
GUBERNUR Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, melaunching delapan rute penerbangan subsidi di Bandara Sultan Hasanuddin, Sabtu (13/9).
Program ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan kemudahan dan harga tiket yang terjangkau bagi masyarakat, mengingat selama ini harga tiket penerbangan ke sejumlah daerah tergolong mahal.
Kedelapan rute tersebut meliputi Makassar-Selayar, Makassar-Bone, Makassar-Wakatobi, Bone-Kendari, Bone-Balikpapan, Makassar-Masamba, Makassar-Sorowako, dan Makassar-Toraja.
Penerbangan pertama ini bekerja sama dengan maskapai Fly Jaya, yang diharapkan dapat menjadi warna baru dalam dunia penerbangan di Sulsel.
Dalam sambutannya, Andi Sudirman menyampaikan apresiasi atas komitmen maskapai yang bersedia membantu program pemerintah.
“Subsidi ini kami lakukan karena wilayah-wilayah ini memang belum banyak animo masyarakatnya, sehingga kita perlu mendorongnya. Inilah fungsi pemerintah yang kemudian memberikan subsidi, dan itu adalah uang rakyat yang kembali lagi untuk rakyat. Kami tidak pernah merasa rugi,” tegasnya.
Gubernur juga membeberkan visi jangka panjang untuk memperluas jangkauan penerbangan subsidi ke berbagai destinasi wisata.
Ia mengungkapkan bahwa sejumlah gubernur dari provinsi lain telah menyatakan kesediaannya untuk bergabung, seperti Gubernur Sulawesi Utara, Kendari, dan Wakatobi yang siap memberikan subsidi penuh.
Begitu pula dengan Manado, Badung, Batulicin, Balikpapan, dan Kendari yang akan diajak bekerja sama.
Lebih jauh, Andi Sudirman telah menyampaikan kepada komisaris maskapai Fly Jaya untuk tidak ragu berinvestasi, mengingat seluruh kepala daerah se-Sulsel yang berjumlah 24 kabupaten/kota telah menandatangani komitmen cost sharing subsidi.
Skema pembiayaan bersama ini telah terbukti berhasil dalam program premi BPJS Kesehatan, dengan pembagian 40% ditanggung provinsi dan 60% oleh kabupaten/kota.
Ia juga menyampaikan gagasan besarnya untuk membentuk holding perusahaan penerbangan bersama provinsi-provinsi di Indonesia Timur, dengan membeli pesawat secara patungan.
Gagasan ini bahkan telah didiskusikan dengan Menteri Pertahanan Jenderal Samsudin untuk memfasilitasi kerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia.
Kepala Biro Kesra Setdaprov Sulsel, Erwin Sodding, dalam laporannya menyebutkan bahwa teknik pelaksanaan kegiatan subsidi transportasi ini merupakan dukungan pemerintah provinsi untuk menjaga konektivitas transportasi udara.
Rute yang dilayani akan menggunakan pesawat jenis ATR72-500 dengan kapasitas 72 penumpang.
Untuk harga tiket, disebutkan bahwa harganya akan lebih rendah dari tarif komersial dan dipastikan tidak lebih dari satu juta rupiah.
Masyarakat dapat memesan tiket melalui aplikasi khusus atau melalui aplikasi Traveloka. (H-2)