Hama Tikus Rusak Tanaman Padi di Lima Kecamatan di Kabupaten Semarang

1 week ago 9
Situs Informasi Hot Pagi Jitu Terpercaya
Hama Tikus Rusak Tanaman Padi di Lima Kecamatan di Kabupaten Semarang Puluhan hektare tanaman padi di Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang rusak akibat serangan hama tikus.(MI/AKHMAD SAFUAN)

HAMA tikus menyerang puluhan hektare tanaman padi di lima kecamatan di Kabupaten Semarang, ratusan petani menderita kerugian cukup besar karena mengalami gagal panen dan tambahan padi yang rusak.

Pemantauan Media Indonesia Rabu (16/4) ratusan petani di lima kecamatan di Kabupaten Semarang yakni Banyubiru, Tuntang, Bawen, Jambu dan Ambarawa mengalami kerugian cukup besar, akibat hama tikus merajalela sejak awal tahun menyerang tanaman padi hingga  rusak parah dan gagal panen.

Berbagai upaya dilakukan secara mandiri tidak membuahkan hasil dari Mukai penggropyokan, memberikan racun tikus hingga menutup sawah dengan pagar plastik, karena cukup cepatnya berkembang-biak hama tikus tersebut, serangan terjadi terutama di sawah sekitar Rawa Pening, Ambarawa, Kabupaten Semarang.

"Kami resah tetapi hanya bisa pasrah ketika setiap hari mendapati tanaman padi siap penen rusak, sehingga hasil panen merosot hingga lebih dari 50 persen," ujar Parjo, Petani di Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Hal serupa juga diungkapkan Lasman,58, petani di Ngasinan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang bahwa serangan hama tikus dirasakan petani sejak beberapa bulan lalu, bahkan serangan semakin intensif di lahan siap panen hingga banyak tanaman padi yang nati sebelum sempat berbuah.

Secara perhitungan kerugian petani, ungkap Lasman, akibat serangan hama tikus mencapai Rp10 juta-Rp15 juta per hektare,  karena dihitung dari biaya produksi dari mulai biaya bibit, penanaman, pemupukan, perawatan dan rugi waktu.  "Sudah ditunggu hasil panen tanaman padi rusak, bahkan  gagal panen," imbuhnya.

Kepala Desa Banyubiru, Kabupaten Semarang Sri Anggoro Siswaji mengungkapkan serangan hama tikus di desanya cukup parah, berdasarkan pendataan setidaknya ada 44 hektare sawah rusak akibat gama pengerat tersebut, sehingga Pemerintah Desa Banyubiru menetapkan kejadian luar biasa (KLB) gana tikus.

"Serangan gana tikus sebenarnya telah terjadi sejak sepuluh bulan lalu, tetapi sekarang ini semakin parah dan itu juga tejah dilaporkan ke Pemkab Semarang agar segera dapat diatasi," ujar Sri Anggoro Siswaji.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan Kabupaten Semarang Moh Edy Sukarno mengaku telah mendapatkan laporan serangan hama tikus di lima kecamatan di daerah ini, sehingga diturunkan petugas untuk melakukan pengecekan dan pendataan agar segera dapat diatasi.

Menurut Moh Edy Sukarno serangan gama tikus terjadi karena pola tanam padi yang tidak serempak dan akibat tidak seimbangnya ekosistem terjadi dimana populasi tikus tidak seimbang dengan hewan pemangsa. "Kami sedang mendata dan sekaligus mencari solusi untuk mengatasi hal ini," imbuhnya.

Berdasarkan laporan sementara diterima, ungkap Moh Edy Sukarno, jumlah tanaman padi terserang hama tikus di lima kecamatan tersebut mencapai puluhan hektare, namun hingga saat ini belum ada pengendalian hama tikus secara simultan atau berkesinambungan, sehingga tidak terkoordinir dan serangan tikus terus berlanjut.(H-2)

Read Entire Article
Global Food