Rahasia Panjang Umur Ratu Lebah: Proyek Ilmiah Ambisius Bisa Ubah Masa Depan Manusia

1 week ago 15
Web Informasi Live 24 Jam Cermat Terbaik
 Proyek Ilmiah Ambisius Bisa Ubah Masa Depan Manusia Meski berbagi DNA hampir identik dengan lebah pekerja, ratu lebah hidup jauh lebih lama dan subur sepanjang hayatnya.(freepik)

KEUNIKAN ratu lebah menjadi pertanyaan para ilmuwan. Ratu lebah dan lebah pekerja memiliki DNA yang hampir identik, sang ratu menikmati apa yang bisa disebut sebagai hak istimewa kerajaan. Mereka berukuran lebih besar, subur sepanjang hidup, dan bisa bertahan hidup selama bertahun-tahun, sementara lebah pekerja hanya hidup beberapa bulan saja, jika beruntung.

Kini, para peneliti meneliti apa membuat ratu lebah bisa hidup lama akan membuka jalan bagi terapi radikal yang dapat memperpanjang umur manusia dan memperpanjang masa subur kita.

Proyek ambisius ini sedang dikembangkan Advanced Research + Invention Agency (ARIA), sebuah badan pemerintah yang didukung dana sebesar £800 juta untuk mendanai riset berisiko tinggi namun berpotensi memberikan hasil besar.

“Ide-ide nyeleneh seperti inilah yang berpotensi benar-benar mengubah hidup semua orang,” kata Yannick Wurm, salah satu dari delapan direktur program yang diumumkan oleh ARIA pada Senin. Wurm, mantan profesor genomika evolusioner dan bioinformatika di Queen Mary University of London, akan mengawasi proyek-proyek yang meneliti lebah, tawon, semut, dan rayap demi manfaat bagi manusia.

“Jika kita bisa mengurai dan merekayasa ulang bagaimana alam menyelesaikan tantangan-tantangan ini bagi mereka, itu bisa menjadi terobosan untuk menghentikan penuaan, memperpanjang kesuburan manusia, mentransportasi organ, serta menemukan cara baru melawan penyakit,” tambahnya.

ARIA dianggap sebagai gagasan dari Dominic Cummings, mantan penasihat utama Boris Johnson. Badan ini terinspirasi oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) milik AS, yang dikenal karena kontribusi dasarnya dalam teknologi.

ARIA mengumumkan gelombang pertama direktur programnya pada 2023, yang memimpin proyek riset tentang keamanan kecerdasan buatan (AI), robotik cekatan, tanaman sintetis, dan antarmuka otak-komputer canggih yang sedang diuji di NHS. Badan ini memberi kebebasan kepada para direktur untuk mendanai sekitar £50 juta dalam riset spekulatif dan wilayah-wilayah yang belum banyak dijelajahi.

Ratu lebah muda kawin di udara dan menyimpan sperma dari banyak pejantan dalam organ yang disebut spermatheca. Ratu akan melepaskan sperma ini sepanjang hidupnya untuk membuahi telur-telurnya. 

Di dalam sarang, lebah pekerja memberi makan sang ratu dengan royal jelly, yaitu sekresi kaya nutrisi dan vitamin, yang diyakini turut memperpanjang usia ratu, bersama dengan antioksidan khusus dan mikroba usus. Tahun lalu, para ilmuwan memperpanjang umur lebah pekerja dengan mentransplantasikan mikroba usus dari ratu lebah.

Proyek ARIA lainnya bertujuan menggantikan plastik dengan material yang dapat diprogram dan terinspirasi dari alam; memanfaatkan energi dari atmosfer untuk memungkinkan penerbangan tanpa batas; dan mencari cara untuk memanipulasi sistem kekebalan bawaan — garis pertahanan pertama tubuh — untuk menghadapi penyakit infeksi, kanker, dan kondisi autoimun.

Ivan Jayapurna, yang bergabung dengan ARIA dari University of California, Berkeley, ingin merevolusi industri manufaktur material dan menggantikan plastik dengan alternatif yang berkelanjutan dan terinspirasi dari alam. Setelah zaman batu, perunggu, dan besi, menurutnya kita kini berada di zaman plastik — dan sudah saatnya kita beralih.

“Plastik adalah contoh yang pas untuk menggambarkan seburuk apa material modern saat ini, tapi sebenarnya ini waktunya untuk memikirkan ulang bagaimana kita membuat semua jenis material, bukan cuma plastik,” ujarnya. Material yang lebih “selaras dengan kehidupan” akan bersifat tahan lama, adaptif, bisa menyembuhkan diri, dan berkelanjutan, tambahnya.

Setiap program ARIA berlangsung antara tiga hingga lima tahun, meskipun banyak yang akan membutuhkan waktu lebih lama untuk membuahkan hasil. “Kami sering menggambarkan program kami sebagai suar yang dikirim ke langit — untuk menunjukkan bahwa sesuatu mungkin terjadi di sini,” kata Pippy James, kepala produk di ARIA. “Bukan berarti di akhir program itu kita langsung mencapai versi masa depan yang kita bayangkan.”

“Kita harus benar-benar nyaman dengan kegagalan. Bisa jadi hanya satu dari hal-hal yang kami danai yang akan menjadi ‘internet berikutnya’, dan semua kegagalan serta pembelajaran di sepanjang jalan akan membawa kita ke titik itu.” (The Guardian/Z-2)

Read Entire Article
Global Food