
KALAU kamu pernah membayangkan bagaimana rasanya tersesat di Mars, kini saatnya mencoba, setidaknya secara virtual. Badan Antariksa Eropa (ESA) merilis video baru yang menakjubkan, memperlihatkan pemandangan seperti labirin di permukaan Planet Merah.
Animasi ini dibuat berdasarkan data dari wahana antariksa Mars Express milik ESA. Dalam pernyataannya, ESA menjelaskan video tersebut membawa penonton “menyusuri saluran berkelok yang terbentuk oleh aliran air purba, pulau-pulau kecil yang bertahan dari erosi, dan lanskap perbukitan bak teka-teki.” Semua itu direkonstruksi dari citra kamera stereo beresolusi tinggi yang dibawa pesawat tersebut.
Chryse Planitia
Di bagian utara lembah menuju dataran rendah utara Mars, terlihat banyak kawah benturan yang menjadi bukti betapa seringnya wilayah purba ini dihantam batuan luar angkasa selama miliaran tahun. Perjalanan kemudian berlanjut ke arah timur, melintasi kawasan Chryse Planitia, dataran luas yang lebih halus dan datar akibat dilanda banjir besar di masa lampau.
“Pusat dari tur ini adalah saluran air sepanjang 1.300 kilometer bernama Shalbatana Vallis,” jelas ESA. Permukaannya tampak lebih halus dibandingkan dengan tanah berbukit di sekitarnya. Di dalam Da Vinci terdapat kawah tumbukan yang jauh lebih kecil, dikelilingi oleh selimut material yang terpental keluar saat permukaan Mars terkena benturan.
“Saluran ini mengalir dari dataran tinggi Xanthe Terra menuju dataran rendah Chryse Planitia. Miliaran tahun lalu, air pernah mengalir deras melalui jalur ini, membentuk berbagai struktur yang kini bisa kita lihat. Perjalanan visual ini diakhiri dengan pemandangan kawah tumbukan berdiameter 100 kilometer, yang terbentuk ketika permukaan Mars dihantam oleh batuan luar angkasa.”
Nama Xanthe Terra diberikan International Astronomical Union pada tahun 1979, setelah wilayah tersebut dipetakan secara detail oleh wahana antariksa generasi awal. Menurut lembaga antariksa Jerman, DLR, yang turut mendanai kamera misi ini, nama itu berarti “tanah kuning keemasan.”
Batas Dikotomi Mars
Penonton yang jeli juga akan menyadari momen ketika video melintasi apa yang disebut “batas dikotomi Mars”. Wilayah di mana permukaan selatan yang dipenuhi kawah perlahan berubah menjadi dataran halus di utara. Hingga kini, para ilmuwan masih belum memahami sepenuhnya penyebab perbedaan drastis ini.
Video tersebut juga menampilkan saluran-saluran besar yang diyakini terbentuk akibat banjir dahsyat di masa lalu Mars, ketika sejumlah besar air meledak keluar dan mengikis permukaan planet. DLR menambahkan, proses ini mungkin terjadi saat aktivitas vulkanik mencairkan lapisan es di bawah tanah.
Mars Express
Wahana Mars Express telah mengorbit Planet Merah sejak 2003, meski awalnya dirancang hanya untuk misi dua tahun. Lebih dari dua dekade kemudian, pesawat ini masih berfungsi dengan baik dan terus diperpanjang masa operasinya karena hasil ilmiahnya yang luar biasa.
“Meski sudah berumur, Mars Express tetap membantu membuka tabir misteri Planet Merah. Pada akhirnya, memperluas pemahaman kita tentang Bumi sendiri,” tulis ESA dalam pembaruan misinya tahun 2023. (LiveScience/Youtube ESA/Z-2)