
ANIMO masyarakat Prancis untuk berkunjung ke Indonesia terus meningkat. Maskapai penerbangan Indonesia diminta menangkap peluang besar tersebut lewat penyediaan penerbangan langsung dari Tanah Air ke Paris.
"Saya kira potensi wisatawan mancanegara dari Prancis sangat tingggi dan itu kami yakin bisa meningkat lebih tinggi lagi jika (maskapai) Indonesia memiliki penerbangan langsung dari Paris ke Indonesia," ujar Duta Besar Indonesia untuk Prancis Mohamad Oemar, dalam bincang santai dengan sejumlah pemimpin media, di Paris, Prancis, Selasa (15/7/2025).
Menurut Oemar, jumlah wisatawan Prancis yang berkunjung ke Indonesia tahun lalu tercatat sekitar 302 ribu. Angka tersebut telah melampaui kunjungan sebelum masa pandemi covid-19, tepatnya pada 2019 yang tervatat sekitar 280-an ribu wisatawan Prancis.
"Jangan lupa juga bahwa kunjungan wisatawan darii Prancis sendiri menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) dan Kementerian Pariwisata adalah turis-turis yang big spender (berbelanja dengan jumlah besar)," ujar Oemar.
Oemar mengatakan berdasarkan analisis, rute penerbangan yang direkomendasikan dari Paris ke Denpasar, lalu ke Jakarta, baru kembali ke Paris. Itu akan menciptakan keunggulan jika dibandingkan dengan penerbangan-penerbangan yang singgah di negara ketiga seperti Singapura dan negara-negara Teluk.
Dikatakan Oemar, tanggapan pihak Prancis sangat positif atas rekomendasi penerbangan langsung oleh maskapai Indonesia. Bahkan, dua tahun yang lalu mereka telah memberikan masukan untuk maskapai Garuda Indonesia.
"Minumum dengan penerbangan dua kali seminggu untuk rute Paris-Denpasar-Jakarta-Paris, itu kita akan dijamin penuh, dengan pesawat besar tentunya," papar Oemar.
Penyediaan rute penerbangan langsung, kata Oemar, juga boleh dilakukan maskapai Indonesia lainnya, seperti Citilink dan grup Lion Air.
Dari sisi regulasi Prancis tidak ada lagi kendala. "Bola di tangan Indonesia untuk mengambil kesempatan ini, untuk mengambil manfaat lebih besar dari penerbangan maupun dari kunjungan wisman," tandas Oemar.
Indonesia tamu kehormatan
Perkembangan hubungan bilateral Indonesia-Prancis saat ini menghangat. Presiden Prancis Emmanuel Macron berkunjung ke Indonesia pada 27-29 Mei 2025.
Presiden Macron yang didampingi istrinya, Brigitte Macron, sempat mengunjungi Candi Borobudur. Ia juga menyampaikan undangan kepada Presiden Prabowo untuk menjadi tamu kehormatan dalam peringatan hari nasional Prancis, Bastille Day.
Lewat kunjungan ke Paris pada 13-15 Juli, Presiden Prabowo memenuhi undangan tersebut. Sebagai tamu kehormatan, Indonesia melalui kontingan pasukan TNI dan taruna akademi militer berpartisipasi memimpin parade militer Bastille Day, pada 14 Juli 2025.
Hubungan Indonesia-Prancis dalam pergerakan lintas batas juga semakin kuat dengan kebijakan terbaru Uni Eropa yang melonggarkan kebijakan visa schengen. Warga Negara Indonesia (WNI) yang ke Uni Eropa pada kunjungan kedua memenuhi syarat mendapatkan visa multientry. (Ndy)