Proses Pemasangan IUD, Tahapan Lengkap

6 days ago 10
Portal Berita Live Siang Tepat Non Stop
Proses Pemasangan IUD, Tahapan Lengkap Ilustrasi Gambar Pemasangan Intrauterine Device(Media Indonesia)

Intrauterine Device (IUD) atau yang lebih dikenal dengan sebutan spiral, menjadi salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang semakin diminati oleh banyak wanita. Alasannya beragam, mulai dari efektivitasnya yang tinggi, praktis karena tidak perlu diingat setiap hari, hingga efek samping hormonal yang minimal (terutama pada IUD non-hormonal). Namun, sebelum memutuskan untuk menggunakan IUD, penting untuk memahami secara menyeluruh bagaimana proses pemasangannya, tahapan-tahapan yang terlibat, serta persiapan yang perlu dilakukan. Dengan informasi yang lengkap, Anda dapat merasa lebih tenang dan siap menghadapi prosedur ini.

Persiapan Sebelum Pemasangan IUD

Sebelum menjalani pemasangan IUD, ada beberapa langkah persiapan penting yang perlu Anda lakukan. Konsultasi dengan dokter atau bidan adalah langkah pertama yang krusial. Dalam konsultasi ini, Anda dapat berdiskusi mengenai riwayat kesehatan Anda, siklus menstruasi, serta preferensi kontrasepsi Anda. Dokter akan memberikan penjelasan detail mengenai berbagai jenis IUD yang tersedia, baik yang hormonal maupun non-hormonal, serta keuntungan dan kerugian masing-masing. Pemeriksaan panggul juga akan dilakukan untuk memastikan tidak ada infeksi atau kelainan pada organ reproduksi Anda yang dapat menghambat pemasangan IUD.

Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan beberapa tes tambahan, seperti tes Pap smear untuk mendeteksi adanya sel abnormal pada serviks, atau tes infeksi menular seksual (IMS) jika Anda berisiko tinggi. Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap logam tertentu, seperti tembaga (yang digunakan pada IUD non-hormonal), penting untuk memberitahukan hal ini kepada dokter. Dokter juga akan menjelaskan mengenai prosedur pemasangan IUD secara rinci, termasuk sensasi yang mungkin Anda rasakan selama dan setelah pemasangan, serta potensi efek samping yang mungkin timbul.

Waktu pemasangan IUD juga perlu diperhatikan. Idealnya, pemasangan dilakukan saat Anda sedang menstruasi, terutama pada hari-hari terakhir. Pada saat ini, serviks cenderung lebih lunak dan terbuka, sehingga memudahkan proses pemasangan. Selain itu, pemasangan saat menstruasi juga memastikan bahwa Anda tidak sedang hamil. Jika Anda tidak sedang menstruasi, dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan tes kehamilan sebelum pemasangan IUD.

Beberapa hari sebelum pemasangan, hindari penggunaan tampon, douche, atau produk kewanitaan lainnya yang dapat mengiritasi vagina. Jika Anda merasa cemas atau takut, bicarakan dengan dokter Anda. Dokter dapat memberikan obat pereda nyeri atau penenang ringan untuk membantu Anda merasa lebih rileks selama prosedur.

Tahapan Pemasangan IUD: Langkah Demi Langkah

Proses pemasangan IUD biasanya berlangsung singkat, hanya sekitar 15-20 menit. Berikut adalah tahapan-tahapan lengkapnya:

  1. Persiapan Posisi: Anda akan diminta untuk berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi kaki terbuka, seperti saat pemeriksaan panggul.
  2. Pembersihan Area Vagina: Dokter akan membersihkan area vagina dan serviks dengan larutan antiseptik untuk mencegah infeksi.
  3. Pemasangan Spekulum: Spekulum, alat berbentuk paruh bebek, akan dimasukkan ke dalam vagina untuk membuka dinding vagina dan memudahkan visualisasi serviks.
  4. Pengukuran Rongga Rahim: Dokter akan menggunakan alat khusus yang disebut sonde uterus untuk mengukur kedalaman rongga rahim. Pengukuran ini penting untuk memastikan IUD ditempatkan dengan benar.
  5. Pemasangan IUD: IUD yang telah dipilih akan dimasukkan ke dalam tabung aplikator. Tabung aplikator ini kemudian dimasukkan melalui serviks ke dalam rongga rahim. Setelah IUD berada di posisi yang tepat, aplikator akan ditarik keluar, meninggalkan IUD di dalam rahim.
  6. Pemotongan Benang IUD: Benang IUD, yang menjuntai keluar dari serviks ke dalam vagina, akan dipotong hingga panjang yang sesuai. Benang ini berfungsi untuk memudahkan pelepasan IUD di kemudian hari dan untuk memeriksa posisi IUD secara berkala.
  7. Pelepasan Spekulum: Spekulum akan dikeluarkan dari vagina.

Selama pemasangan IUD, Anda mungkin akan merasakan beberapa sensasi, seperti kram perut, nyeri ringan, atau tekanan. Sensasi ini biasanya hanya berlangsung beberapa saat dan akan mereda setelah pemasangan selesai. Jika Anda merasa sangat tidak nyaman, beritahu dokter Anda. Dokter dapat memberikan jeda sejenak atau memberikan obat pereda nyeri.

Jenis-Jenis IUD yang Tersedia

Secara umum, terdapat dua jenis utama IUD yang tersedia, yaitu IUD hormonal dan IUD non-hormonal (tembaga). Perbedaan utama terletak pada mekanisme kerjanya dan efek samping yang mungkin timbul.

IUD Hormonal: IUD hormonal melepaskan hormon progestin (levonorgestrel) secara perlahan ke dalam rahim. Hormon ini bekerja dengan mengentalkan lendir serviks, sehingga menghambat sperma untuk mencapai sel telur. Selain itu, progestin juga dapat menipiskan lapisan dinding rahim (endometrium), sehingga mempersulit implantasi sel telur yang telah dibuahi. Beberapa merek IUD hormonal yang umum digunakan antara lain Mirena, Kyleena, Skyla, dan Liletta. IUD hormonal biasanya efektif selama 3-7 tahun, tergantung pada mereknya.

IUD Non-Hormonal (Tembaga): IUD tembaga tidak mengandung hormon. IUD ini bekerja dengan melepaskan ion tembaga ke dalam rahim, yang bersifat toksik bagi sperma. Ion tembaga juga dapat mengganggu pergerakan sperma dan mencegah pembuahan. IUD tembaga biasanya efektif selama 10 tahun atau lebih. Salah satu merek IUD tembaga yang umum digunakan adalah ParaGard.

Berikut adalah tabel perbandingan antara IUD hormonal dan IUD tembaga:

Fitur IUD Hormonal IUD Tembaga
Kandungan Hormon Ya (Progestin) Tidak
Mekanisme Kerja Mengentalkan lendir serviks, menipiskan endometrium Melepaskan ion tembaga yang toksik bagi sperma
Efektivitas 3-7 tahun 10 tahun atau lebih
Efek Samping Umum Perubahan siklus menstruasi, sakit kepala, nyeri payudara Menstruasi lebih berat dan lebih lama, kram perut
Manfaat Tambahan Dapat mengurangi nyeri haid dan perdarahan berat Tidak mempengaruhi siklus menstruasi alami

Perawatan Setelah Pemasangan IUD

Setelah pemasangan IUD, penting untuk melakukan perawatan yang tepat untuk memastikan IUD berfungsi dengan baik dan mencegah komplikasi. Berikut adalah beberapa tips perawatan yang perlu Anda perhatikan:

  1. Istirahat yang Cukup: Setelah pemasangan, berikan tubuh Anda waktu untuk beristirahat. Hindari aktivitas fisik yang berat selama beberapa hari.
  2. Konsumsi Obat Pereda Nyeri: Jika Anda merasakan kram perut atau nyeri, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau paracetamol.
  3. Perhatikan Perdarahan: Setelah pemasangan, Anda mungkin akan mengalami perdarahan ringan atau bercak selama beberapa hari atau minggu. Ini adalah hal yang normal. Namun, jika perdarahan sangat banyak atau berlangsung lebih dari beberapa minggu, segera konsultasikan dengan dokter.
  4. Periksa Benang IUD: Secara berkala, periksa benang IUD untuk memastikan IUD masih berada di posisi yang tepat. Anda dapat melakukannya dengan memasukkan jari Anda ke dalam vagina dan meraba benang IUD. Jika Anda tidak dapat merasakan benang IUD atau merasa benang IUD terasa lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya, segera konsultasikan dengan dokter.
  5. Hindari Penggunaan Tampon: Selama beberapa minggu setelah pemasangan, hindari penggunaan tampon. Gunakan pembalut wanita sebagai gantinya.
  6. Jadwalkan Kontrol Rutin: Dokter akan menjadwalkan kontrol rutin untuk memeriksa posisi IUD dan memastikan tidak ada komplikasi. Biasanya, kontrol pertama dilakukan 4-6 minggu setelah pemasangan, kemudian setiap tahun.

Potensi Efek Samping dan Komplikasi IUD

Seperti halnya metode kontrasepsi lainnya, IUD juga memiliki potensi efek samping dan komplikasi. Penting untuk mengetahui risiko-risiko ini sebelum memutuskan untuk menggunakan IUD.

Efek Samping Umum: Efek samping umum IUD meliputi:

  • Perubahan Siklus Menstruasi: IUD hormonal dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi, seperti perdarahan tidak teratur, bercak, atau bahkan tidak haid sama sekali. IUD tembaga dapat menyebabkan menstruasi lebih berat dan lebih lama, serta kram perut yang lebih parah.
  • Nyeri Perut atau Punggung: Beberapa wanita mengalami nyeri perut atau punggung setelah pemasangan IUD. Nyeri ini biasanya ringan dan akan mereda dalam beberapa hari atau minggu.
  • Sakit Kepala: Sakit kepala adalah efek samping yang umum terjadi pada pengguna IUD hormonal.
  • Nyeri Payudara: Nyeri payudara juga dapat terjadi pada pengguna IUD hormonal.
  • Perubahan Mood: Beberapa wanita melaporkan mengalami perubahan mood, seperti depresi atau kecemasan, setelah menggunakan IUD hormonal.

Komplikasi Serius: Komplikasi serius IUD jarang terjadi, tetapi penting untuk mewaspadainya:

  • Infeksi: Infeksi panggul dapat terjadi setelah pemasangan IUD, terutama jika Anda memiliki riwayat infeksi menular seksual (IMS). Gejala infeksi panggul meliputi demam, nyeri perut yang parah, keputihan yang tidak normal, dan perdarahan yang tidak teratur. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter.
  • Perforasi Uterus: Perforasi uterus adalah kondisi di mana IUD menembus dinding rahim. Komplikasi ini sangat jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan nyeri perut yang parah, perdarahan, dan infeksi. Jika terjadi perforasi uterus, IUD perlu diangkat melalui operasi.
  • Ekspulsi IUD: Ekspulsi IUD adalah kondisi di mana IUD keluar dari rahim. Hal ini dapat terjadi tanpa Anda sadari. Jika Anda tidak dapat merasakan benang IUD atau merasa IUD telah keluar, segera konsultasikan dengan dokter.
  • Kehamilan Ektopik: Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Wanita yang hamil dengan IUD memiliki risiko lebih tinggi mengalami kehamilan ektopik. Gejala kehamilan ektopik meliputi nyeri perut yang parah, perdarahan, dan pusing. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut setelah pemasangan IUD:

  • Demam
  • Nyeri perut yang parah
  • Keputihan yang tidak normal
  • Perdarahan yang sangat banyak atau berlangsung lebih dari beberapa minggu
  • Tidak dapat merasakan benang IUD atau merasa benang IUD terasa lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya
  • Merasa IUD telah keluar
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Gejala kehamilan, seperti mual, muntah, atau telat haid

Pelepasan IUD

IUD dapat dilepas kapan saja, baik karena masa berlakunya telah habis, Anda ingin merencanakan kehamilan, atau karena alasan medis lainnya. Proses pelepasan IUD biasanya lebih cepat dan lebih mudah daripada pemasangan. Dokter akan menggunakan alat khusus untuk menarik benang IUD dan mengeluarkan IUD dari rahim. Anda mungkin akan merasakan sedikit kram perut saat IUD dilepas. Setelah IUD dilepas, kesuburan Anda akan kembali normal dalam waktu singkat.

Kesimpulan

Pemasangan IUD adalah prosedur yang relatif aman dan efektif untuk mencegah kehamilan. Dengan memahami tahapan-tahapan pemasangan, perawatan setelah pemasangan, serta potensi efek samping dan komplikasi, Anda dapat membuat keputusan yang tepat mengenai penggunaan IUD. Konsultasikan dengan dokter atau bidan Anda untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Read Entire Article
Global Food