Digitalisasi dan Pelatihan Internasional Dorong Efektivitas Tenaga Kerja Kerah Biru

1 week ago 10
Digitalisasi dan Pelatihan Internasional Dorong Efektivitas Tenaga Kerja Kerah Biru Ilustrasi(Ayasan)

Pekerjaan berbasis keterampilan praktis seperti perawatan, kebersihan, transportasi, dan layanan rumah tangga masih menjadi tulang punggung ekonomi di banyak negara Asia. Meski kerap dipandang sebelah mata, sektor tenaga kerja blue-collar justru menunjukkan potensi besar di tengah perubahan demografi, urbanisasi pesat, dan meningkatnya kebutuhan layanan personal berkualitas.

Di era digital dan otomasi, pekerjaan yang menuntut empati dan interaksi manusia, seperti merawat anak, membantu lansia, atau mendukung rumah tangga, semakin bernilai dan sulit tergantikan oleh mesin. Pasar layanan rumah tangga di Asia Tenggara bahkan diperkirakan mencapai USD 150 miliar, dengan pertumbuhan pesat di sektor cleaning service dan baby sitter Salah satu platform yang menjadi pionir dalam modernisasi sektor ini adalah Ayasan, penyedia layanan home care bergaya Jepang yang kini beroperasi di berbagai negara Asia Tenggara.

Di Indonesia, lebih dari 3.000 tenaga kerja terampil telah bergabung melalui Ayasan untuk menawarkan berbagai layanan, mulai dari asisten rumah tangga, baby sitter, sopir pribadi, perawat lansia, hingga koki profesional.

Didirikan oleh Kotaro Ise, mantan profesional Walt Disney dan Marriott International, Ayasan Holdings kini berkantor pusat di Yokohama dan Bangkok. Dalam dua tahun terakhir, perusahaan mencatat pertumbuhan hingga 200%, dengan kehadiran di 9 lokasi di 5 negara, melibatkan 500 staf dan lebih dari 100.000 tenaga kerja terdaftar.

“Kami memposisikan diri sebagai Grab untuk layanan home service, namun dengan visi yang lebih luas — merevolusi industri tenaga kerja blue-collar di Asia,” ujar Kotaro Ise, CEO Ayasan Holdings.

Perusahaan menargetkan ekspansi ke 15 lokasi di 9 negara hingga akhir 2025. Ayasan menggabungkan standar kualitas Jepang, sistem pelatihan internal, serta teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan selama enam tahun terakhir. Keunggulan lain dari Ayasan adalah kemampuannya menghubungkan pekerja dan pemberi kerja lintas negara, termasuk penempatan tenaga kerja Indonesia ke Jepang dan negara Asia lainnya, sejalan dengan visi integrasi pasar tenaga kerja regional.

“Asia akan menjadi satu pasar tenaga kerja yang terintegrasi. Kami bersiap menjadi pemimpin di pasar ini,” tegas Kotaro.

Digunakan Ribuan Perusahaan Global

Layanan Ayasan kini telah digunakan oleh lebih dari 1.000 perusahaan multinasional, termasuk FedEx, Coach, Lululemon, Canon, dan JCB. Permintaan terbesar datang dari sektor perhotelan dan restoran, yang tengah mengalami kekurangan tenaga kerja blue-collar.

Di Thailand, layanan baby sitter jangka pendek dan perawatan lansia di destinasi wisata seperti Phuket, Pattaya, dan Chiang Mai tumbuh hingga 200% per bulan. Melihat tren ini, Ayasan berencana memperluas jangkauan ke Bali dan berbagai kota wisata utama di Indonesia pada 2026.

Meski teknologi semakin canggih, Kotaro menegaskan bahwa sentuhan manusia tetap menjadi inti layanan personal. Ayasan bahkan tengah menyiapkan konsep “Terminator Service”, yakni model layanan hybrid antara manusia dan robot humanoid, yang akan diterapkan ketika teknologi tersebut siap digunakan secara luas.

“Di era AI, nilai pekerjaan yang berhubungan langsung dengan kehidupan manusia tidak dapat digantikan. Kami ingin menciptakan revolusi sejati di sektor ini,” ujarnya. (E-3)

Read Entire Article
Global Food