihat pada 19 September menjelang fajar, ketika bulan sabit, planet Venus, dan bintang terang Regulus tampak berdekatan.(space)

SALAH satu pemandangan langit terbaik yang dapat dilihat dengan mata telanjang tahun ini akan hadir bagi para pengamat langit pada pekan ini, khususnya apabila sanggup bangun sebelum matahari terbit pada 19 September. Tepat menjelang fajar, bulan sabit, planet Venus yang berkilau, serta bintang terang Regulus, bintang paling bersinar di rasi bintang Leo, akan tampak berdekatan di cakrawala timur-timur laut.

Ketiga objek langit tersebut hanya akan berjarak kurang dari setengah derajat satu sama lain, lebih sempit daripada lebar jari kelingking yang diangkat ke arah langit. Peristiwa pertemuan tiga objek terang yang dapat diamati dengan mata telanjang ini merupakan fenomena langka yang layak untuk disaksikan.

Fenomena ini akan terlihat rendah di langit bagian timur sekitar 90 menit sebelum matahari terbit. Bulan sabit tua pada saat itu hanya akan diterangi sekitar enam persen. Meskipun tipis, bulan tetap memancarkan keindahan, ditambah dengan “cahaya Bumi”, yaitu sinar matahari yang dipantulkan oleh Bumi dan menerangi sisi gelap bulan. Pemandangan tersebut akan tampak indah baik dengan mata telanjang maupun dengan teropong sederhana.

Titik Pengamatan

Venus dan Regulus akan berada tidak jauh dari bulan, meskipun letak pastinya bergantung pada lokasi pengamat. Di pantai timur Amerika Utara, ketiga objek itu akan tampak hampir segaris lurus, membentuk garis tipis kurang dari satu derajat di langit. Sementara itu, di pantai barat Amerika Utara, ketiganya akan terlihat lebih rapat membentuk pola segitiga samar.

Dari segi kecerahan, urutannya cukup jelas. Bulan akan terlihat paling terang, kemudian disusul oleh Venus yang gemerlap, dan terakhir Regulus yang tampak lebih redup. Sesungguhnya, Venus dengan magnitudo -3,8 sekitar seratus sepuluh kali lebih terang dibandingkan Regulus yang memiliki magnitudo 1,3. Dalam astronomi, semakin kecil atau semakin negatif angka magnitudo, maka objek tersebut semakin terang.

Para pengamat langit di Kanada bagian timur laut, Greenland, Eropa Barat, serta Afrika Utara akan menyaksikan fenomena yang lebih istimewa, ketika bulan melintas di depan Venus dan menutupinya untuk sementara waktu. Menurut In-The-Sky.org, posisi ketiga objek langit ini akan sedikit berbeda tergantung pada lokasi pengamat, karena bulan berada begitu dekat dengan Bumi sehingga pergeseran posisinya di langit dapat mencapai dua derajat di berbagai belahan dunia. Hal ini pula yang membuat peristiwa bulan menutupi Venus hanya dapat disaksikan dari sebagian permukaan Bumi pada waktu tertentu.

Beberapa hari setelah pertemuan ini, bulan sabit akan semakin menipis hingga akhirnya menjadi bulan baru pada 21 September. Peristiwa tersebut akan disertai dengan gerhana matahari sebagian yang dapat diamati dari Selandia Baru, Antartika, dan Samudra Pasifik bagian barat. 

Kemudian, pada 22 September, titik ekuinoks musim gugur akan menghadirkan siang dan malam dengan durasi hampir sama di seluruh dunia, sekaligus menandai datangnya malam-malam yang lebih panjang di belahan Bumi utara, sehingga pengamatan bintang akan semakin menyenangkan. Venus sendiri akan tetap bersinar terang sebagai “Bintang Fajar” hingga akhir bulan. (livescience/Z-2)

Read Entire Article
Global Food