Ini 5 Taktik untuk Karyawan Senior Agar Selalu Relevan di Lingkungan Multigenerasi

1 week ago 12
Ini 5 Taktik untuk Karyawan Senior Agar Selalu Relevan di Lingkungan Multigenerasi Ilustrasi(Freepik)

HARI ini, dunia kerja tidak lagi hanya dihuni oleh satu atau dua kelompok usia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2025 mencatat lebih dari 11 juta Baby Boomers dan 47 juta Gen X masih aktif bekerja, berdampingan dengan 34 juta Milenial dan 34,8 juta Gen Z. 

Artinya, di sebagian besar perusahaan kini memiliki setidaknya tiga hingga empat generasi yang berinteraksi setiap hari. 

Perbedaan nilai, cara kerja, dan ekspektasi tentu dapat memunculkan tantangan dalam berkolaborasi. Namun, bagi para karyawan senior, justru di sinilah peluang untuk tetap relevan, memberi dampak nyata, sekaligus menjadi teladan lintas generasi.

Lalu, bagaimana karyawan senior dapat terus beradaptasi dan berkontribusi secara optimal di tengah dinamika ini? 

Berikut beberapa kiat yang bisa diterapkan untuk tetap relevan, produktif, dan menjadi inspirasi lintas generasi.

1. Luangkan Waktu untuk Refleksi dan Rancang Fokus Karier Anda

Langkah pertama untuk tetap relevan adalah menyadari di mana letak kekuatan utama Anda, lalu mengembangkannya lebih dalam sambil menambah wawasan di area lain. 

Dengan cara ini, Anda bisa tetap menjadi ahli di bidang inti, sekaligus mampu beradaptasi dengan kebutuhan lintas fungsi. 

Penting juga untuk melibatkan atasan dalam percakapan karier agar rencana tersebut sejalan dengan kebutuhan organisasi. Dukungan pemimpin yang terbuka akan membantu karyawan senior lebih siap menghadapi perubahan.

2. Eksplorasi Jalur Karier Baru

Setelah memahami fokus utama, langkah berikutnya adalah memperluas jalur karier. Hal ini bisa dilakukan dengan mencoba peran lintas fungsi, bergabung dalam proyek baru, atau mengambil tanggung jawab di bidang yang berbeda dari sebelumnya. 

Banyak perusahaan kini menyediakan platform khusus untuk mendukung eksplorasi jalur karier. Contohnya, Schneider Electric memiliki Open Talent Market (OTM), yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mencocokkan karyawan dengan berbagai peluang internal, mulai dari pekerjaan, proyek, hingga program bimbingan. Dengan cara ini, karyawan senior dapat mengembangkan keterampilan baru tanpa harus meninggalkan perusahaan.

3. Lengkapi Diri dengan Keterampilan Baru

Eksplorasi jalur karier baru tidak akan maksimal tanpa kesiapan keterampilan yang relevan. Karena itu, karyawan senior perlu terus menambah bekal pengetahuan—baik dengan mengikuti kursus digital, mengambil sertifikasi baru, maupun terlibat dalam proyek inovatif. 

Dengan cara ini, Anda bukan hanya menjaga daya saing, tetapi juga memastikan diri siap menghadapi tantangan di jalur karier yang baru Anda pilih. Semangat pembelajaran berkelanjutan ini juga memberi pesan kuat bagi generasi muda bahwa belajar adalah proses seumur hidup.

4. Bagikan Pengetahuan dan Jadi Teladan yang Menginspirasi

Pengalaman panjang karyawan senior adalah aset penting yang memastikan keberlangsungan kemampuan inti perusahaan. 

Agar pengetahuan ini tidak hilang, penting ada proses transfer pengetahuan kepada generasi berikutnya. Perusahaan yang telah mendapatkan penghargaan Best Workplace in Asia, seperti Schneider Electric, mendorong hal ini melalui inisiatif Lead Forward, di mana pemimpin senior membimbing manajer muda lewat diskusi tematik seputar kepemimpinan, perubahan, dan kolaborasi. 

Menjadi teladan berarti lebih dari sekadar memberi instruksi. Ini tentang membangun kepercayaan, mendampingi tim menghadapi perubahan, sekaligus membuka ruang bagi generasi muda untuk berkembang. 

Dengan begitu, pengalaman Anda bukan hanya relevan untuk saat ini, tetapi juga menjadi fondasi bagi pembelajaran jangka panjang.

5. Ikut Terlibat dalam Komunitas Lintas Generasi

Komunitas kerja, baik formal maupun informal, adalah ruang untuk saling berbagi dan belajar. Bergabung dengan komunitas lintas generasi memberi peluang bagi karyawan senior untuk memperluas jejaring, menyerap perspektif baru, sekaligus memperkuat kolaborasi. 

Dengan keterlibatan aktif di komunitas, Anda dapat terus menyalurkan pengalaman berharga sambil tetap terhubung dengan tren dan ide-ide segar dari generasi muda.

Menurut Sondang Saktion, Human Resources Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, kolaborasi lintas generasi hanya mungkin jika masing-masing saling menerima dan belajar satu sama lain. 

Ia mengatakan "Karyawan senior memiliki pengalaman dan keahlian yang menjadi fondasi keberlangsungan operasional serta kompetensi utama perusahaan. Sementara itu, generasi muda hadir dengan semangat dan keterampilan digital yang mendorong lahirnya inovasi."

Menjadi relevan bukan berarti mengikuti semua tren, melainkan menemukan cara agar pengalaman, keahlian, dan semangat belajar Anda dapat memberi nilai tambah nyata dalam perjalanan keberlanjutan perusahaan. (Z-1)

Read Entire Article
Global Food