
DI tengah gempuran produk impor dan tren kesehatan instan, hadir sebuah inovasi dari dalam negeri yang berhasil menarik perhatian konsumen perempuan Indonesia. Vmalety, jamu herbal modern yang dikemas praktis, enak, dan efektif. Produk ini bukan hanya menjawab kebutuhan kesehatan kewanitaan, tapi juga menjadi bukti bahwa produk lokal mampu bersaing secara kualitas dan inovasi.
Vmalety digagas oleh pasangan suami istri, Natanael dan Faviola, yang melihat langsung keresahan para wanita terhadap masalah seperti haid tidak lancar, nyeri menstruasi, keputihan abnormal, hingga gangguan hormonal.
Berangkat dari pengalaman Natanael di dunia MLM dan interaksi intensnya dengan konsumen, muncul ide untuk menciptakan solusi yang lebih baik dari sekadar jamu tradisional pahit atau madu yang kerap memicu efek samping.
“Inovasi ini lahir dari pengalaman kami mendengar langsung keluhan wanita. Kami ingin hadirkan sesuatu yang berbeda, rasanya enak, formulanya sehat, dan manfaatnya nyata,” ungkap Natanael, Selasa (8/4).
Setelah melalui berbagai riset dan pengembangan, akhirnya terciptalah Vmalety, jamu herbal berbentuk serbuk dengan rasa mixberry yang menyegarkan.
Menggunakan pemanis alami stevia dengan kadar gula sangat rendah (hanya 0,05 gram), Vmalety tetap efektif namun aman untuk dikonsumsi setiap hari, termasuk oleh mereka yang sensitif terhadap gula.
Diproduksi di Indonesia, Vmalety menggunakan bahan-bahan herbal lokal berkualitas tinggi seperti manjakani, kunci pepet, kayu rapet, kunyit, dan rempah pilihan lainnya.
Semua bahan diperoleh dari petani lokal yang menjunjung standar mutu tinggi, menjadikan Vmalety sebagai bentuk nyata kontribusi terhadap pertumbuhan sektor pertanian dan industri herbal tanah air.
Dengan semangat memberdayakan dan mengedukasi, misi Vmalety adalah mengajak wanita Indonesia lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan organ intim sejak dini, melalui produk yang menyenangkan dikonsumsi dan mudah dijadikan rutinitas harian.
Sementara itu, visinya adalah menjadi pelopor jamu modern yang tetap mempertahankan khasiat tradisional, sekaligus mendukung terciptanya lapangan kerja dan pertumbuhan UMKM di sektor herbal.
Kurang dari satu tahun sejak peluncuran, Vmalety telah terjual puluhan ribu pouch di seluruh Indonesia. Di balik pencapaian ini, ada jaringan reseller lokal aktif dari berbagai kota yang turut serta dalam menyebarkan manfaat Vmalety, sekaligus menjadi bagian dari pemberdayaan ekonomi perempuan.
“Kami percaya, kekuatan produk lokal terletak pada keberpihakan pada masyarakatnya. Vmalety bukan hanya tentang bisnis, tapi tentang dampak,” tutur Faviola.
Sebagai produk UMKM yang terus bertumbuh, harapan ke depan adalah agar Vmalety tidak hanya menjadi andalan wanita Indonesia, tetapi juga menjangkau pasar nasional secara merata, bahkan membuka peluang ekspor ke luar negeri.
Vmalety telah tersertifikasi halal dan resmi terdaftar di BPOM, menjadi jaminan bahwa produk ini aman dan terpercaya. (Z-1)