Festival Ketoprak Pelajar (FKP) IV/2025(MI/Djoko Sardjono)
DEWAN Kesenian Klaten, Jawa Tengah, kembali menggelar Festival Ketoprak Pelajar (FKP) IV/2025. Festival seni ketoprak pelajar ini menjadi sarana pembelajaran sejarah dan pendidikan karakter bagi generasi muda.
Kegiatan FKP XIV digelar di Djogan Seni Jombor, 25-26 Oktober 2025, dan diikuti 12 sekolah tingkat SD dan SMP/MTs. Festival dibuka oleh Bupati Hamenang Wajar Ismoyo, Sabtu (25/10).
Ketua Panitia FKP XIV, Sihono, melaporkan penyelenggaraan festival pelajar bertujuan melestarikan nilai-nilai luhur budaya Jawa. Pun, sebagai upaya pendidikan karakter generasi muda.
Penyelenggaraan FKP XIV/2025 memperebutkan Piala Bupati Klaten, dengan diikuti 12 sekolah yang terdiri dari lima SMP/MTS dan tujuh SD. Pelajar yang terlibat akting (pemeran) total sebanyak 480 anak.
“FKP merupakan salah satu metode pembelajaran sejarah, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia generasi muda pelajar,” ujar Sihono.
Ketua Umum Dewan Kesenian Klaten, Sunarna, dalam sambutannya yang diwakili Sekretaris Umum Djoko Sardjono mengatakan, bahwa FKP Piala Bupati diselenggarakan rutin setiap tahun.
Tujuan penyelenggaraan FKP, adalah upaya untuk memaksimalkan peran dan fungsi Dewan Kesenian Klaten dalam mewujudkan Trikarsa Budaya, yakni meluhurkan, mengembangkan, dan melestarikan seni budaya daerah.
Seni ketoprak yang berkembang di era modernisasi saat ini sangat dekat dan menyatu dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Pun, cerita yang disajikan menggambarkan kehidupan masyarakat.
“Selain menjadi sarana pendidikan karakter, budi pekerti, sopan santun, dan tata krama, seni tradisional ketoprak warisan leluhur itu juga sebagai tuntunan hidup masyarakat,” jelasnya.
Nilai-nilai luhur bangsa yang terkandung dalam seni ketoprak patut dimengerti, dipahami, dan diteladani oleh generasi muda atau kaum milenial saat ini, khususnya pelajar di Kabupaten Klaten.
TANAMKAN NILAI LUHUR BANGSA
Melalui FKP, Dewan Kesenian Klaten berharap dapat menanamkan nilai-nilai luhur bangsa, selain menumbuhkan minat kaum milenial mencintai seni ketoprak guna mewujudkan Klaten Kota Ketoprak.
“Kami melaksanakan kegiatan itu mengacu pada Perda No 2 Tahun 2014 tentang Pelestarian Bahasa dan Budaya Jawa, dan Undang-Undang No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo mengapresiasi penyelenggaraan FKP XIV/2025. Kegiatan festival ini sangat luar biasa, baik penyelenggara maupun sekolah peserta festival ketoprak.
“Kalau melihat antusiasme penyelenggara dan pelajar sekolah tingkat SD dan SMP/MTs peserta FKP, saya yakin dan percaya ke depan Klaten tetap menjadi Kota Festival Ketoprak Pelajar,” katanya.
Bupati menyampaikan terima kasih kepada Dewan Kesenian Klaten yang konsisten dalam melaksanakan program meluhurkan, mengembangkan, dan melestarikan (nguri-uri) kesenian tradisional ketoprak.
Langkah dan upaya positif Dewan Kesenian Klaten dengan mengenalkan seni ketoprak kepada generasi penerus bangsa ini, diharapkan ke depan penyelenggaraan FKP Klaten tetap diteruskan dan ditingkatkan.
BANGUN GEDUNG KEBUDAYAAN
Pada kesempatan tersebut, Bupati Hamenang berjanji akan membangun gedung kebudayaan untuk menggelar berbagai event seni dan budaya. Ini sesuai janji politik saat berkampanye dalam Pilkada 2024.
“Harapan kami ke depan bisa menghadirkan gedung kebudayaan yang representatif. Sehingga, Klaten bisa menggelar berbagai event seni dan budaya di tempat yang nyaman dan aman,” pungkasnya.
Penampilan peserta FKP XIV/2025 dinilai dewan juri Ki Suwito Radyo, Ngadi, dan Sriyanto. Ketiga dewan juri ini seniman dan budayaan yang telah dikenal masyarakat di Kabupaten Klaten. (E-2)

4 hours ago
2
















































