Bantuan bagi Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Laki-laki Terus Mengalir

2 weeks ago 14
Bantuan bagi Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Laki-laki Terus Mengalir Ilustrasi(MI/Alexander P Taum)

YAYASAN Payung Perjuangan Humanis (PAPHA) bekerja sama dengan The Samdhana Institute menyalurkan sejumlah bantuan bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di wilayah Kabupaten Sikka.

Bantuan berupa telur ayam, pampers, selimut, handuk, air mineral dan peralatan mandi diberikan kepada 114 balita di Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Senin (14/7).

Emil Soge, salah satu staf Yayasan PAPHA yang terlibat langsung dalam penyerahan bantuan tersebut mengungkapkan Desa Kringa merupakan salah satu dari lima desa di wilayah Timur Kabupaten Sikka yang terdampak langsung dari erupsi gunung berapi Lewotobi Laki-Laki.

“Setelah terjadi erupsi, kita turun untuk mengecek kondisi warga dan semuanya terdampak parah. Warga kesulitan mendapatkan air bersih, bahan makanan ikut tercemar material gunung berapi,” ujar Emil.

Selain itu, kata dia, ekonomi masyarakat juga terhambat akibat gagal panen. Tanaman seperti mete, kakao dan kelapa enggan berbuah lantaran terkena  abu vulkanis.

“Hal ini berdampak langsung juga terhadap bayi balita. Orang tua kesulitan membeli popok bayi, kebutuhan mandi, bahan makanan, dan juga minuman. Sehingga The Samdhana Institute bekerjasama dengan Yayasan PAPHA berinisiatif untuk memberikan bantuan secara khusus bagi mereka," ujarnya.

Sebelumnya, Yayasan PAPHA juga menyalurkan bantuan 17 tangki air bersih untuk masyarakat Desa Hikong dan Kringa.

“Melihat kondisi air di wilayah ini yang sudah tercemar material gunung berapi dan tidak layak dikonsumsi, kami dengan cepat mengupayakan air bersih bagi masyarakat. Dari sana kami juga mendengar keluhan mereka secara langsung  mengenai kondisi kesehatan mereka pasca mengkonsumsi air yang tercampur abu vulkanis,” kata Emil.

Densiana Harut, warga Dusun Kringa mengungkapkan, bantuan berupa kebutuhan bayi sangat membantu dirinya.

"Kami merasa sangat bersyukur karena disaat kami mengalami kesulitan air dan makanan kami tiba-tiba diberi tahu akan mendapatkan bantuan untuk anak kami,"

Densi mengatakan setelah terjadi erupsi, ia mengalami kesulitan ekonomi.

"Biasanya bulan begini kami punya penghasilan dari mete maupun kemiri. Tetapi abu vulkanis membuat bunga mete maupun kemiri mengering dan gugur. Dalam tiga tahun terakhir kami mengalami gagal panen akibat erupsi," ucap Densi.

Gunung berapi Lewotobi Laki-laki saat ini masih berstatus awas atau berada pada level IV. 

"Masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer dan Sektoral Barat Daya - Timur laut  7 kilometer dari pusat erupsi," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Berapi Lewotobi Laki-Laki  Herman Yosef Mboro.

“Masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.”

Selain itu, kata dia, masyarakat perlu mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

“Masyarakat terdampak abu vulkanis memakai masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanis pada sistem pernafasan,” pungkasnya. (PT/E-4)

Read Entire Article
Global Food